Jika ada salah satu kota yang paling berkesan positif bagi skuat Inggris di sepanjang Euro 2024, maka jawabannya adalah Gelsenkirchen.
Pasalnya, dari tiga kota yang sudah disambangi sejauh ini – dua kota lainnya adalah Koln dan Frankfurt – baru di kota Gelsenkirchen Inggris sukses merebut tiga poin.
Lawan yang dikalahkan Harry Kane dkk. adalah Serbia di laga pembuka grup. Inggris menang tipis 1-0 berkat gol Jude Bellingham.
Setelah kemenangan itu, Inggris cuma bisa bermain imbang 1-1 vs Slovenia di Frankfurt dan imbang 1-1 vs Denmark di Koln.
Kini, skuat The Three Lions bakal kembali ke Gelsenkirchen guna menjajal Slovakia di babak 16 besar, Minggu (30/6).
Sebagai salah satu unggulan juara, performa skuat asuhan Gareth Southgate bisa dibilang belum terlalu meyakinkan. Kesan itu bisa dieliminir dengan menaklukkan Slovakia di Gelsenkirchen.
Apalagi, bagan turnamen di 16 besar juga sudah cukup “menguntungkan” bagi Ingggris. Mereka – hingga fase semifinal setidaknya – bisa terhindar dari tim-tim favorit juara lainnya semisal Spanyol, Jerman, Portugal, Prancis, dan Belgia.
Tim-tim unggulan lainnya yang mungkin bisa mengganjal tinggal Italia dan Belanda. Meski begitu, tugas terdekat adalah dengan menaklukkan Slovakia.
Sama seperti Inggris, performa tim asuhan Francesco Calzona itu sebenarnya juga masih biasa-biasa saja. Slovakia cuma meraih kemenangan di laga pembuka. Hanya saja, lawan yang mereka kalahkan kala itu termasuk salah satu tim kuat, Belgia.
Slovakia menang tipis 1-0 berkat gol cepat Ivan Schranz (menit 7’). Setelah itu, Martin Skiniar dkk. tampil habis-habisan demi mempertahankan keunggulan dari serangan sporadis Belgia, termasuk dua gol Romelu Lukaku yang dianulir VAR.
Setelah menang lawan Belgia, Slovakia takluk 1-2 dari Ukraina dan imbang 1-1 versus Rumania di laga penutup grup.
Sosok Schranz menjadi salah satu amunisi Slovakia yang wajib diwaspadai Inggris. Selain membobol gawang Belgia, ia juga mencetak gol ke gawang Ukraina.
Berbekal koleksi dua gol, striker berusia 30 tahun asal Slavia Praha tersebut menempati peringkat dua di daftar pencetak gol terbanyak sementara bersama Nicklas Fullkrug (Jerman), Jamal Musiala (Jerman), Cody Gakpo (Belanda), dan Ranzav Marin (Rumania). Mereka hanya kalah dari striker Georgia, George Mikautadze, yang sudah mengoleksi tiga gol.
*Ada apa Bellingham?
Lantas, bagaimana dengan performa Inggris sejauh ini? Hasil satu kemenangan dan dua imbang jelas belum sesuai harapan.
Yang paling menjadi perbincangan adalah soal performa Jude Bellingham. Ia tampil cemerlang lewat gol tunggal penentu kemenangan di laga pembuka versus Serbia. Namun, di dua laga berikutnya kontra Denmark dan Slovenia, performa bintang Real Madrid itu malah melempem.
Selain sama sekali tak melepaskan tembakan, Bellingham cuma mengkreasi satu peluang saat melawan Denmark. Ia juga menjadi pemain Inggris yang paling banyak kehilangan bola (10 kali) di laga tersebut berdasarkan data statistik ESPN.
Statistik Bellingham lebih parah laga saat bersua Slovenia. Ia nol tembakan, nol peluang, nol tekel sukses, dan nol umpan sukses di 1/3 akhir lapangan. Lalu, yang paling menggemaskan, ia 16 kali kehilangan bola!
Media-media Inggris mengulas bahwa Bellingham seakan ingin show-off di Euro 2024. Hal itu terkesan dari aktifnya sang pemain untuk menjemput dan menggiring si kulit bundar. Niatan yang justru berujung dengan seringnya ia kehilangan bola.
Toh, meski tampil tak sesuai harapan, Southgate tetap memaksakan Bellingham tampil penuh 90 menit di kedua laga tersebut.
Berkaca dari kepercayaan besar Southgate itu, sudah waktunya bagi Bellingham untuk menepikan egonya dan lebih fokus bermain untuk tim. Ia sudah membuktikannya di Madrid. Kini, waktunya Bellingham melakukan hal serupa kontra Slovakia.
Mumpung secara komposisi tim, kekuatan lini tengah Slovakia juga tak terlalu mentereng. Yang paling menonjol sejauh ini cuma Stanislav Lobotka (Napoli). Perannya mirip dengan N’Golo Kante di Prancis. Sedangkan dua gelandang Slovakia lainnya “hanyalah” Ondrej Duda (Hellas Verona) dan pemain gaek berusia 37 tahun, Juraj Kucka.
Kalaupun Bellingham tak jua kembali ke performa terbaiknya. Inggris masih bisa berharap kepada Phil Foden, Bukayo Saka, atau Trent-Alexander Arnold (TAA), demi menopang Kane di depan. Foden sudah kembali berlatih ke markas Inggris, setelah izin menjenguk sang istri yang baru saja melahirkan anak ketiga.
Saka cuma belum kebagian mencetak gol meski rating penampilannya selalu bagus di tiga laga fase grup. Sementara itu, TAA, meski kontribusi nyatanya belum terlalu tampak, justru menjadi pemain Inggris dengan jumlah kreasi peluang terbanyak sejauh ini (8 peluang).
===
PRAKIRAAN FORMASI
Inggris (4-2-3-1)
Pickford;
Walker, Stones, Guehi, Trippier;
Rice, Arnold,
Saka, Bellingham, Foden
Kane
Slovakia (4-3-3)
Dubravka;
Pekarik, Skriniar, Vavro, Hancko;
Duda, Lobotka, Kucka;
Schranz, Strelec, Haraslin
View this post on Instagram