Manchester City beranjak naik ke peringkat kedua. City memenuhi keharusan meraup tiga angka di kandang Brighton pada Kamis (25/4). Empat gol tanpa balas menunjukkan kesiapan The Cityzens mempertahankan gelar liga.
Fase Kuat Mental
Setelah Liverpool terkapar di derbi Merseyside, Jurgen Klopp berkata bahwa The Reds membutuhkan semacam keajaiban untuk bisa juara. Dua pesaing mesti mengalami krisis sehingga Liverpool bisa melewati mereka.
Krisis itu tidak dialami Man. City. Di Amex Stadium, kandang Brighton & Hove Albion, The Cityzens memperlihatkan ketangguhan dan mental juara. Skuad Pep Guardiola memenuhi kewajiban meraup poin penuh. Bukan sekadar menang, City meraihnya secara meyakinkan.
Hasil ini membawa City menempati peringkat kedua. Arsenal yang berada di puncak klasemen unggul satu poin saja dari Cityzens, tapi Manuel Akanji dkk. masih menyimpan satu pertandingan.
Jika selalu menang di sisa musim, City akan keluar sebagai kampiun lagi. Cityzens mempertontonkan ketangguhan mental yang dibutuhkan pada periode seperti itu.
Kuasai Duel
Gambaran berikutnya bahwa City mengakrabi tekanan akhir musim adalah dominasi di partai ini. Penguasaan bola Citeh mencapai 65 persen. Percobaan kubu tamu sebanyak 14 kali, dua kali lipat tuan rumah. Shot on goal City 6 buah, juga dua kali lipat BHA.
Beberapa aspek juga dominan dari City. Rodri cs. membuat 14 tendangan bebas, berbanding 4 biji doang dari The Seagulls. Manchester Biru menghasilkan 786 operan, sementara BHA cuma 421.
Empat Sahih
Empat gol digelontorkan di Amex Stadium tampil sebagai bukti sahih keunggulan Man. City. Prosesnya tak kurang menggambarkan kengototan level tinggi yang sesekali menghalalkan segala cara.
Kevin de Bruyne membuka kedudukan pada menit ke-17 dengan cara yang kurang biasa dari sang kapten. Pemain Belgia itu melakukan sundulan sambil terbang dari jarak sekitar 12 meter menyambar umpan Kyle Walker untuk gol ke-68 dirinya buat Citeh.
Foden tak ayal menjadi pemain yang paling dibicarakan di lapangan pada petang di East Sussex ini. Dua gol dikemasnya ke gawang BHA yang dikawal Jason Steele.
Hanya, gol pertamanya pada menit ke-26 diwarnai kontroversi yang layak digugat Brighton. Wasit memberikan tendangan bebas walau Foden hanya terpeleset. Foden sangat dingin untuk mengeksekusi “hadiah” tersebut, walau terbantu perubahan arah usai terkena punggung Pascal Gross.
View this post on Instagram
Foden mengukir gol keduanya delapan menit kemudian. Tekanan di daerahnya membuat pertahanan BHA kalang-kabut sehingga bola direbut City. Foden menyelesaikan sodoran Bernardo Silva dengan penempatan ke pojok kanan gawang Steele. Dwigol ini membuat pemain berusia 21 tahun mencetak rata-rata satu gol dari delapan laga meladeni Brighton.
City mengukuhkan kelebihannya di babak kedua. Julian Alvarez menggoreskan gol keempat timnya pada menit ke-62 setelah Walker berhasil menang perebutan bola dengan Steele.
Brighton Merana
Musim lalu, Brighton berhasil meraih jatah ke Eropa melalui perjuangan di bagian akhir liga. Hal itu tampak sulit terjadi lagi.
Pasukan asuhan Roberto de Zerbi ini sudah kehilangan kekuatan terutama di lini tengah saat Alexis Mac Allister dan Moises Caicedo memilih hengkang ke klub baru. Masalah cedera pemain menambah kesulitan Si Burung Camar. Kaoru Mitoma, Solly March, Pervis Estupinan, Billy Gilmour, Evan Ferguson, Tariq Lamptey, dan James Milner menyesaki daftar cedera BHA.
Susahlah kubu Arsenal berharap Albion memberikan gangguan buat City.