Pasangan ganda putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang kalah di hari pertama. Mereka kalah dari wakil Jepang Mayu Matsumoto/Wakana Nagahara di laga pertama Grup A Olimpiade 2024.
Bermain di Porte De La Chapelle Arena, Paris, Prancis Sabtu (27/7), Apri/Fadia dua gim langsung 22-14 dan 15-21. Laga tersebut berlangsung selama 56 menit.
Hasil tersebut cukup mengagetkan karena Apri/Fadia memiliki catatan bagus lawan wakil Jepang tersebut. Bahkan mereka memiliki catatan head-to-head 2-0.
“Pertandingan yang bagus hari ini terutama di gim pertama yang berjalan ketat. Hanya sayang kami tidak bisa menuntaskannya dengan keunggulan,” kata Apriyani dalam kutipan cepatnya melalui PBSI.
“Di gim pertama permainan berimbang tapi memang secara adaptasi kami cukup terkendala dengan lampu yang sedikit silau. Bukan alasan tapi jujur agak mengganggu,” lanjutnya.
Demi bisa membayar kekalahan tersebut, mereka akan memainkan permainan lebih baik lagi di laga kedua. Nantinya mereka akan berhadapan dengan unggulan pertama China Chen Qing Chen/Jia Yi Fan.
“Kami hanya akan terus fokus satu-satu, kami tidak memikirkan lagi hasil hari ini. Kami hanya akan meningkatkan apa yang harus kami tingkatkan,” ujarnya.
“Hari ini ya sudah tidak apa-apa, besok masih ada lagi, kami berjuang lagi. Kami mau fokus mengeluarkan apa yang ada di diri kami sendiri.”
“Masih ada dua pertandingan ke depan, kami akan berjuang lagi. Lebih fokus dan taktis dari sisi mainnya. Kami juga harus makin konsisten dengan pola yang diterapkan, meminimalisir kesalahan sendiri,” Apriyani mempertegas.
FAJAR/ALFIAN
Untuk ganda putra Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto sukses meraih hasil maksimal di laga pertamanya menghadapi wakil Jerman Mak Lamsfuss/Marvin Seidel (Jerman) 21-13, 21-17.
Dalam laga tersebut Fajar/Rian mengaku cukup gugup di laga tersebut. Partisipasi pertamanya di ajang Olimpiade menjadi alasan keduanya tampil gugup.
Beruntung kegugupan keduanya tidak mempengaruhi permainan mereka. Alhasil mereka sukses menang meyakinkan di laga itu.
“Alhamdulillah bisa bermain di Olimpiade, bisa sampai di titik ini, tapi perjalanan masih panjang,” ujar Fajar dalam keterangan PBSI.
“Memang yang diinginkan menjadi yang terbaik, tapi kami satu-satu melewati pertandingan demi pertandingan,” ucapnya menambahkan.
“Kami sempat merasa gugup ketika pertama kali masuk lapangan, tapi mencoba adaptasi dengan suasananya. Bersyukur bisa memenangkan pertandingan,” ungkap Fajar.
Rian mengatakan kalau mereka berhasil melawan kegugupan karena komunikasi yang cukup baik. Selanjutnya laga Fajar/Rian dipastikan tidak akan mudah, karena akan melawan wakil tuan rumah, yaitu Lucas Corvee/Ronan Labar.
“Saya banyak berkomunikasi dengan Fajar karena tidak mudah melewati laga pertama dengan atmosfer yang sangat berbeda ini. Kami baru sekali merasakan Olimpiade dan memang atmosfernya sangat luar biasa.
“Terlihat dari penonton yang sudah penuh di arena padahal baru hari pertama,” katanya.
“Di pertandingan selanjutnya kami ingin meningkatkan fokus karena tadi kami merasa belum maksimal. Setiap pertandingan kami ingin lebih baik lagi,” tutur Fajar.
RINOV RIVALDY/PITHA MENTARI
Kemenangan juga berhasil diraih ganda campuran Indonesia Rinov Rivaldy/Pitha Mentari. di fase Grup A, Rinov/Pitha mengalahkan wakil Korea Selatan Kim Won-ho/Jeong Na-eun dalam pertarungan ketat rubber gim 22-20, 14-21, 21-19.
Pitha pun sangat bersyukur dengan hasil yang didapat. Mereka pun siap melanjutkan hasil positif di laga selanjutnya.
“Kami sangat bersyukur bisa memenangkan pertandingan pertama di Olimpiade Paris 2024. Dan, kami juga sangat senang bisa kembali menang dari pasangan Korea yang kami tahu, tidak pernah mudah melawan mereka,” kata Pitha.
“Dari dua kemenangan sebelumnya ke pertandingan hari ini, tidak ada perubahan signifikan dari strategi yang kami terapkan. Tapi dari sini kami belajar untuk lebih fokus dan ada beberapa strategi yang mesti ditingkatkan,” tambahnya.
Pitha juga mengungkapkan ada momen pada gim ketiga dimana Kim/Jeong mengubah pola tetapi tidak cepat diantisipasi. “Di gim ketiga saat tertinggal, kami hanya mencoba berusaha semaksimal mungkin untuk mengejar. Ini kemenangan yang penting bagi kami,” jelasnya.
Di babak selanjutnya, Rinov/Pitha akan berhadapan dengan Zheng Siwei/Huang Yaqiong pada Minggu (28/7/2024), sementara Kim/Jeong akan berjumpa Thom Gicquel/Delphine Delrue di hari yang sama.
JONATAN CHRISTIE
Laga antara tunggal putra nomor satu Indonesia, Jonatan Christie menghadapi wakil Belgia Julien Carraggi berjalan sangat ketata. Bahkan ketegangan terjadi saat Jojo -sapaan akrab Jonatan Christie- sempat kalah di gim pertama.
Beruntung di dua gim selanjutnya Jojo berhasil merebut keunggulan. Berkat hasil itu, Jojo pun berhasil keluar sebagai pemenang dengan skor 18-21, 21-11, dan 21-16.
Jojo mengaku di gim pertama ia sedikit gugup. Beruntung di dua gim selanjutnya ia berhasil mengatasi kegugupannya.
“Saat saya masuk ke lapangan, saya merasa sedikit gugup. Pertandingan pertama, strategi dan pukulan saya tidak cukup baik bagi saya. Di set kedua dan ketiga, saya sangat senang dengan cara saya menanganinya,” ungkapnya.
“Saya pikir atmosfer dan ekspektasi saya juga penting. Itu sangat penting karena di pertandingan pertama, saya tidak bisa mengatasinya.
“Ya, itu sedikit memengaruhi saya. Ini Olimpiade. Saya pikir setiap pemain ingin menang seperti saya. Tetapi tekanan itu – saya benar-benar merasakannya. Saya rasa tidak mudah bagi saya untuk mengatasinya.”
Di laga selanjutnya, ia akan berusaha untuk menurunkan kegugupannya. Maklum saja, Olimpiade merupakan ajang terbesar di dunia.
“Secara fisik, saya merasa baik-baik saja. Tidak masalah. Saya hanya ingin mencoba setiap hari, memenangkan setiap pertandingan. Saya harus mengendalikan rasa gugup, ekspektasi.
“Karena ketika Anda bermain di lapangan, yang terpenting adalah menikmati dan bermain dengan nyaman,” tutupnya.
View this post on Instagram