Menjadi satu-satunya wakil Indonesia di babak semifinal Badminton Asia Championship (BAC) 2024 di Ningbo, China, Sabtu (13/4), Jonatan Christie, tampil impresif.
Ia sukses mengandaskan jagoan tuan rumah yang juga unggulan pertama, Shi Yu Qi dalam pertarungan alot tiga gim.
Sempat takluk 18-21 di gim pertama, Jojo bangkit dan menang 21-19 di gim kedua. Setelah itu, mental dan permainan Jojo terus membaik di gim ketiga.
Ia sempat unggul jauh 9-3 dan 11-5 di masa interval. Shi Yu Qi paling banter mendekati Jojo di posisi 13-10. Namun, Jojo kembali melejit hingga 19-11 dan menutup gim ketiga dengan kemenangan 21-12.
Di babak final, Minggu (14/4), Jojo bakal bersua wakil tuan rumah lainnya, Li Shi Feng, yang mengandaskan jogoan Jepang, Kodai Naraoka, dengan skor 14-21, 21-15, dan 21-15.
*Pembalasan yang sempurna*
Sebelum menyingkirkan Shi Yu Qi di babak perempat final All England 2024, Jojo selalu kalah di tiga pertemuan sebelumnya.
Hanya saja, keberhasilan revans di All England terasa kurang sempurna karena kala itu, Shi Yu Qi memutuskan mundur usai takluk 12-21 di gim pertama. Ia mengalami cedera dan memilih tak melanjutkan pertandingan.
Jadi, revans kali ini terasa jauh lebih sempurna karena Jojo bisa mengalahkan Shi Yu Qi di laga penuh.
Kemenangan ini juga makin terasa spesial karena Jojo menggagalkan harapan publik tuan rumah untuk bisa menyaksikan all-chinese final antara Shi Yu Qi versus Li Shi Feng.
Para pemain China memang tampil luar biasa di BAC 2024. Buktinya, ada perwakilan mereka yang bakal tampil sebagai finalis di setiap kategori.
Selain Li Shi Feng di sektor tunggal putra, ada pula Liang Weikeng/Wang Chang di sektor ganda putra, Zhang Shuxian/Zheng Yu di ganda putri, dan Feng Yanzhe/Huang Dongping di ganda campuran.
Khusus di sektor tunggal putri, China bahkan memborong dua slot di partai puncak, yakni antara Wang Zhiyi versus Chen Yu Fei.
Jadi, Jojo berpeluang mengganggu dominasi China tersebut jika ia berhasil menaklukkan Li Shi Feng. Lantas, berapa besar peluang skenario itu bisa terjadi?
Berkaca dari catatan head-to-head kedua pemain, Jojo harusnya lebih berada di atas angin ketimbang Li Shi Feng. Hal itu lantaran Jojo sudah punya catatan bagus tiap kali ia bersua Li Shi Feng. Ia menang empat kali dan cuma kalah sekali dari lima pertemuan sebelumnya.
Bukti lain dari tengah on-fire nya performa Jojo soal langkahnya ke final yang terbilang cukup meyakinkan.
Pasalnya, cuma saat melawan Shi Yu Qi saja, Jojo sempat kehilangan satu gim. Di laga-laga sebelumnya (dari babak pertama hingga perempat final), ia selalu berhasil menang dua gim langsung.
“Saya sudah berusaha semaksimal mungkin dengan mengurangi kesalahan. Saya juga lebih menekan dulu supaya lawan juga tertekan. Strategi ini berhasil,” ujar Jojo dirilis PBSI.
“Sebagai satu-satunya wakil Indonesia di semifinal, saya hanya mencoba mengurangi pikiran-pikiran seperti itu. Bohonglah kalau saya tidak terbebani,” lanjut Jojo.