Duel Prancis kontra Portugal di perempat final Euro 2024 yang digelar pada Jumat (6/7) mengisyaratkan keketatan. Les Bleus akan memakai bekal catatan bagus dan grafik yang meningkat untuk melangkah ke empat besar.
Di samping rekor pertemuan, terdapat dua alasan lagi buat Prancis untuk memenangi partai yang dihelat di Volksparkstadion, Hamburg, ini.
Ayam Jantan Memapan
Penampilan Prancis besutan Didier Deschamps ini dinilai belum meyakinkan secara keseluruhan, terutama kalau melihat hasil serangan. Tim Ayam Jantan baru membukukan tiga gol di Jerman 2024. Kapten Kylian Mbappe yang produktif sudah mengukir gol pertama dalam sejarah Euro, tapi keharusan memakai topeng untuk melindungi hidungnya yang cedera bisa menambah kesulitan Si Biru mencetak gol.
Akan tetapi, Prancis terbilang meningkat memasuki fase gugur. Si Biru melaju ke perempat final ketiga dari empat edisi Euro terakhir dengan menjungkalkan tim yang tergolong berat, Belgia.
Belakang Tangguh
Sebagai kompensasi lini depan yang belum tajam, barisan pertahanan Prancis tampil kuat. Les Bleus bisa menorehkan lima clean sheet di enam pertandingan terakhir mereka.
Prancis patut menyasar lanjutan ketangguhan lini belakang yang digalang William Saliba dan Dayot Upamecano tersebut. Tambahan segi defensif juga datang dari lini kedua dari N’Golo Kante dan Aurelien Tchouameni. Sebagai catatan tambahan, juara dua kali Euro ini melihat hasil imbang di lima dari tujuh laga.
Bleus Superior
Duel berat menanti Selecao di delapan besar nanti. Pasalnya, catatan mereka menghadapi Prancis terlihat enggak meyakinkan.
Selecao hanya sekali menang dari 14 pertemuan terakhir dengan Prancis. Les Bleus memenangi 11 pertandingan di antaranya.
View this post on Instagram
Portugal: Asa Adu Penalti
Perjumpaan terakhir kedua kubu terjadi di putaran final Euro terakhir dan berakhir dengan 2-2. Tiga dari empat gol tercipta dari titik putih. Yang menarik, Cristiano Ronaldo sukses mengalgojoi dua penalti Portugal.
Kapten Selecao das Quinas itu gagal mengeksekusi penalti di laga perdelapan final kontra Slovenia sehingga laga mesti ditentukan dengan tostosan. CR7 bisa menjalankan tugasnya di adu penalti, tapi bintang keberhasilan Portugal tak lain dari Diogo Costa yang bisa menahan tiga algojo Slovenia. Costa menjadi kiper pertama yang bisa menahan tiga penalti di putaran final Euro.
Portugal pun meneruskan rekor tujuh kali lolos ke perempat final. Di delapan besar nanti, tim asuhan Roberto Martinez ini bisa menimba keyakinan dari torehan tiga kali kalah, terakhir dari Georgia di fase grup, dari 19 laga pertandingan terakhir. Sebanyak 16 laga di antaranya bisa mereka menangi.
Di samping itu, lini tengah bisa menjadi keunggulan Portugal. Lini tengah Prancis tidak diperkuat Adrien Rabiot akibat akumulasi kartu kuning. Bruno Fernandes cs. dapat bergerak lebih leluasa.
Perkiraan Hasil
Prancis berpeluang memenangi duel jika tergelar sampai 90 menit atau bahkan 120 menit. Jika adu penalti, Prancis boleh jadi akan terbentur Diogo Costa.