Inter merajut hasil krusial kala menjamu Juventus, Senin (5/2). Kemenangan tipis 1-0 sudah cukup untuk merubah segalanya, khususnya terkait persaingan gelar juara.
Gol bunuh diri bek tengah Juve, Federico Gatti (menit 37’) jadi pembeda. Keunggulan 1-0 Inter itu bertahan hingga akhir laga.
Dilansir Flashscore, kedua tim sebenarnya sudah berupaya tampil agresif. Pasalnya, Inter mampu mencatatkan 15 tembakan, sedangkan Juventus 12 tembakan.
Hanya saja, masing-masing kubu sedang agak bermasalah dalam hal akurasi. Dari 15 tembakan Inter, cuma tiga yang on-target. Juve lebih parah karena cuma satu tembakan mereka yang on-target.
Dalam ulasannya, La Gazzetta dello Sport, bahkan memberikan empat catatan merah untuk pola permainan Juventus tadi malam. Skuat Nyonya Tua dianggap memilh untuk menderita.
Strategi counter-attack Juve tak berjalan dengan baik. Pilihan untuk bertahan lebih dalam menjadi sia-sia karena cuma sekali Juve benar-benar bisa melancarkan serangan balik yang terhitung mengancam gawang Inter, yakni di babak pertama.
Hanya saja, counter-attack itu mubazir karena Dusan Vlahovic gagal mengoptimalkan peluang. Bola sentuhan awalnya tak sempurna.
Strategi Allegri untuk memasangkan Vlahovic-Kenan Yildiz di lini depan dinilai tak terlalu jitu. Kedunya terlalu mudah diisolasi bek-bek Inter dan kesulitan beradu fisik dengan trio bek Inter: Alessandro Bastoni-Francesco Acerbi-Benjamin Pavard.
Upaya pergantian pemain Allegri babak kedua juga kurang optimal. Masuknya Timothy Weah (menggantikan Filip Kostic) dan Federico Chiesa (menggantikan Yildiz), tak menghadirkan kontribusi signifikan. Baik Weah dan Chiesa bahkan tak sekalipun mampu melepaskan tembakan ke gawang Inter.
Sedangkan bagi Inter, keunggulan tipis satu gol ini sudah cukup untuk memapankan mereka di puncak klasemen. Nerrazzuri kini unggul empat poin dari Bianconeri.
Selain itu, anak asuh Simone Inzaghi juga masih mengantongi satu laga (vs Atalanta) lebih banyak dari skuat asuhan Allegri. Jadi, keunggulan poin Inter atas Juve bisa melebar menjadi tujuh poin jika mereka mampu menang dari Atalanta pada 29 Februari mendatang.
Pelatih legendaris Fabio Capello bahkan menyebut kemenangan Inter di laga Derby d’Italia ini benar-benar membuktikan kesiapan Milan Biru dalam merebut gelar scudetto.
“Soal calon peraih scudetto rasanya tak perlu dipertanyakan lagi. Malam ini, Inter menunjukkan kepada kita semua soal betapa superiornya mereka dalam hal kualitas permainan. Kemenangan ini benar-benar menggaransi gelar juara tersebut,” ujar Capello dilansir Football Italia.
Selaku mantan pelatih Juve, Capello juga menyoroti soal buruknya serangan-serangan Juve, termasuk kala Vlahovic meyia-nyiakan peluang dari serangan balik di babak pertama.
“Pemain sekelas Vlahovic harusnya bisa mengoptimalkan peluang di babak pertama. Namun, ia malah salah dalam mengontrol bola dan menyia-nyiakan serangan balik itu. Secara keseluruhan, alur bola Juve juga terlalu lambat. Mereka terlalu sering melakukan umpan-umpan panjang yang mudah didikte bek-bek Inter,” ujar Capello.