Ajang Indonesia Master 2024 sudah menuntaskan babak 32 besar, Rabu (24/1). Di sektor tunggal putra, Anthony Ginting menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang tersisa. Ia akan berhadapan dengan wakil Malaysia, Leong Jun Hao di babak 16 besar, Kamis (25/1).
Jika menilik ke bagan turnamen, masih tersisa dua lawan berstatus unggulan untuk bisa meraih gelar. yakni Anders Antonsen (Unggulan 8) dan Kunlavut Vitidsarn (6). Selain itu, masih ada beragam nama tenar lain di luar status unggulan semisal Loh Kean Yew (Singapura), Lee Zii Jia (Malaysia), atau Lakshya Sen (India).
Menilik dari performa para pemain unggulan belakangan ini, terutama sejak pergantian tahun, Antonsen paling layak diperhitungkan.
Ia sukses menjuarai turnamen pembuka tahun, Malaysia Open, usai mengalahkan wakil Tiongkok, Shi Yu Qi dengan skor 21-14, 21-13. Padahal, di semifinal, Shi Yu Qi berhasil menaklukkan calon kuat juara yang juga rekan senegara Antonsen, Victor Axelsen.
Sesudah menjuara Malaysia Open, Antonsen bahkan memilih untuk tidak mengikuti ajang India Open demi bisa tampil optimal di Indonesia Master.
Strategi itu terbilang manjur jika berkaca pada performa sosok 26 tahun itu kala tampil perdana di Indonesia Master. Berhadapan dengan wakil Indonesia yang juga merupakan finalis tahun lalu, Chico Dwi Wardoyo, Antonsen menang dua gim langsung 21-15, 21-10 di babak 32 besar, Rabu (24/1).
Pada laga tersebut, terlihat jelas bagaimana Antonsen bisa dengan mudahnya mengatasi tekanan. Pasalnya di gim pertama, ia selalu tertinggal hingga masa interval lantaran Chico unggul 11-10. Chico bahkan sempat unggul empat angka di posisi 7-4.
Namun, setelah masa interval, Antonsen bangkit. Usai menyamakan kedudukan menjadi 11-11, ia tak pernah lagi tertinggal dan malah terus unggul hingga menutup gim pertama dengan skor 21-15. Artinya, ia mampu mendulang 10 poin, sedangkan Chico berhasil dihambatnya dengan hanya meraih empat poin tambahan.
Di gim kedua, segalanya makin tampak bertambah mudah bagi Antonsen. Sempat unggul 3-0, ia tak panik meski Chico sempat berhasil menyamakan kedudukan 6-6.
Faktanya, skor 6-6 menjadi terakhir kali Chico mampu mengimbangi permainan Antonsen. Setelah itu, laga mutlak milik Antonsen. Ia sama sekali tak memberikan poin kepada Chico hingga unggul 11-6 di masa interval.
Tingkat kepercayaan dirinya makin terdongkrak. Mirip dengan di gim pertama setelah interval. Buktinya, Antonsen mampu meraup 10 poin tambahan, sementara Chico cuma sanggup mencuri empat poin. Gim kedua berakhir dengan kemenangan telak 21-10 untuk Antonsen.
*Jalan ke final
Untuk bisa mencapai puncak, masih ada beberapa lawan berat yang harus dihadapi Antonsen. Salah satu andalan India, Lakshya Sen, akan menjadi penantang Antonsen berikutnya di babak 16 besar, Kamis (25/1).
Jika lolos dari hadangan Sen, beberapa lawan kuat yang berpotensi menguji Antonsen untuk bisa sampai ke laga puncak adalah Kunlavut Vitidsarn atau Lu Guangzu, wakil Tiongkok yang mengandaskan juara bertahan asal Indonesia, Jonathan Christie.
Bagaimana dengan Ginting? Jika mampu mengatasi Leong Jun Hao di babak 16 besar, Ginting masih harus lebih dulu bersua pemenang antara Loh Kean Yew (Singapura) dan Su Li Yang (Taipei) di babak perempat final.
Setelah itu, Ginting bakal menghadapi salah satu di antara Lee Zii Jia (Malaysia), Angus Ng Ka Long (Hongkong), atau pemain kuda hitam asal Kanada, Brian Yang. Di babak 32 besar, Yang secara mengejutkan mampu mengandaskan unggulan nomor 2 asal Tiongkok, Li Shi Feng.
Jika seluruh skenario di atas berjalan mulus, maka barulah Antonsen dan Ginting akan bersua di final.