Portugal mendapatkan tantangan yang sepintas lalu terlihat kecil dalam usaha memastikan kelebihan mereka dari Slovenia saat bertemu di 16 besar Euro 2024 pada Senin (1/7) di Frankfurt Arena. Namun, Slovenia bisa merusak banyak ramalan.
Sulit dibantah, Portugal adalah unggulan di partai ini. Dasarnya bisa dilihat di fase grup. Selecao das Quinas selalu lolos ke fase gugur sebagai juara grup. Namun, langkah mereka bukan tanpa kekurangan.
Setelah memastikan posisi puncak Grup F dari dua kemenangan di dua partai pertama, pelatih baru yang sebelumnya menukangi Belgia, Roberto Martinez, memilih merotasi timnya menghadapi Georgia. Portugal pun berandil dalam sejarah yang dicetak negara pecahan Uni Soviet itu pun. Georgia menang 2-0 dalam debut turnamen mereka.
Martinez akan memastikan tim intinya akan bermain lagi di Frankfurt untuk menghadang kejutan payah lagi. Slovenia bisa dikatakan underdog, tapi sejauh ini menghasilkan catatan mengesankan, yakni tidak terkalahkan di delapan partai terakhir, tiga di antaranya berujung kemenangan.
Slovenia lolos sebagai salah satu peringkat ketiga terbaik. Di klasemen peringkat ketiga, negara pecahan Yugoslavia ini berada di posisi keempat dari enam tim alias jatah terakhir lolos. Sebagai catatan, tiga angka didapat dari tiga kali seri.
View this post on Instagram
Tiga poin skuad Matjaz Kek di Grup C sama seperti yang dibuat Hungaria di Grup A. Namun, Slovenia unggul dalam selisih gol untuk sejarah kelolosan pertama kali ke fase gugur turnamen.
Dengan latar tersebut, Slovenia menebar ancaman buat Portugal. Di atas kertas, Selecao boleh saja lebih diunggulkan daripada Slovenia.
Slovenia memiliki pemain yang bermain di level atas seperti kiper-kapten Jan Oblak (Atletico Madrid) dan penyerang Benjamin Sesko (RB Leipzig). Namun, sebagian besar sisa pengisi skuad terbilang hanya memperkuat klub gurem di liga-liga besar atau hanya di negara-negara kelas dua di Eropa soal sepak bola.
Materi Portugal mentereng di semua lini. Kendati tidak memberikan jaminan lolos, para pemain Selecao akan memanfaatkan pengalaman tampil di kompetisi tingkat atas untuk memenangi laga.
Sorotan secara khusus akan terarah kepada Cristiano Ronaldo. Sang kapten ditarik keluar pada menit ke-66 saat meladeni Georgia. CR7 masih belum menciptakan gol di Jerman 2024 walau melepaskan tembakan terbanyak di fase grup sebanyak 12 kali.
Slovenia mengintip peluang. Selain berharap para penyerang Portugal tumpul seperti saat meladeni Georgia, pasukan Slovenia akan mengandalkan Oblak untuk meredam serangan-serangan Selecao. Yang menarik, kiper Atleti ini menggenggam catatan tidak kebobolan dalam empat laga terakhir menghadapi CR7.
Meski Slovenia akan menjadi lawan yang alot, Portugal akan melaju ke perempat final. Kemenangan Selecao boleh jadi tipis saja.