Harry Kane tampil memukau kala mengantar Bayern Munich menang telak 3-0 versus Lazio di leg kedua babak 16 besar Liga Champions, Rabu (6/3).
Kane mengemas dua gol di laga tersebut, yakni satu gol pembuka (menit 38’) dan satu gol penutup (66’). Satu gol Bayern lainnya dicetak Thomas Muller (45+2’). Kemenangan tiga gol tanpa balas itu membalikkan kemenangan tipis 1-0 Lazio di leg pertama.
Dilansir dari berbagai sumber, berikut 5 hal keren dari penampilan cemerlang Harry Kane dan eksistensi Bayern di Liga Champions.
- Memuncaki daftar top skor
Berkat tambahan dua gol ke gawang Lazio, Kane berarti sudah mengoleksi enam gol di ajang Liga Champions musim ini. Torehan itu mengantarnya ke puncak daftar pencetak gol terbanyak sementara.
Ia kini sejajar dengan bomber Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe. Tadi malam, Mbappe juga mencetak dua gol ke gawang Real Sociedad guna mengantar PSG menang 2-1 di kandang lawan. Les Parisiens lolos ke perempat final dengan agregat 4-1.
2. Paling sering terlibat gol
Selain naik ke puncak daftar pencetak gol terbanyak sementara, kiprah Kane juga makin gemilang berkat keterlibatannya dalam gol-gol Bayern musim ini.
Dilansir Squawka, Kane sudah terlibat langsung dalam 41 gol Bayern di semua ajang. Rinciannya berupa 34 gol dan tujuh assist. Kontribusi 41 gol itu juga menjadi yang terbanyak di antara seluruh pemain di lima liga top Eropa.
Lagi-lagi, satu-satunya pemain yang mampu menyaingi kontribusi 41 gol ini adalah Mbappe. Striker Prancis itu sudah mengoleksi 33 gol dan delapan assist.
3. Pertama 50+ gol
Tambahan dua gol ke gawang Lazio juga mengantar Kane ke catatan sejarah baru. Dilansir Squawka, ia kini sudah mengoleksi 51 gol di berbagai ajang UEFA.
Torehan 51 gol itu menjadikan Kane sebagai pemain asal Inggris pertama yang mampu mengoleksi 50+ gol di kancah Benua Biru.
Kane makin jauh meninggalkan pemain-pemain Inggris lain yang juga sempat berkiprah bagus di Eropa, yakni Steven Gerrard (41 gol) dan Wayne Rooney (40 gol).
Khusus di ajang Liga Champions, Kane kini sudah mengoleksi 27 gol. Itu artinya, ia cuma butuh tambahan empat gol lagi untuk menyamai Wayne Rooney (31 gol) selaku pencetak gol terbanyak asal Inggris dalam perburuan trofi Si Kuping Besar.
4. Eksistensi Bayern
Kemenangan atas Lazio juga mempertegas eksistensi Bayern di fase knock-out Liga Champions. The Bavarians bakal melakoni petualangan ke-12 mereka di babak perempat final dalam 13 musim terakhir!
Satu-satunya musim di mana Bayern gagal melangkah ke perempat final adalah musim 2019/20. Kala itu, mereka dijungkalkan Liverpool dengan agregat 1-3. The Reds akhirnya keluar sebagai juara di musim tersebut.
Beruntung bagi Bayern, kekalahan tersebut justru menjadi pelecut semangat mereka di musim berikutnya (Liga Champions 2019/20). Mereka berhasil keluar sebagai juara usai mengalahkan PSG 1-0 di final lewat gol tunggal Kingsley Coman.
5. Kebiasaan lolos meyakinkan
Kemenangan 3-0 atas Lazio menjadi kemenangan pertama Bayern di fase knockout (sejak 2005) setelah lebih dulu kalah dari lawannya di leg pertama.
Agregat 3-1 atas Lazio yang mengantar Bayern lolos ke perempat final merupakan kelolosan pertama Die Bayern (sejak 2015) di fase knockout setelah lebih dulu takluk dari lawannya di leg pertama.
Pada Liga Champions 2014/15, Bayern juga sempat lebih dulu kalah 1-3 dari Porto di leg pertama babak perempat final. Meski begitu, mereka berhasil membalas kekalahan tersebut dengan pesta gol 6-1 kala ganti menjamu wakil Portugal tersebut di leg kedua.
Laju kencang Bayern itu juga begitu kentara di laga tadi malam. Mereka tak hanya berhasil melesakkan tiga gol tanpa balas ke gawang Lazio, tapi juga mampu membuat wakil Italia itu gagal mencatatkan tembakan on-target.