Taufik Hidayat sepertinya menjadi sosok yang paling diidamkan oleh para badminton lovers untuk menjadi Ketua Umum Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI). Hal tersebut diketahui dari poling terbuka yang dilakukan oleh akun instagram para pecinta badminton di Indonesia bernama @ina_badminton.
Dalam poling tersebut Taufik Hidayat unggul 53% suara dibandingkan ketiga calon lain, Gita Wirjawan (26%), Fadli Imran (3%), dan Susi Susanti (16%). Setidaknya lebih dari seribu orang memilih Taufik Hidayat untuk menjadi Ketua Umum PBSI.
Poling tersebut tentunya tidak berdampak pada pemilihan langsung ketua umum nantinya. Namun di dalam keterangannya dijelaskan bahwa hal ini sebagai aspirasi dari para badminton lovers yang mendambakan Taufik Hidayat untuk menjadi Ketua Umum PBSI.
“Ini sebagai aspirasi masukan untuk @badminton.ina (PBSI) bahwa para badminton lovers ingin PBSI sekarang benar-benar harus mempunyai sosok pemimpin yang mengerti akan bulu tangkis,” tulis akun tersebut.
Saat ini PBSI memang tengah menjadi sorotan menyusul turunnya prestasi badminton Indonesia di kancah dunia. Padahal Indonesia sendiri dikenal sebagai negeri dengan para pemain badminton yang disegani di dunia.
Hanya kali ini, badminton Indonesia tengah merosot karena sedikitnya prestasi yang didapat. Bahkan di Indonesia Open saja, tidak ada satu pun wakil Indonesia yang bisa meraih medali emas.
Terakhir kali wakil Indonesia yang bisa meraih medali emas adalah “The Minions” Marcus Gideon dan Kevin Sanjaya di kategori ganda putra di Indonesia Open 2022. Selepasnya, tidak ada wakil Indonesia yang bisa meraih emas.
Lebih menyakitkan lagi di Indonesia Open 2024, di mana tidak ada satu pun wakil Indonesia yang masuk ke partai final. Tidak hanya itu, wakil Indonesia yang bisa melaju ke partai semifinal pun hanya satu, yakni Sabar-Reza dari ganda putra.
Hal ini pula yang membuat banyak badminton lovers mulai khawatir akan nasib badminton di Indonesia. Harapan pun mulai disuarakan, salah satunya lewat poling yang diadakan oleh akun Instagram @ina_badminton.
CALON KETUA
Saat ini memang tengah ramai bursa calon ketua umum PBSI. Nama-nama beken di dunia badminton disangkut pautkan termasuk Taufik Hidayat dan Susi Susanti.
Seperti diketahui, PBSI sendiri akan melaksanakan musyawarah nasional (Munas). Rencananya munas tersebut akan digelar di Surabaya, Jawa Timur, pada 10-12 Agustus 2024.
Salah satu agenda dari munas tersebut adalah pemilihan ketua umum baru. Pemilihan dilakukan menyusul kepengurusan Agung Firman Sampurna yang akan berakhir tahun ini.
Sampai artikel ini naik, baru ada satu nama yang mendapat dukungan untuk maju sebagai ketua umum PBSI. Nama tersebut ialah Fadil Imran.
Fadil Imran sudah mendapat dukungan dari PBSI DKI untuk maju menjadi ketua umum PBSI. Dalam pencalonan tersebut, setidaknya butuh 10 dukungan dari PBSI provinsi. Para pendukung wajib menulis surat dukungan yang ditandatangani oleh ketua umum dan sekretaris umum PBSI provisi tersebut.
Untuk menjadi calon ketua umum, Fadil Imran minimal harus didukung olah 10 PBSI provinsi, melalui dukungan tertulis yang ditandatangani oleh ketua umum dan sekretaris umum.
Adapun ketua umum provinsi yang sudah menyatakan dukungan terhadap Fadil Imran adalah Ketum PBSI Banten Sudarto Adinagoro, Ketum PBSI Jawa Timur Tonny Wahyudi, Ketum PBSI DI Yogyakarta KPH Yudanegara, Ketum PBSI Riau Eri Zulhendrizal, Ketum PBSI Aceh Safaruddin, Ketua PBSI Kalimantan Barat Syarif Abdullah, dan Ketum PBSI Jambi Mezi Arsento.
Lalu bagaimana dengan Taufik Hidayat?
Sampai saat ini belum ada dukungan dari PBSI provinsi yang ingin menjadikan Taufik Hidayat sebagai calon ketua umum. Alih-alih meminta dukungan, Taufik Hidayat justru malah mendukung Fadil Imran untuk maju sebagai ketua umum.
Ia mengatakan sudah paham betul latar belakang dari Fadil Imran yang memang mencintai badminton. Untuk itu, ia mendukung Fadil Imran maju menjadi ketua umum PBSI.
“Pak Fadil tidak punya kepentingan lain selain memajukan bulutangkis Indonesia,” kata peraih medali emas tunggal putra Olimpiade Athena 2004 itu.
“Saat bekerja di Tim AdHoc, saya melihat beliau sosok yang dekat dangan atlet dan pengurus lainnya. Mungkin karena beliau hanya sekjen dan ada ketum, hal ini belum terlihat sebelumnya,” sambungnya.
Ia mengakui, sampai saat ini di Indonesia masih sulit seorang mantan atlet untuk maju menjadi ketua umum federasi. Berbeda dengan negara lain yang banyak diisi oleh mantan atlet.
Terbukti para ketua umum di beberapa federasi banyak diisi oleh politisi, termasuk PBSI. Oleh karena itu, sulit bagi mantan atlet maju menjadi ketua umum sebuah federasi olahraga di Indonesia.
“Negara kita belum 100 persen mengakomodasi kebutuhan perkembangan olah raga. Jadi tugas utama ketum itu adalah mencari pendanaan. Nama besar di dunia olah raga belum tentu mampu mendapatkannya,” ujarnya.
Baginya saat ini, siapa pun ketuanya nanti, harus mampu memajukan badminton Indonesia. Tentu saja selain prestasi, pengembangan juga harus merata di setiap daerah.
“Siapapun yang menjadi ketum harus bisa membangun struktur organisasi yang kuat dengan merekrut orang-orang yang kompeten menjadi pengurus.
“Pro dan kontra pasti ada. Tapi harus dilihat adalah niat tulus memperbaiki masalah,” ungkapnya.
View this post on Instagram