Pasangan ganda putra yang menjadi satu-satunya wakil Indonesia di babak final Singapore Open 2024, Fajar Alfian/M. Rian Ardianto, gagal menyumbangkan gelar usai kalah dua gim langsung, 19-21, 14-21, dari wakil China, He Jiting/Ren Xiangyu, Minggu (2/6).
Kekalahan ini bisa dibilang cukup mengejutkan, terutama jika mengacu pada performa impresif Fajar/Rian di babak-babak sebelumnya.
Di babak perempat final misalnya, Fajar/Rian sukses menyisihkan ganda putra no 1 China, Liang Wei Keng/Wang Chang dengan skor 21-17, 21-9. Kemenangan ini menjadi kemenangan pertama Fajar/Rian atas Liang/Wang dalam lima pertemuan terakhir.
Performa bagus juga disuguhkan Fajar/Rian kala menyisihkan wakil Denmark, Kim Astrup/Anders Rasmussen dalam pertarungan tiga gim. Fajar/Rian menang 21-11, 16-21, 21-12.
Namun, kondisinya berbalik 180 derajat di final. Penampilan tanpa beban dari He Jiting/Ren Xiangyu justru membuat permainan agresif Fajar/Rian jadi tersendat.
Hal itu setidaknya tergambar pada gim pertama. Setelah unggul 4-1, Fajar/Rian justru kecolongan enam poin beruntun sehingga tertinggal 4-7 dan sejak itu, mereka terus tertinggal.
Harapan sempat muncul ketika mereka berhasil memangkas tiga poin dari ketertinggalan 16-20 menjadi 19-20.
Namun, sebuah pengembalian Jiting yang disangka keluar oleh Rian (termasuk juga oleh komentator), justru masih jatuh di dalam lapangan. Keduanya harus merelakan gim pertama.
Kondisi tak lantas membaik di gim kedua. Pasalnya, setelah skor 1-1, Fajar/Rian terus tertinggal. Dari yang awalnya hanya tertinggal dua atau tiga angka hingga masa interval (8-11), menjadi terpaut makin jauh setelahnya. Mulai dari 8-14, 10-16, 12-18, hingga akhirnya takluk di kedudukan 14-21.
Usai laga, Fajar/Rian mengakui sang lawan layak memenangi laga karena tampil lebih lepas. Alhasil, He/Ren tampil lebih pede dalam membendung serangan-serangan Fajar/Rian.
Hal ini akan menjadi bahan evaluasi bagi keduanya, terutama dalam upaya terus mempersiapkan diri ke Olimpiade Paris 2024 mendatang.
“Kami menganggap Singapore Open dan Indonesia Open pekan depan sebagai ajang simulasi menuju Olimpiade. Walau begitu, kami tetap punya target. Semoga kami bisa menampilkan yang lebih baik di hadapan publik sendiri,” ujar Fajar.