Real Madrid berkesempatan menancapkan kuku lebih dalam di Liga Champion dengan trofi ke-15. Pada final yang digelar di Wembley pada Inggris (1/6), Madrid bakal terlalu tangguh dan berpengalaman di hadapan Borussia Dortmund.
Dortmund mengincar trofi pertama sejak 2021. Die Borussen mencari pula pelipur finis payah di Bundesliga. Peringkat kelima musim ini merupakan finis terburuk sejak 2014-15.
Menuju Wembley, Dortmund memiliki dua pekan persiapan. Klub North Rhine-Westphalia itu mengakhiri musim dengan kemenangan 4-0 atas Darmstadt.
Perjalanan skuad racikan Edin Terzic ini menuju laga puncak perlu mendapat perhatian. Di fase grup, Dortmund bisa memuncaki Grup F yang ketat, mengungguli Paris Saint-Germain, Milan, dan Newcastle.
Setelah menyingkirkan PSV di 16 Besar, Dortmund menaklukkan Atletico melalui agregat tipis 5-4, dengan catatan kalah 1-2 di Madrid. Di semifinal, BVB bisa dua kali menang 1-0 atas klub tajir Prancis yang berambisi besar di kompetisi ini, PSG.
Kampiun 1997 itu akan menantang jagoan kelas wahid di ajang antarklub teratas Eropa ini. Real Madrid, juara 14 kali, akan menjadi raksasa jenis lain yang menuntut mentalitas tinggi untuk bisa menaklukkannya.
Real Madrid menginginkan gelar ganda musim ini, atau tiga jika menambahkan Supercopa de Espana. Setelah menunjukkan keperkasaan di La Liga mengatasi Barcelona dan Girona, El Real patut dianggap favorit di ajang yang kerap mereka taklukkan ini.
Setelah selalu menang di fase grup dengan lawan-lawan Napoli, Braga, dan Union Berlin, Madrid tampil kurang meyakinkan di perdelapan final mengatasi RB Leipzig. Namun, kemapanan mereka terlihat ketika mengempaskan juara bertahan, Man. City, di delapan besar.
Mental juara pasukan asuhan Carlo Ancelotti terlihat lagi di semifinal. Mereka bisa menang di bagian akhir laga kedua di Bernabeu atas Bayern Munchen melalui dua gol Joselu.
Dari catatan pertemuan, El Real layak diunggulkan. Dortmund tidak pernah menang di empat benturan terakhir dengan Los Blancos, dengan dua kali seri di antaranya. Kemenangan terakhir BVB adalah 2-0 di kandang pada perempat final 2013-14, yang hanya nyaris membalikkan kemenangan 3-0 Madrid di Santiago Bernabeu. Musim itu, El Real melaju hingga kampiun.
Kiprah Dortmund di partai puncak antarklub Eropa juga tidak begitu menggembirakan. Dari lima kesempatan, Die Schwarzgelben atau Si Hitam-Kuning hanya dua kali menang, yakni di final UCL atas Juventus 27 tahun lalu dan Piala Winner 1966.
Sementara, soal final, apalagi Liga Champion, Madrid jagoannya. Di delapan laga puncak era Liga Champion, Los Merengues tidak pernah kalah. Salah satu kemenangan adalah menghadapi wakil Jerman, Bayer Leverkusen pada 2022.
Kans Madrid dipertebal rekor bagus menghadapi tim-tim Jerman. Mereka melewati enam partai tanpa terkalahkan meladeni tiga klub Bundesliga musim ini dengan hanya dua kali imbang.
View this post on Instagram
Kefavoritan Si Putih bisa didasarkan pula pada materi pemain yang praktis lebih mentereng dibandingkan Dortmund. Sorotan khusus akan tertuju kepada Jude Bellingham. Gelandang serang Inggris ini segera menjadi andalan Madrid setelah pindah dari Dortmund pada musim panas.
Namun, Madrid bukan hanya Bellingham. Vinicius Jr. akan menyajikan ancaman tersendiri seiring catatan dua gol yang telah ia cetak musim ini ke gawang wakil Jerman lainnya, Leipzig dan Bayern.
Yang juga akan menarik perhatian adalah Toni Kroos. Di Wembley, pemain Jerman itu akan melakoni partai terakhirnya berseragam putih Madrid. Gelandang kawakan tersebut bersiap menyamai catatan Paco Gento berupa enam Piala/Liga Champion.
Dortmund akan cenderung bertahan sambil menyasar kelengahan Madrid melalui serangan balik. Pertahanan yang digalang bek gaek, Mats Hummels, dan Nicklas Sule ini akan mencoba menghentikan gelombang serangan Madrid sebelum membahayakan gawang Gregor Kobel.
Terzic akan mencoba memaksimalkan pemain-pemain berbakat seperti Julian Brandt, Marcel Sabitzer, dan sayap pinjaman dari Man. United, Jadon Sancho di lini tengah. Di depan, Niclas Fullkrug, Sebastian Haller, Donyell Malen, atau Karim Adeyemi berpotensi membuat kejutan. Fullkrug perlu diwaspadai para bek Madrid seiring catatan mencetak dua dari tiga gol terakhir BVB di UCL dan lima dari tujuh gol terakhirnya hadir setelah lewat menit ke-70.
Hanya, Madrid memiliki kedalaman yang boleh jadi lebih baik. Nacho Fernandes dan Antonio Rudiger di belakang, Kroos, Aurelien Tchouameni, dan Eduardo Camavinga di tengah, serta Vini dan Rodrygo di depan bakal menghadirkan kesibukan besar buat BVB. Pelapis seperti Brahim Diaz dan Joselu bisa memberikan perubahan.
Laga puncak ini menandai pula akhir sebuah era. Format baru yang menampilkan pelebaran fase kompetisi akan mulai diberlakukan pada musim depan. Stadion keramat Wembley tampaknya akan menghadirkan kegembiraan Madrid lagi di akhir pertandingan. Keriaan gelar ke-15 yang membuat El Real mempertegas kekuasaan mereka.