Inggris melanjutkan persiapan menuju Euro 202 dengan hasil imbang di Wembley saat menjamu Belgia pada Selasa (26/3). Jude Bellingham mencetak gol di pengujung laga, tapi gelandang bertahan dan striker sepertinya jadi titik perhatian. Pertahanan jangan dikata.
Setelah keok di tangan Brasil ditambah cedera sejumlah andalan, Gareth Southgate mengacak lagi pasukannya. Rencananya berubah lagi setelah John Stones cedera pada menit ke-10. Joe Gomez menggantikan pemain Man. City itu.
Youri Tielemans menjadi momok buat The Three Lions petang itu. Namun, kesalahan Jordan Pickford menyapu bola memudahkan Onana memberikan assist untuk gol Tielemans semenit setelah Stones keluar.
Enam menit setelah gol pembuka Belgia, Ivan Toney menyamakan skor dari titik putih setelah ia dijatuhkan Jan Vertonghen. Gol Jarrod Bowen 10 menit berselang dianulir karena off-side.
View this post on Instagram
Sebuah kesalahan lagi pada menit ke-36 mengawali gol tamu. Kesalahan Lewis Dunk memudahkan Romelu Lukaku mengirimkan operan untuk gol kedua Tielemans.
Inggris mendapatkan sejumlah peluang lagi, tapi Jude Bellingham meluputkan dua peluang bagus. Sundulan Phil Foden juga masih melayang. Kiper Belgia, Matz Sels, menahan tembakan Bowen sebelum Bellingham membayar kesalahan awal dengan tembakan rendah meneruskan operan James Maddison yang menyamakan skor pada menit kelima injury time. Gol ini sekurangnya menghindarkan Inggris dari dua kekalahan beruntun di Wembley.
“Saya senang karena tahu sampah yang akan mendatangi kami kalau kalah dua kali beruntun,” tutur Bellingham kepada Channel 4.
“Jude tentu menjadi perhatian. Semangat kompetitif, hasrat untuk tidak kalah hingga menang sampai akhir laga, menjadi penentu hingga hadirnya gol di pengujung laga. Namun, saya rasa kami memperlihatkan hasrat bangkit dengan tim yang kurang berpengalaman menghadapi tim dengan banyak pemain bagus. Saya senang dengan banyak hal petang ini,” kata Southgate dikutip BBC.
Sebelum bertarung di Grup C di Jerman, Inggris akan menjalankan dua laga pemanasan lagi. Mereka akan menjamu Bosnia-Herzegovina pada 3 Juni di Newcastle, diikuti jamuan untuk Islandia empat hari berselang. Di Grup C, Inggris akan menghadapi Serbia, Denmark, dan Slovenia.
Di luar Bellingham yang akhirnya bisa mempertontonkan kualitasnya, Southgate mendapatkan sekurangnya dua hal yang bisa mengurangi tekanan.

Bisa tanpa Kane
Toney memberi isyarat bisa mengurangi ketergantungan Tim Tiga Singa pada Harry Kane.
Penyerang Brentford ini memanfaatkan kesempatan tampil sebagai starter untuk pertama kali untuk memenangi persaingan internal dengan Ollie Watkins yang diturunkan saat melawan Brasil.
Toney memperlihatkan sentuhan yang baik. Ketenangannya mengeksekusi penalti untuk gol perdananya buat Inggris pun layak diacungi jempol.
Whoscored memberikan nilai 7,59 untuk Toney, kedua terbaik setelah Bellingham (7,85). Pemain asal Northampton itu menghasilkan 3 tembakan, dua di antaranya mengarah ke target. Toney juga membuat 2 operan kunci dari total 12 operan.
Jika berpatokan dari pertandingan ini, penyerang berusia 28 tahun itu berpeluang masuk skuad Tiga Singa ke Jerman 2024.

Rice perlu rekan
Kobbie Mainoo mendapat sorotan tersendiri di start pertamanya untuk Inggris. Gelandang berusia 18 tahun itu terlihat siap mengemban tugas di posisi gelandang bertahan yang tengah dicari Southgate seiring menurunnya performa Kalvin Phillips.
Mainoo memperlihatkan kematangan yang diperlukan untuk tugas penghubung antara lini belakang dan gelandang serang dalam pola -2-3-1. Kerja sama pemain Man. United itu dengan Declan Rice tampak menjanjikan sebelum ditarik keluar pada menit ke-74.
Mainoo mencatat 2 tekel dan 1 serobotan di partai ini. Untuk segi ofensif, ia membuat 1 tembakan yang mengarah ke gawang dan 2 operan kunci. Yang masih harus dibenahi adalah akurasi operan yang hanya 89,4 persen (bandingkan dengan Rice yang mencapai 97,8 persen) dari total 47 operan.
Jika bisa terus bersinar di level klub dan tampil apik lagi di dua uji coba berikutnya, jangan heran bila pengemas 15 pertandingan di United ini diangkut juga ke Jerman.