Sekitar 62.000 penonton yang memadati Allianz Stadium, Rabu (10/7), disuguhi laga menarik kala Spanyol menaklukkan Prancis 2-1 di semifinal Euro 2024, Rabu (10/7).
Tiga gol tercipta di 25 menit awal. Prancis unggul lebih dulu lewat gol sundulan Randal Kolo Muani (menit 9’) usai menerima umpan matang dari Kylian Mbappe.
Spanyol lalu sukses membalikkan keadaan menjadi 2-1 berkat gol-gol Lamine Yamal dan Dani Olmo, yang lahir hanya dalam rentang kurang dari lima menit.
Skor 2-1 untuk Spanyol tak berubah hingga akhir laga. Dilansir dari berbagai sumber, berikut beragam fakta soal mengapa Spanyol laga memenangi laga dan lolos ke final.
*Start pede dan buat peluang lebih dulu
Keberhasilan Spanyol menyisihkan Jerman selaku tim favorit juara dan tuan rumah di babak perempat final benar-benar membekas. Skuat asuhan Luis de la Fuente itu langsung tampil dengan percaya diri menghadapi Prancis. Bola berhasil mereka kuasai penuh di lima menit awal.
Sebelum kebobolan oleh gol Kolo Muani, Spanyol bahkan lebih dulu mengkreasi peluang lewat umpan Lamine Yamal yang gagal disundul dengan baik oleh Fabian Ruiz (menit 6’).
*Tetap pegang kendali
Penampilan pede Spanyol juga kentara meski mereka kebobolan lebih dulu. Alih-alih tertekan, Rodri dkk. tetap memegang kendali permainan.
Setelah gol Kolo Muania, setidaknya ada tiga kali proses built-up serangan Prancis yang sia-sia setelah melewati garis tengah. Kondisi itu membuat Spanyol makin leluasa menekan hingga lahirnya dua gol pembalik keadaan.
Dilansir Flashsore, Spanyol tak cuma unggul persentase penguasaan bola 56% berbanding 44% di babak pertama, tapi juga unggul dalam hal jumlah peluang (5 berbanding 3) dan jumlah umpan sukses (200 berbanding 162).
*Salah kaprah soal Navas
Awalnya, banyak media-media Eropa yang memprediksi Prancis bakal mengeksploitasi sisi kanan pertahanan Spanyol. Hal itu lantaran bek kanan utama mereka, Dani Carvajal, harus absen karena hukuman akumulasi kartu merah.
De la Fuente lalu mempercayakan posisi tersebut untuk diisi sosok senior, yang semasa mudanya justru lebih identik sebagai winger, Jesus Navas. Apalagi, lawan yang harus dihadapi Navas adalah Mbappe.
Kesan itu sempat nyata lewat proses lahirnya gol pembuka laga. Mbappe bisa leluasa mengirimkan umpan akurat ke kotak penalti Spanyol untuk kemudian ditanduk dengan sempurna oleh Kolo Muani.
Sekitar lima menit kemudian (menit 14’), Navas juga menjadi pemain pertama yang diganjar kartu kuning lantaran sudah kadung salah posisi untuk menghentikan serangan balik Prancis. Ia terlambat menekel Adrien Rabiot.
Yang keren, mental Navas justru tak terganggu oleh dua kejadian negati tersebut. Ia malah tetap berani dan rajin naik membantu serangan. Inisiatifnya tersebut berbuah hasil manis.
Sebuah crossing Navas gagal dihalau dengan sempurna William Saliba. Bola cuma jatuh di kaki Dani Olmo yang tinggal melakukan satu tipuan untuk kemudian mengujamkan si kulit bundar dari dalam kotak penalti demi membalikkan keadaan menjadi 2-1.
Pada akhirnya, Navas memang menjadi pemain Spanyol pertama yang ditarik keluar (58’). Namun, situs Whoscored masih memberikan nilai 7 untuk rating penampilannya.
*Tetap unggul di babak kedua
Tertinggal 1-2, Prancis mencoba tampil lebih agresif untuk mencari gol penyeimbang. Namun, upaya itu berhasil diredam Spanyol lewat penguasaan bola apik.
Data statistik laga menunjukkan bahwa Alvaro Morata cs. tetap unggul persentase penguasaan bola (60% berbanding 40%) di babak kedua.
Alhasil, Prancis juga tak bisa leluasa melancarkan serangan. Mereka cuma bisa membuat enam percobaan gol dan hanya dua yang on-target.
*Menang comeback kedua setelah Belanda (90 menit)
Keberhasilan Spanyol membalikkan keadaan atas Prancis menjadikan mereka sebagai tim kedua yang sukses merajut kemenangan comeback di 90 menit laga fase gugur Euro 2024.
Sebelumnya, Belanda sudah lebih dulu mengukir kemenangan serupa saat menyisihkan Turki di babak perempat final. Kala itu, De Oranje sempat lebih dulu tertinggal 0-1 sebelum akhirnya menang tipis 2-1.
View this post on Instagram