Bayer Leverkusen belum berhenti menciptakan sensasi musim ini. Saat memimpin jauh di Bundesliga dan tampil di perempat final Liga Europa, Die Werkself mencapai final DBF-Pokal usai mengempaskan Fortuna Dusseldorf pada Rabu (3/4).
Leverkusen memaksimalkan keuntungan tampil di rumah, BayArena. Namun, pada akhirnya perbedaan kekuatan menjadi penentu laju Die Werkself.
Tiga Babak Pertama
Leverkusen segera mengambil inisiatif serangan sejak peluit awal laga dibunyikan. Hasilnya langsung datang pada menit ketujuh, ketika Jeremie Frimpong menjejalkan bola ke atas dalam gawang untuk rebound atas tembakan Patrik Schick yang berubah arah.
Kiper Fortuna, Florian Kastenmeier, mesti memungut bola untuk kedua kali pada menit ke-20 setelah operan Florian Wirtz diselesaikan Amine Adli dengan tembakan keras dan rendah dari pojok kiri kotak penalti. Adli menjadi pemain tersubur di ajang ini dengan lima gol.
Wirtz ganti menjadi pencetak gol dari assist Adli pada menit ke-36. Kastenmeier membuat kesalahan saat mengoper bola sehingga bisa dicegat Robert Andrich.
Empat Bintang
Die Werkself tidak mengendurkan tekanan di babak kedua. Akan tetapi, Dusseldorf sempat membuat peluang bagus lewat Christos Tzolis, tapi belum berbuah gol.
Wirtz mengukir gol keduanya di partai ini, ketiga di Piala Jerman ini, saat duel memasuki satu jam dari titik putih. Penalti diberikan setelah sundulan Schick mengenai lengan Matthias Zimmerman.
Duel diwarnai pula dengan kembali bermainnya striker Victor Boniface setelah pulih dari cedera. Penyerang asal Nigeria itu masuk pada menit ke-65 menggantikan Schick. Akan tetapi, Leverkusen tidak mencetak gol tambahan.
Dusseldorf tidak dapat membuat gol hiburan. Leverkusen melangkah ke final dan menatap gelar yang sangat mungkin menjadi yang kedua di bawah arahan Xabi Alonso.
“Hasil yang sangat bagus. Namun, yang terpenting adalah mencapai final. Kami sangat gembira bisa membuat pendukung senang,” tutur Wirtz kepada ZDF seperti dikutip Bild.
View this post on Instagram
“Kami memiliki tim yang bagus. Namun, yang kami persiapkan tak berjalan sama sekali. Level lawan di atas kami,” ucap kiper Kastenmaier.
Di final yang akan digelar di Olimpiastadion di Berlin, Werkself akan menghadapi klub divisi dua lainnya, Kaiserslautern. Eks juara Bundesliga itu akan tampil di laga puncak usai menyingkirkan klub divisi tiga, Saarbrucken, sehari sebelumnya.
Gairah Tuju Tiga
Selain bisa tampil dominan meladeni lawan yang berasal dari divisi lebih rendah, Leverkusen sedang panas. Gairah juara Piala Jerman 1993 itu tengah meninggi seiring kondisi kondusif setelah Alonso menyatakan akan bertahan sekaligus mementahkan spekulasi kepindahan ke peminat kelas kakap seperti Liverpool dan Bayern Munchen.
Klub dari North Rhine-Westphalia ini boleh jadi juga mengincar tiga trofi semusim. Kans mereka masih sangat terpelihara di Liga Europa.
Di Liga Europa, Die Werkself mesti meladeni West Ham di perempat final. Jika bisa lolos ke semifinal, Leverkusen dinanti pemenang duel antara Milan dan Roma. Di sisi lainnya, pemenang Benfica vs Marseille akan berjumpa dengan pemenang Liverpool vs Atalanta.
Sejumlah pengamat menilai bahwa Leverkusen vs Liverpool akan menjadi final ideal ajang ini. Faktor Xabi tentu menjadi salah satu indikatornya.
Di bawah asuhan mantan gelandang defensif elegan itu, Leverkusen menjelma menjadi kekuatan dahsyat. Bayer04 kini melewati 40 laga tanpa terkalahkan.