Carolina Marin berteriak lantang begitu pukulannya dinyatakan masuk dan ia sukses memenangi gim kedua (21-17) laga semifinal Indonesia Open 2024 melawan Chen Yu Fei, Sabtu (8/6).
Sudah menjadi gaya khas Marin yang kerap berteriak setiap kali meraih poin dan dalam kasus ini, ia “selamat” dari kekalahan lantaran lebih dulu kalah 11-21 di gim pertama.
Marin merupakan salah satu favorit publik Istora. Pengalamannya berlatih di pelatnas Cipayung pada periode 2013 silam, cukup membekas, baik untuk sang pemain maupun penggemarnya di Tanah Air.
Marin bahkan menganggap Indonesia sebagai rumah keduanya. “Hello Indonesia, ready for a new tournament in a country that always brings me good vibes,” tulis Marin di bagian caption salah satu unggahan di Instagramnya.
Itu pula mengapa begitu ia kembali takluk 13-21 di gim ketiga dari Chen Yu Fei, Marin terpaksa merelakan kembali mimpinya pupus untuk menjadi juara di Istora.
Pencapaian ini juga tak lebih baik tahun lalu di mana pemain asal Spanyol itu bisa melangkah sampai ke final. Kala itu, Chen Yu Fei pula yang mengalahkan Marin.
Ditemui awak media di Mixed Zone, Marin tetap terlihat tegar. Baginya, kekalahan ini hanyalah bagian dari permainan dan mimpinya menjadi juara di Istora tak akan pernah padam.
“Saya tak pernah merasa kesulitan bermain di Istora. Saya justru sangat senang tampil di sini, di depan para penggemar yang sangat mendukung saya, yang mencintai saya dan saya sangat bersyukur akan hal itu. Tunggu saya lagi tahun depan,” ujar Marin.
Meski kalah dari Chen Yu Fei di final tahun lalu, Marin sebenarnya memenangi pertemuan terakhir di antara keduanya, yakni di perempat final All England, Maret silam. Kala itu, Marin bahkan mampu menang dua gim langsung dengan skor 21-17, 21-15.
“Kadang memang tergantung hari-harinya. Saat Anda tak bisa sepenuhnya mengontrol bola dan permainan, Anda bisa meraih hasil buruk. Saya sudah berusaha menekan lawan, tapi dia bermain bagus hari ini,” ujar Marin.
Di sisi lain, Chen Yu Fei begitu bersyukur dengan kemenangan ini. Ia mengakui Marin sebagai lawan berat. Namun, pemain asal China itu tak ingin terlalu bereuforia. Pasalnya, lawan yang tak kalah tangguh sudah menantinya di final, yakni An Se-Young.
Pebulutangkis nomor satu dunia asal Korea Selatan itu melaju ke final dengan cukup meyakinkan usai menang straight game dari wakil Cina lainnya, Wang Zhi Yi, dengan skor 23-21, 21-13.
Chen Yu Fei juga menepikan statusnya sebagai juara bertahan dan lebih fokus menjadikan ajang Indonesia Open tahun ini sebagai persiapan akhirnya sebelum menuju Olimpiade 2024.
“Saya terus mempelajari kekurangan-kekurangan saya untuk saya evaluasi. Bisa juara di Indonesia Open tentu penting, akan tetapi, menjalani prosesnya untuk Olimpiade juga tak kalah penting,” ujar Chen Yu Fei.
View this post on Instagram