Liverpool melihat peluang mereka sangat kecil di Liga Europa menyusul kekalahan 0-3 dari Atalanta di leg 1. Repotnya dan celakanya, kekalahan itu terjadi di Anfield! Apa yang salah dari Si Merah?
Jurgen Klopp boleh jadi tidak akan menyangka pasukannya takluk dengan skor telak dari klub papan tengah Serie A, Atalanta. Kekalahan ini bikin mungil kans The Reds memberikan gelar lagi buat sang bos di musim terakhirnya.
Di rumahnya, Liverpool tampak mendominasi permainan dengan 65 persen penguasaan bola. Menurut Flashscore, Reds dapat menghadirkan 555 operan tepat sasaran dari total 646 operan (akurasi 85,9 persen). Atalanta membuat 176 operan ke sasaran dari 266 operan (66,2%).
Kemunduran di dua aspek utama membuat wajah Liverpool remuk redam. Klopp mesti membuat perbaikan di sisa musim kalau ingin mengangkat trofi lagi.
Belakang Pasif
Gawang Caoimhin Kelleher kemasukan tiga gol. Atalanta membuat 7 tembakan ke gawang petang itu. Total percobaan La Dea hanya 11 tembakan.
Saat efektivitas serangan skuad besutan Gian Piero Gasperini layak diacungi jempol, pertahanan Liverpool lantas menjadi sorotan. Hadir perbedaan agresivitas permainan secara defensif. Reds cuma membuat 7 tekel, berbanding 17 gasakan yang dihasilkan Atalanta.
La Dea dapat pula mengambil bola dari tuan rumah sebanyak 10 kali. Liverpool hanya enam kali melucuti bola dari penguasaan tamu dari Bergamo itu.
Secara keseluruhan, lini belakang Reds tampak merosot lagi. Liverpool kebobolan di Anfield menjadi pemandangan yang jamak belakangan ini. Si Merah hanya bisa mencetak sekali clean sheet dari 13 laga kandang terakhir mereka di semua ajang sebelum jamuan buat Atalanta. Namun, dibobol tiga gol tamu tanpa balas bukan sesuatu yang sering terjadi.
View this post on Instagram
Depan Tumpul
Gianluca Scamacca membuat dua gol, diikuti Mario Pasalic. Khusus Scamacca, sang penyerang hanya semusim memperkuat West Ham dengan torehan tiga gol saja buat The Hammers sebelum kembali ke Italia. Datang bersama Atalanta, ia menjadi pemain Italia pertama yang mengukir dua gol di Anfield.
Tamu dari Italia tampil efisien di depan. Trigol mengejutkan itu hadir melalui 37 serangan berbahaya dari total 80 serangan.
Hal tersebut menjadi kontras dengan Liverpool. Merseyside Merah membuat 49 serangan berbahaya saja dari total 134 serangan yang dibangun.
Barisan depan Si Merah meluputkan sejumlah peluang. Petang itu, Alexis Mac Allister cs. menciptakan 18 percobaan, dengan hanya 5 buah yang mengarah ke gawang La Nerazzurri.
Petang yang bikin frustrasi fan Liverpool itu diwarnai para bintang yang melempem dalam penyelesaian akhir. Darwin Nunez gagal memanfaatkan dua peluang. Tembakan Harvey Elliott menerpa mistar dan kemudian tiang.
Saat turun minum, Klopp memasukkan Mohamed Salah, Dominik Szoboszlai, dan Andy Robertson untuk menambah daya gempur. Luis Diaz menyusul pada menit ke-60.
Mo Salah sempat membuat Juan Musso bekerja keras. Sebuah golnya dianulir karena off-side. Akan tetapi, Liverpool gagal menghadirkan nafsu mencetak gol seperti biasanya.
Pemandangan tumpul itu mengikuti dua laga kontra Man. United yang diwarnai banyak peluang tapi minim gol. Klopp mesti segera mencari cara untuk menaikkan lagi produktivitas para mata tombaknya.