Inggris dan Denmark kembali berjumpa setelah semifinal Euro 2020/21 yang kemenangan kontroversial Inggris. Laga kedua di Grup C mengarah ke kelanjutan tren Denmark, terutama kalau The Three Lions tak menaikkan permainan.
Sorotan tak pelak lebih mengarah ke Inggris sebelum partai di Frankfurt Arena pada Kamis (20/6) ini. Kemenangan dengan cara yang payah menjadi alasan kritik. Denmark pun masih goyah, tapi memiliki kesempatan menahan niat Inggris. Buat pertimbangan, simak bahasan dari kedua kubu berikut ini.
Disorot, tapi Rekor Duel dan Fase Grup Oke
Sorotan terhadap Inggris tak ayal karena performa yang tampak tidak meyakinkan walau bisa meraih tiga poin usai meladeni Serbia di Gelsenkirchen. Secara khusus, kiprah di babak kedua yang bertahan mengundang kritik.
Gareth Southgate memuji ketabahan skuadnya teristimewa dalam menangkal tekanan di bagian akhir laga. Namun, bos The Three Lions paham bahwa Inggris mesti menaikkan pertaruhan.
Grafik permainan runner-up perhelatan silam ini pun belum mantap untuk bisa dijagokan menang atas Denmark. Terakhir kali Inggris mencatat dua kemenangan beruntun adalah pada November tahun lalu.
Inggris akan menggali keyakinan dari torehan tidak pernah kalah di fase grup Euro sejak kekalahan 1-2 dari Prancis pada 2004. Kebobolan terakhir yang dialami Tiga Singa di fase grup terjadi pada 2016 oleh Gareth Bale (Wales).
Yang juga dapat mempertebal keyakinan Inggris kala melawan Denmark adalah rekor pertemuan. Dari total 22 benturan dengan Danish Dynamite, Tiga Singa bisa memenangi 13 laga dan 5 kali imbang.
Inggris dengan segala amunisinya yang dianggap mumpuni berpeluang menang, terutama jika tidak mengulangi kiprah sebelumnya. Hanya, ancaman buat niat Inggris meraih poin penuh juga terletak pada lawan.
View this post on Instagram
Rekor Belakangan Bagus
Start Denmark di Grup C tidak bisa dibilang ideal walau tidak kalah. Danish Dynamite unggul lebih dulu lewat gelandang gaek yang tiga tahun lalu kolaps dan terancam gantung sepatu, Christian Eriksen. Namun, meski menguasai permainan melawan Slovenia, Denmark tidak bisa mempertahankan keunggulan itu.
Hasil imbang itu memang membuat catatan Denmark membaik di fase grup. Akan tetapi, dari enam pertandingan terakhir di fase grup, Si Merah-Putih tidak dapat menambah jumlah kemenangan yang baru sebuah. Kubu dari Skandinavia ini juga gagal menang di fase grup di Piala Dunia 2022.
Kegagalan meraup tiga angka bakal membuat langkah Denmark lebih berat. Berikutnya, pasukan asuhan Kasper Hjulmand ini mesti menghadapi favorit, Inggris.
Tim Dinamit bisa mengedepankan misi membalas kekalahan menyakitkan tiga tahun lalu di semifinal Euro 2020/21. Denmark bisa mengedepankan pula catatan lumayan bagus saat melawan The Three Lions, yakni tidak pernah kalah dalam 90 menit di tiga duel terakhir, di antaranya berakhir dengan sebuah kemenangan di UEFA Nations League.
Tiga laga itu terlihat cukup sebagai tanda awal Denmark masih berpotensi besar menjadi momok buat Tim Tiga Singa. Apalagi, sejumlah pemain De Rod-Hvide bermain di Liga Inggris. Pemahaman bagus Si Merah-Putih akan bepengaruh dalam meredam Inggris.
Salah satu pemain yang siap menghadapi tantangan Inggris adalah Jannik Vestergaard. Bek tengah berusia 31 tahun itu tahu persis tidak boleh memiliki keraguan menghadapi tim semacam Inggris.
“Kalau keraguan mulai menyergap, laga bakal berat dan terasa lama. Kadang kala penting untuk menjaga kepercayaan walau akan dikatakan naif. Kami percaya diri. Jika tidak percaya pada diri sendiri, orang lain juga tidak akan percaya,” ucap Vestergaard kepada DR seperti dikutip Reuters.
Bek tengah milik Leicester City yang baru promosi lagi ke Premier League itu secara khusus mewaspadai Harry Kane. Vestergaard menilai striker Bayern Munchen itu masih berbahaya walau tidak tajam di laga kontra Serbia. Kane menjadi ujung tombak di babak pertama laga itu, dan turun membantu pertahanan untuk menjaga keunggulan Tim Tiga Singa di babak kedua.
“Ia merupakan striker yang komplet. Ia dapat bermain membelakangi gawang, ia dapat membuat lesatan berbahaya ke dalam kotak penalti, dan bisa mengancam dari lini kedua. Ia bagus di semua hal. Itulah sebabnya sulit mencari kelemahannya karena ia akan melakukan hal lain. Akan berat menghadapinya, tapi juga merupakan tantangan yang menyenangkan,” lanjut Vestergaard.
Perkiraan Hasil
Denmark akan sekali lagi menahan langkah Inggris dalam duel sengit. Dua tim akan berbagi angka.