Inter Milan terus melaju. I Nerazzurri semakin dekat ke scudetto usai menekuk Empoli yang bertamu pada Senin (1/4) dengan dua gol tanpa balas.
Terdapat beberapa bahasan dari laga penutup pekan ke-30 di San Siro.
Ancaman Gli Azzurri
Empoli datang ke San Siro dengan harapan bisa mengulangi kejutan musim lalu. Saat itu, Empoli bisa pulang dengan tiga angka.
Akan tetapi, asa itu segera menjadi berat buat jadi kenyataan bagi tamu beralias Gli Azzurri itu. Duel baru berjalan lima menit, umpan Alessandro Bastoni disambar Federico Dimarco dengan tembakan voli dari ujung kotak penalti.
Bastoni hampir mengukir gol kedua I Nerazzurri, tapi tembakan kaki kirinya masih dapat ditepis Elia Caprile ke tiang gawangnya.
Empoli hampir mewujudkan ancamannya tak lama setelah laga melewati setengah jam. Kiper Inter yang baru tampil empat kali, Emil Audero, bisa menahan tembakan jarak jauh Razvan Marin untuk menjaga keunggulan sebelum turun minum. Ini merupakan laga ke-15 Inter memimpin saat jeda.
Akhir Nyaman
Nerazzurri membuat start cepat di babak kedua. Penyelesaian Nicolo Barella masih melebar walau mendapat sodoran matang dari Dimarco. Usaha Benjamin Pavard mencetak gol pertamanya buat Inter digagalkan Bartosz Bereszynski.
Empoli menekan di 10 menit terakhir. Namun, tuan rumah memanfaatkannya.
Pada menit ke-81, empat menit setelah masuk sebagai pengganti, Alexis Sanchez dapat melesakkan operan Denzel Dumfries dalam sebuah serangan balik.
Inter semakin mantap di puncak klasemen. Empoli masih berkutat di zona degradasi dengan kekalahan keempat beruntun ini tanpa bisa mencetak gol.
View this post on Instagram
Lautaro Gusar
Perhatian khusus bisa diarahkan kepada Lautaro Martinez. Laga ini menjadi yang keempat top-scorer Inter itu tidak mencetak gol.
Penyerang asal Argentina itu digantikan Alexis pada menit ke-77. Martinez memperlihatkan kegusarannya setelah ditarik keluar.
Tinggal Butuh 11
Menuju scudetto, La Beneamata sekarang sudah 24 laga tak terkalahkan di Serie A. Dengan keunggulan 14 poin dari peringkat kedua, AC Milan, I Nerazzuri tinggal butuh 11 angka lagi dari delapan giornata tersisa untuk mematri gelar.
Delapan lawan Inter: Udinese (tandang, 9/4), Cagliari (kandang, 15/4), AC Milan (t, 23/4), Torino (k, 28/4), Sassuolo (t, 5/5), Frosinone (t, 12/5), Lazio (k, 19/5), dan Verona (t, 26/5).
Si Hitam-Biru bisa kampiun pada akhir April jika dapat memenangi empat pertandingan selama bulan keempat ini. Ganjalan besar boleh jadi hadir saat derbi Milano.
Simone 100 dari 150 dan Habis Suara
Laga ini menjadi istimewa buat Simone Inzaghi. Sang pelatih tercatat meraih kemenangan ke-100 dari 150 pertandingan menukangi Inter.
Tak mengherankan bila Inzaghi merayakannya. Imbasnya, suaranya habis sehingga tidak dapat melakoni jumpa pers. Inzaghi mengirim asistennya, Francesco Acerbi, untuk kewajiban tersebut.
Acerbi menyatakan bahwa hasil ini merupakan bukti kualitas Inter. Taktik serangan balik dengan memaksimalkan semua anggota tim kembali menghasilkan poin penuh. Gol bisa dihasilkan pemain belakang sekalipun.
“Ini soal kualitas para pemain. Taktik mobilitas pemain belakang berjalan baik, begitu pula kemampuan gelandang menutup ruang saat bek maju. Semuanya kerja sama tim,” ucap Acerbi kepada DAZN dikutip Football Italia.
Soal Lautaro yang tumpul, Acerbi menilai bahwa sang kapten masih terhalang keletihan. “Ia yang terakhir tiba dari kewajiban timnas karena perjalanannya paling jauh. Namun, ia masih dapat bermain walau agak lelah. Benar ia tidak mencetak gol, tapi kerja kerasnya dan penyerang lain sangat membantu tim,” pungkasnya.
Dengan kecenderungan mendominasi, kira-kira kapan Inter akan mendekap scudetto?