Manchester City sepertinya bisa berharap tidak kurang dari raihan tiga angka saat menjamu Chelsea pada Minggu (18/2). Bagi City, The Blues sudah bukan lagi penantang gelar pesaing walau sesekali mengganggu.
Para penggemar sepak bola layak berharap pertarungan ini tergelar seperti pertemuan pertama di Stamford Bridge pada 12 November silam. Dalam laga itu, tergelar delapan gol untuk hasil imbang. Cole Palmer, andalan baru Chelsea yang dibeli dari Man. City pada musim panas lalu, mencetak gol kedelapan tersebut dari titik putih saat injury time.
Laga terbuka sangat mungkin tergelar lagi di Etihad Stadium. Namun, hasilnya bisa sangat berbeda. City bisa memapar kelemahan yang terlihat dalam kubu Si Biru musim ini. Banyak gol bisa berarti kekalahan telak Chelsea.
Cityzens memiliki berbagai reputasi yang mendukung peluang mereka meraup poin penuh lagi pada Ahad nanti. Sejak menjadi favorit liga, City dikenal sebagai klub yang panas di bagian kedua musim.
Kemenangan 3-1 atas tuan rumah Kobenhavn di 16 besar Liga Champion menjadi yang ke-11 beruntun di semua kompetisi. Deret itu menjadi yang terpanjang sejak 21 laga antara Desember 2020 dan Maret 2021.
Predikat lain yang bakal membuat Chelsea jeri juga adalah jago kandang. Manchester Biru belum pernah kalah di 22 laga kandang terakhir mereka, dengan hanya empat kali seri.
Repot buat Chelsea, performa mereka bisa dianggap sebagai kubu paling angin-anginan musim ini. Inkonsistensi skuad Mauricio Pochettino terlihat di enam laga terakhir yang berakhir dnegan tiga kemenangan dan dua kekalahan. Si Biru kebobolan empat gol di masing-masing dari dua kekalahan itu.
Di tiga kemenangan terakhir, klub London Barat itu bisa mengukir setidaknya tiga gol. Yang juga mungkin bisa mengangkat kepercayaan diri Blues adalah dua dari tiga kemenangan itu tercipta saat tandang, yakni di Aston Villa dan Crystal Palace.
Pada Maret 2022, Chelsea pernah membuat tiga kemenangan berturut-turut dengan masing-masing tiga gol. Catatan itu bakal sulit, bahkan cenderung mustahil, terulang di Etihad Stadium.
Di luar hasil 4-4 di Bridge, City bak benteng bila bertemu dengan Chelsea. The Blues tak pernah menang di tujuh pertemuan terakhir, dengan hanya sekali imbang, menghadapi City sejak kemenangan di final Liga Champion 2021. Di enam kekalahan terakhir itu, Chelsea tidak bisa menjebol gawang Cityzens.
View this post on Instagram
Motivasi City juga lebih tebal. Mereka tertinggal dua angka dari Liverpool, tapi masih menyimpan satu pertandingan. Kemenangan akan menjaga tekanan terhadap The Reds. Cityzens memiliki banyak keunggulan untuk terus memelihara kans mempertahankan gelar.
Kevin de Bruyne segera mengerikan pertahanan lawan setelah kembali bermain usai lama absen karena cedera. Begitu pula Erling Haaland yang kembali tajam. Phil Foden dan Bernardo Silva kerap tampil sebagai pemecah kebuntuan. Lini pertahanan memastikan kerja keras di depan tidak sia-sia.
Tak berlebihan bila Chelsea akan berharap keajaiban lagi untuk mencuri angka seperti di kandang. Sayangnya, keajaiban itu tak datang untuk kali kedua musim ini.