Indonesia mengukir sejarah baru di All England 2024. Hal itu berkat keberhasilan Jonatan Christie mengalahkan Lakshya Sen dalam drama rubber-game di babak semifinal, Sabtu (16/3). Jojo menang 21-12, 10-21, 21-15.
Berkat keberhasilan ini, untuk pertama kalinya dalam 30 tahun terakhir, bakal tersaji All Indonesian Final di ajang bulutangkis paling tua sekaligus prestisius tersebut.
Pasalnya, Jojo bakal menghadapi Anthony Sinisuka Ginting yang sudah lebih dulu lolos ke final usai menaklukkan wakil Prancis, Christo Popov, juga lewat drama tiga gim, 19-21, 21-5, 21-11.
Terakhir kali tersaji All Indonesian Final di sektor tunggal putra All England adalah kala Haryanto Arby berhadapan dengan Ardy B. Wiranata di tahun 1994. Kala itu, Arby keluar sebagai juara dan tercatat sebagai pemain tunggal putra asal Indonesia terakhir yang mampu naik ke podium All England.
Sama seperti Ginting, Jojo juga harus mengeluarkan terbaiknya di semifinal. Pertarungan melawan Sen cukup sengit dan berlangsung lebih dari satu jam (68 menit).
Apalagi, Sen termasuk sosok tangguh di ajang All England. Ini merupakan keduanya kalinya ia berhasil melangkah ke semifinal dalam tiga perhelatan terakhir.
Di awal-awal gim pertama, kedua pemain sempat saling ganti-gantian memimpin sebelum akhirnya Jojo unggul 11-7 di masa interval. Setelah itu, Jojo terus melaju di kedudukan 13-8, 17-10, 19-11, dan menutup gim pertama dengan skor 21-12.
Situasi agak berbalik di gim kedua. Sen melesat dan unggul 11-4 di masa interval. Setelah itu, Sen bahkan sempat meraup enam poin beruntun dan unggul 13 poin di kedudukan 17-4. Berada dalam posisi tertinggal cukup jauh, Jojo terpaksa “melepas” gim kedua dengan selisih 10 poin, 10-21.
Kekhawatiran sempat meliputi kala Jojo sempat tertinggal 0-3 dan 3-6 di awal-awal gim ketiga. Namun setelah itu, ia mulai mengejar Sen dan berbalik unggul 11-8 di masa interval.
Kepercayaan diri Jojo makin menumpuk. Ia beberapa kali memenangi rally-rally panjang. Sebaliknya, permainan Sen mulai kendor. Pengembaliannya mulai sering nanggung dan berhasil dimanfaatkan dengan baik oleh Jojo.
Ketika unggul 16-12, Jojo bahkan sukses meraup lima poin beruntun guna memperbesar keunggulan menjadi 20-12. Ia sempat melepas tiga poin untuk Sen sebelum akhirnya menutup gim ketiga dengan keunggulan 21-15. Selamat Jojo!