Pendukung Spanyol boleh saja berpesta atas kemenangn telak 3-0 atas Kroasia pada laga pembuka Grup B di Olympiastadion, Berlin, Sabtu (16/6).
Hanya saja, keunggulan tiga gol yang dilesakkan Alvaro Morata (29’), Fabian Ruiz (32’), dan Dani Carvajal (45+2’), tak sepenuhnya menggambarkan perimbangan kedua tim.
Pasalnya, Kroasia justru lebih mendominasi laga, terutama jika mengacu pada data statistik. Dilansir Flashscore, Kroasia mencatatkan 53% penguasaan bola dibanding Spanyol (47%).
Tak hanya itu, Luka Modrid dkk. bahkan juga lebih banyak mengancam lewat 16 kali percobaan tembakan, ketimbang Morata cs. yang cuma mampu melepas 11 tembakan.
Dari jumlah tembakan tersebut, masing-masing tim menorehkan lima tembakan on-target. Hanya bedanya, upaya Spanyol bisa berujung dengan tiga gol, sedangkan Kroasia gagal total.
Termasuk pula hadiah tendangan penalti yang tak bisa dimaksimalkan oleh Bruno Petkovic (80’). Eksekusi striker Dinamo Zagreb itu bisa dimentahkan kiper Spanyol, Unai Simon.
Bola rebound sempat disambar Ivan Perisic untuk kemudian diteruskan masuk ke gawang oleh Petkovic. Namun, proses gol tersebut dianulir VAR lantaran Perisic “tertangkap kamera” sudah lebih dulu memasuki area kotak penalti sebelum Petkovic mengeksekusi penalti.
Intinya, Spanyol bisa dibilang mujur karena sukses meraih kemenangan tiga gol tanpa balas meski lawan lebih menguasai laga.
Menurut Opta, ini bahkan kali pertama skuat La Furia Roja kalah penguasaan bola sejak terakhir kali mencatatkan hal serupa di laga final Euro 2008 kontra Jerman. Kala itu, persentase penguasaan bola Xavi dkk. hanya 46% berbanding 54% yang ditorehkan Miroslav Klose cs.
Sejak laga di Ernst-Happel Stadium, Vienna, Austria tersebut, Spanyol sempat menjalani 136 laga resmi internasional dengan keunggulan ball-possession, sebelum akhirnya rangkaian panjang itu terpatahkan di tangan Kroasia.
View this post on Instagram