Jerman dan Swiss akan bertemu di Waldstadion atau Frankfurt Arena pada Minggu (23/6) atau Senin dini hari WIB untuk berebut posisi juara Grup A. Jerman sepertinya akan berambisi mencari posisi terbaik demi kemudahan yang lebih besar di fase selanjutnya.
Jerman memperlihatkan kepantasan menjadi kandidat kuat kampiun dari dua laga pertama. Ilkay Gundogan cs. sudah memesan tempat di fase knockout berkat dua kemenangan di dua laga pertama itu.
Die Mannschaft sangat mungkin mengincar posisi juara Grup A, bila perlu dengan kemenangan ketiga–yang akan menjadi fase grup sempurna pertama sejak 2012–yang akan menjaga mentalitas juara. Hanya, ambisi itu menemui tantangan yang belakangan tidaklah kecil.
Swiss sudah mengumpulkan empat poin, tapi belum bisa memastikan diri lolos kecuali pasti finis tiga besar. Skuad racikan Murat Yakin ini hanya butuh satu poin lagi untuk mematri posisi kedua di atas Skotlandia. Satu poin itu bakal sulit didapat Swiss di Frankfurt pada Ahad.
Hanya, Swiss bukan tim pelengkap penderita dalam beberapa tahun terakhir. Peningkatan torehan Swiss tidak sepele. Di turnamen terakhir, tim berjulukan Nati ini bisa membuat titik terbaik, perempat final. Dalam perjalanan di Euro 2020/21, Swiss bisa mengalahkan Prancis yang kala itu berstatus juara dunia.
Di laga ketiga nanti, Swiss memiliki kapasitas untuk merepotkan tuan rumah. Menuju Frankfurt, torehan Granit Xhaka cs. cukup paten, hanya sekali kalah dan tujuh kali menang dari 16 pertandingan terakhir mereka.
Akan tetapi, Jerman tetap diunggulkan dengan beberapa alasan. Selain faktor tuan rumah, juara tiga kali Euro itu mempunyai rekor sangat dominan atas Swiss. Jerman hanya 9 kali kalah dan 8 kali seri dari 53 laga meladeni Swiss.
Kiprah Jerman di bagian awal turnamen kali ini juga tampak kuat. Dari dua partai, tujuh gol sudah digelontorkan skuad besutan Julian Nagelsmann ini. Die Mannschaft baru kebobolan satu gol.
Selisih setengah lusin gol itu berkontribusi pada produktivitas turnamen. Tren subur Jerman itu bisa berlanjut mengingat fakta bahwa empat dari lima benturan terakhir dengan Swiss tercipta setidaknya empat gol. Hasil lima pertemuan terakhir itu adalah dua kemenangan Jerman dan dua kali imbang.
Swiss bakal merasakan efek hasrat tinggi Jerman kali ini. Di ajang kali ini, Mannschaft tercatat sebagai tim dengan rata-rata umur tertinggi, yakni di atas 28 tahun.
Akan tetapi, tepat di sana letak kelebihan Jerman. Paduan pengalaman seperti yang dimiliki Toni Kroos dengan tenaga muda seperti Florian Wirtz dan Jamal Musiala yang sama-sama berusia 21 tahun membuat Jerman tampak kuat. Efek positifnya terlihat dari torehan tak terkalahkan di lima laga terakhir di rumah.
View this post on Instagram
Agar sekurangnya tidak kalah, Jerman bakal harus mewaspadai Xherdan Shaqiri. Sang gelandang serang telah mencetak lima gol dari 10 partai di Euro. Eks pemain Liverpool itu juga selalu mengukir gol di tiga putaran final Euro dan tiga Piala Dunia terakhir.
Dari Jerman, Musiala akan menebar ancaman buat Swiss. Gelandang Bayern itu menjadi pemain terbaik Die Mannschaft sejauh ini. Efisiensinya layak dicermati Swiss. Dua golnya hadir hanya dari empat tembakan.
Nantikan partai seru. Selain kecenderungan banyak gol dari empat dari lima head-to-head kedua kubu, lima laga terakhir Swiss di Euro selalu berakhir dengan dua tim yang mencetak gol.
Sementara itu, pertandingan lain di Grup A, Skotlandia melawan Hungaria, dipastikan tidak kalah ketat. Kedua tim masih berpeluang lolos ke fase gugur terutama jika memenangi laga di Stuttgart yang berlangsung bersamaan dengan partai di Frankfurt ini.
Skotlandia bahkan bisa melewati Swiss jika bisa menekuk Hungaria. Namun, Nati perlu keok dengan skor besar sehingga selisih gol mereka lebih buruk daripada The Tartan Army. Sebelum duel, selisih gol Swiss masih surplus dua gol.
Perkiraan hasil dua laga ini adalah tripoin Jerman dan Skotlandia, tapi Swiss tetap di peringkat kedua. Bagaimana menurut Anda?