Turnamen sepakbola kategori U-17 bertajuk Tranmere Rovers Goes to Bandung 2024 yang diselenggarakan oleh Santuni Group dan Jebreeetmedia di Uni Jebreeetmedia Arena, Ciwastra, Bandung, Jumat (10/5), turut dimeriahkan oleh kehadiran dua pelatih dari Akademi Tranmere Rovers.
Bagi yang tidak tahu, Tranmere Rovers merupakan tim yang berkompetisi di Liga Inggris. Mereka saat ini berada di kasta keempat dalam piramida Liga Inggris. Tranmere Rovers juga dimiliki oleh Santini Group, perusahaan asal Indonesia.
Kehadiran dua pelatih Akademi Tranmere Rovers Mathew Hunter dan Daniel O’Donnell dimaksudkan untuk menilai penampilan para pemain yang tampil di turnamen Tranmere Rovers Goes to Bandung 2024. Nantinya mereka akan memilih dua pemain terbaik yang akan diboyong ke Inggris untuk menimba ilmu selama dua pekan di Akademi Tranmere Rovers.
Turnamen ini juga turut didukung oleh Santini Group dan juga Mills selaku apparel resmi dari Tranmere Rovers. Turnamen ini menjadi yang kedua kalinya. Pada edisi sebelumnya turnamen diadakan di Jakarta.
Sama halnya seperti yang sekarang, sebelumnya juga dua pemain terbaik yang dipilih oleh kedua pelatih dari akademi itu turut diberangkatkan ke Inggris. Kedua pemain yang diboyong ke Inggris adalah Tezar Briantama dan Saddam Afriansyah.
Keduanya menjadi yang terbaik usai menyisihkan ratusan pemain lainnya yang turut mengejar kesempatan menimba ilmu di Akademi Tranmere Rovers.
Turnamen di edisi kedua sendiri diikuti oleh delapan klub yang berasal dari beberapa daerah. Ada yang berasal dari Bandung, Purwakarta sampai Tangerang Selatan.
Turnamen dibuka dengan pertandingan antara KSG Akademi melawan Fatto FC. Laga tersebut berakhir 1-1 di waktu normal sehingga dilanjutkan sampai babak penalti.
Luar biasanya Fatto FC bermain sempurna di babak penalti. Mereka menang 0-3 dari KSG Akademi.
Pertandingan dilanjutkan ke pertandingan Saint Prima melawan Bee Bold. Sama seperti laga sebelumnya, pertandingan ini juga berlanjut sampai babak penalti.
Berakhir tanpa gol di menit normal. Bee Bold menang dengan skor 4-5 di babak penalti. Laga Akademi Persib melawan Saswco juga berakhir 5-4 di babak adu penalti setelah bermain tanpa gol di waktu normal.
Berlanjut ke semifinal, Fatto FC bertemu dengan Bee Bold dan Akademi Persib menghadapi Dewa United. Pada laga ini pertandingan berjalan semakin menarik.
Bee Bold yang dilatih oleh duo eks Persib Bandung Eka Ramdani dan Boy Jati Asmara berhasil tampil baik saat melawan Fatto FC. Bee Bold berhasil menang dengan skor 0-1 sekaligus melaju ke babak final.
Di semifinal lainnya, terjadi pertemuan menarik antara Akademi Persib melawan Dewa United. Seperti diketahui kalau keduanya merupakan tim yang bermain di kasta teratas Liga Indonesia.
Bermain cukup ketat, Dewa United ternyata masih terlalu kuat untuk Akademi Persib. Buktinya, Dewa United berhasil keluar sebagai pemenang setelah menumbangkan Akademi Persib dengan skor 0-2.
Final pun mempertemukan antara Bee Bold melawan Dewa United. Sebelum itu, ada perebutan peringkat ketiga, bertemu antara Akademi Persib kontra Fatto FC.
Keduanya bermain cukup berhati-hati di awal pertandingan. Baik Akademi Persib maupun Fatto FC memilih untuk tidak terburu-buru.
Peluang beberapa kali tercipta, namun gagal dimanfaatkan oleh kedua tim. Sulitnya kedua tim mencetak gol tak lepas dari lini pertahanan keduanya yang bermain cukup disiplin.
Kendati demikian, Akademi Persib berhasil memanfaatkan satu peluang emas yang sukses membuahkan gol. Fatto FC yang mencoba membalasnya gagal mencetak gol.
Akademi Persib pun dinyatakan keluar sebagai juara ketiga. Fatto FC sendiri harus rela berada di tempat keempat
Berlanjut ke laga final. Sesuai dengan tajuknya “laga final”, laga ini menjadi yang ditunggu-tunggu.
Bukan hanya pertandingannya saja yang ditunggu, tetapi juga pertemuan pelatih Akademi Persib dan sang Direktur Teknik Dewa United. Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, di Bee Bold ada duo eks Persib Bandung dan di Dewa United ada Firman Utina yang menjabat sebagai Direktur Teknik.
Jika sebelumnya Firman Utina hanya memantau dari tribun, pada laga final sangat berbeda. Ia turun langsung membantu sang pelatih dari pinggir lapangan.
Semakin kental rasa Persib Bandung di laga tersebut. Pasalnya masih terlintas kala Firman Utina sukses membawa Persib Bandung menjuarai Liga Indonesia musim 2014 lalu.
Ia menjadi pemain yang cukup sentral di lini tengah Persib Bandung. Ditambah lagi Firman Utina juga merupakan kapten dari tim berjulukan Maung Bandung kala itu.
Adu taktikal pun terjadi. Pertandingan berjalan cukup ketat. Kedua tim memperagakan permainan menyerang. Umpan-umpan panjang dari belakang ke depan selalu diperagakan keduanya.
Permainan tersebut diterapkan terlebih karena para pemain depan dari kedua tim memiliki kecepatan yang melebihi pemain lain. Tak salah jika pada akhirnya kecepatan tersebut dijadikan senjata oleh para pelatih.
Setelah bermain cukup ketat dan berakhir 0-0 di babak pertama. Memasuki babak kedua Dewa United sukses mengendalikan permainan. Sampailah pada di mana Dewa United berhasil mencetak gol.
Setelah Dewa United mencetak gol, Bee Bold yang mencoba menyamakan kedudukan justru tidak diberi kesempatan untuk menyerang. Terus mencoba, tetapi tak kunjung hasil.
Sampai peluit panjang tanda pertandingan berakhir, Bee Bold gagal menyamakan kedudukan. Dewa United pun keluar sebagai juara di turnamen Tranmere Rovers Goes to Bandung 2024.
Selepas pertandingan, kapten Dewa United Reyvan Rezqi Ilahi mengaku sangat senang dengan hasil yang didapat timnya. Menurutnya hasil tersebut menjadi salah satu capaian terbaiknya selama ini.
“Tentu saja saya senang. Apalagi biasanya kami mengikuti turnamen itu bisa berhari-hari sampai berbulan-bulan. Sekarang cuma sehari dan bisa keluar sebagai juara.
“Tidak mudah mengalahkan Bee Bold. Pemainnya memiliki kecepatan yang bagus sehingga menyulitkan Dewa United,” katanya.
Turnamen pun dinyatakan berakhir setelah didapat beberapa tim yang sukses menjadi juara. Akan tetapi, berakhirnya turnamen tak langsung membuat Mathew Hunter maupun Daniel O’Donnell langsung memilih siapa pemain yang akan pergi ke Inggris.
Pemilihan pemain harus dilakukan beberapa hari setelah turnamen berakhir. Alasannya karena para pelatih harus mencermati lebih dalam lagi sebelum menentukan siapa pemain yang akan diberangkatkan.
Adapun beberapa aspek yang menjadi penilaian untuk kedua pelatih Akademi Tranmere Rovers. Selain keahlian serta fisik pemain, hubungan satu sama lain dengan pemain setim turut dimasukkan ke dalam penilaian.
“Ketika kami memantau pemain di Inggris, kami melakukan dengan beberapa pendekatan. Bagaimana kualitas teknik mereka saat menguasai bola, posisi mereka saat tidak menguasai bola, kemampuan teknikal mereka dan aspek fisik mereka yang memperlihatkan kecepatan,” jelas Mathew Hunter.
“Pemahaman mereka tentang taktik sepakbola semuanya sangat penting. Ada juga sisi psikologis yang menunjukkan determinasi mereka, keberanian, semangat untuk bersaing, dan dari segi sosial bagaimana mereka memimpin tim serta membantu rekan setim di pertandingan.
“Ada juga soal bagaimana hubungan mereka dengan rekan setim. Kami mencari pemain yang memenuhi semua kriteria itu,” sambung Mathew Hunter.
Sebelumnya Daniel O’Donnell sudah memliki beberapa nama yang berhasil membuat mereka terkesan. Semua momen yang dilakukan oleh para pemain sudah dicatatnya.
Catatan tersebut pula yang akan menjadi landasan mereka untuk memilih pemain yang akan diterbangkan ke Inggris. Namun kemungkinan besar pemain yang terpilih merupakan pemain yang timnya bisa melaju jauh di turnamen.
Daniel O’Donnel menyebut kalau mereka kesulitan dalam menilai pemain yang timnya gugur lebih cepat. Pasalnya dengan gugur lebih cepat maka mereka tidak bisa menilai lebih dalam sang pemain. Ada faktor di mana mereka harus mengenal lebih dalam permainan sang pemain.
“Kami sudah memantau beberapa pertandingan, kami juga telah menulis beberapa catatan soal pertandingan itu. Beberapa momen penting yang ditunjukan para pemain, kemampuan mereka untuk membuat keputusan yang benar. Kami telah mebcatat itu semua.
“Ini adalah babak pertama dari turnamen ini, tapi karena ini sistemnya gugur kami mungkin tidak bisa memantau beberapa pemain yang timnya sudah kalah. Tetapi pemain yang timnya menang memiliki lebih banyak kesempatan bermain di semifinal dan di babak final.
“Ini tentu saja akan menarik, kami saat ini belum mengambil keputusan. Kami masih mencoba memahi gaya bermain mereka dan kebiasaan mereka dan setelah itu selesai setelah, babak semifinal dan final kami akan segera mengambil keputusan,” jelas Daniel O’Donnell.
Untuk hasil pemain yang akan diberangkatkan ke Inggris, akan segera diumumkan. Untuk mengikuti perkembangan lebihnya, jangan lupa untuk pantau selalu sosial media Jebreeetmedia di @jebreeetmedia.
Berikut hasil pertandingan turnamen Tranmere Rovers Goes To Bandung 2024:
KSG Akademi 1 vs 1 Fatto FC (penalti 0-3)
Saint Prima 0 vs 0 Bee Bold (penalti 4-5)
Akademi Persib 0 vs 0 Saswco (penalti 5-4)
Dewa United 2 vs 1 Asad Purwakarta
SEMIFINAL
Fatto fc 0 vs 1 Bee Bold
Akademi Persib 0 vs 2 Dewa United
PEREBUTAN JUARA KETIGA
Fatto FC 0 vs 1 Akademi Persib
FINAL
Bee Bold 0 vs 2 Dewa United
View this post on Instagram