Menjelang akhir pertandingan, Jurgen Klopp terlihat bergeming. Pandangannya tampak nanar. Lalu ia berdiri dari tempat duduknya dan memeluk satu per satu staf kepelatihannya di Liverpool.
Pertandingan pada Minggu (19/5) merupakan yang terakhir bagi Klopp menangani Liverpool. Laga itu juga merupakan yang terakhirnya di Anfield sebelum pergi. Tak mengherankan pria Jerman itu terharu seiring latar mengesankan selama sembilan tahun melatih Si Merah.
Pada Januari, Klopp secara mengejutkan mengumumkan keputusannya untuk meninggalkan Liverpool. Eks pelatih Dortmund itu berniat pensiun.
Sepekan terakhir ini sudah menggugah emosi para pendukung setia Liverpool. Klopp terlihat berdiri sendirian di lapangan dan tribun Anfield. Unggahan media sosial menampilkan berbagai video seputar jelang perpisahan dengan sosok yang dianggap telah mengangkat kiprah Si Merah selama hampir sembilan tahun.
Klopp disebut pula baru membuat akun media sosial Instagram menjelang kepergiannya dari Merseyside. Unggahan pelatih berusia 56 tahun itu tak jauh pula dari aroma masa-masa terakhirnya di Liverpool.
Hari laga terakhir itu pun datang. Para suporter Reds menyambut bus tim Liverpool layaknya merayakan momen penting keberhasilan klub mencatat pencapaian tertentu. Dalam taraf tertentu pula, Liverpool sudah sukses ketika Klopp bersedia melatih mereka.
Di tangan Klopp, Liverpool menjadi klub dengan performa menawan, ofensif, menekan gegenpressing, penuh determinasi dengan tempo seperti bermusik heavy metal, dan bermental pemenang. Klopp dinilai telah mengubah Reds dari peragu menjadi percaya dan kemudian penakluk.
Klopp sendiri menghadirkan kepribadian yang nyetel dengan Liverpool. Kehangatan berelasi dengan suporter, dengan bukti tinju ke arah The Kop atau tribun tandang, sampai pers, kerap ia perlihatkan. Jangan tanya dengan pemain. Manajemen manusianya dianggap salah satu yang paling menonjol dengan pendekatan personal.
Prestasi Si Merah bersama Klopp tidak bisa dianggap remeh. Mantan bek dan pelatih Mainz itu menghadirkan sejumlah trofi, dengan yang utama adalah Premier League dan Liga Champion untuk Liverpool.
Tidak mengherankan bila Klopp mendapat perpisahan laiknya legenda. Guard of honor salah satunya. Klopp keluar dari lorong dengan hoodie merah bertuliskan “Thank You Luv” di depan dengan gambar hati, dan “I’ll Never Walk Alone” di belakang.
Beberapa pemain Liverpool terlihat gagal menyembunyikan kesedihan mereka. Mata kapten Virgil van Dijk menggenang, begitu pula wakilnya yang juga merupakan salah satu promosi terpenting Klopp dari akademi, Trent Alexander-Arnold.
“Saya sangat bahagia. Saya sangat bahagia untuk kalian semua, atmosfer, pertandingan, menjadi bagian dari keluarga ini. Untuk kita, bagaimana kita merayakan hari ini, sungguh luar biasa. Terima kasih banyak,” ucap Klopp membuka pidato perpisahannya.
Klopp akan digantikan Arne Slot. Pelatih Feyenoord itu sudah mengutarakan kepastian akan menangani The Reds per musim depan, walau pihak klub Liverpool belum memberi konfirmasi resmi. Namun,
Klopp mungkin sudah memberikan jaminan eks pelatih AZ Alkmaar itu akan menggantikannya. Suami dari Ulla itu menyatakan, dan meminta, dukungan untuk Slot dengan melantunkan nyanyian fan yang kerap ditujukan kepada dirinya.
Kemenangan Pamungkas
Pertandingan pamungkas Klopp di Anfield berlangsung tidak mudah juga. Selain karena emosional, Wolverhampton memberikan perlawanan ketat seperti yang beberapa kali mereka berikan saat Reds sudah dibesut Kloppo.
Namun, beban Liverpool menjadi lebih ringan sejak menit ke-28. Wasit Chris Kavanagh memberikan kartu merah untuk bek Wolves, Nelson Semedo, karena menjejak kaki Alexis Mac Allister. Pemeriksaan VAR, yang membuat Wolves menyatakan penolakan untuk penggunaan di masa depan, memastikan pelanggaran Semedo.
Enam menit setelah unggul jumlah pemain, Liverpool membuka skor melalui Mac Allister menyundul umpan Harvey Elliott. Enam menit kemudian lagi, Jarell Quansah mencecar bola liar di depan gawang Wolves yang dijaga Jose Sa.
Sa dan pertahanan giat Wolves sedikit menodai partai perpisahan Reds dengan Klopp dengan sejumlah penyelamatan. Kans Luis Diaz masih menerpa mistar. Kemenangan 2-0 menjadi akhir era Klopp.
“Saya mencintai kalian semua. Saya mencintai segalanya pada klub ini, tapi ini saatnya saya pergi.”