Tunggal Putra andalan Indonesia, Jonatan Christie langkahnya harus terhenti di Indonesia Masters 2024. Joanatan Christie kalah dari wakil China Lu Guang Zu.
Bermain di Istora Senayan, Rabu (24/1) laga tersebut berjalan dalam rubber game. Jonatan Christie atau yang biasa dipanggil Jojo itu kalah dengan skor 21-19, 19-21, dan 19-21.
Jonatan dan Lu terlibat dalam perebutan poin sengit di tiga set, terbukti dari skor yang diperoleh oleh kedua pemain. Di set pertama, Jojo lebih mampu untuk menguasai lapangan dan memegang kontrol permainan.
Pada set kedua, situasi berbalik, Lu terus menyerang unggulan keempat dan strategi yang diterapkan berhasil menghasilkan. Lu sempat unggul jauh dari Jojo 12-18.
Jojo berusaha bangkit dan berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 19-20. Namun tidak cukup di situ, Lu berhasil menyudahi set kedua dengan kemenangan.
Set ketiga berlangsung cukup mirip dengan gim kedua. Jojo sempat tertinggal jauh 11-17 dari Lu. Peringkat 18 dunia itu akhirnya mengakhiri poin sama seperti set kedua.
Jojo mengatakan kalau hasil yang ada tetap harus disyukuri meski tidak sesuai dengan harapan. Padahal ia sudah berekspektasi lebih di Indonesia Master 2024 ini.
“Pastinya sangat bersyukur apapun hasilnya. Hasil ini tidak sesuai dengan ekspektasi dan target saya sendiri. Saya rasa perlu ada yang diubah, ditambah dari latihan,“ kata Jojo.
Kekalahan ini menjadi kali ketiga untuk Jojo yang tidak mampu lolos ke babak perempat final dalam tiga turnamen pembuka tahun ini. Sebelumnya di Malaysia Open dan India Open 2024, tunggal putra peringkat enam dunia itu masing-masing gugur di babak 32 besar dan 16 besar.
“Ini salah satu pembelajaran dan pukulan buat saya pribadi. Saya di tiga turnamen ini jauh dari harapan dan target yang sudah saya tetapkan,” kata Jonatan.
“Ada evaluasi dari turnamen di Malaysia dan India. Ada hal-hal yang tidak bisa saya sampaikan di sini. Namun (untuk perubahan) mungkin lebih ke (sisi) teknis,” ujarnya menambahkan.
Ia menjelaskan sebetulnya di set pertama ia bisa menguasai jalannya pertandingan. Strategi yang dipakainya pun terbukti tepat.
Hanya di set berikutnya sang lawan berhasil membaca strateginya sehingga bisa membalikkan keadaan. Ke depannya ia berjanji akan memperbaiki performanya agar bisa kembali berprestasi di tahun 2024.
“Set pertama memang bisa menerapkan strategi sesuai yang disiapkan dan berjalan dengan baik juga. Beberapa kali Guang Zu cukup kesulitan dengan strategi saya,” ungkapnya.
“Tapi di set dua, saya enggak expect bahwa tadi bolanya cukup agak berubah. Begitu juga set 3 berubah lagi. Saya rasa itu cukup berpengaruh.”
“Mungkin ke depannya bisa dijadikan pengalaman karena 1-2 poin cukup berharga. Tadi juga saya pikir kondisi lapangan 2 menang angin, tapi ternyata pas set 3 ternyata bukan menang angin.”
“Guang Zu juga beradaptasi di gim ke-2, dia lebih tenang dan sabar. Beberapa kali gak mudah untuk dimatikan,” tutupnya.
View this post on Instagram