Man. United mesti menerima kenyataan pahit. Mereka harus menelan kekalahan pertama musim ini. Di pekan kedua pada Sabtu (24/8), The Red Devils ditekuk tuan rumah Brighton Hove & Albion.
Lawatan United ke American Express Stadium membuka pekan kedua Premier League. Selain pada tiga gol, sorotan akan mudah mengarah kepada anulir dua gol United setelah melewati pemeriksaan VAR. Apa saja cerita dari kemenangan kedua beruntun Brighton di awal musim ini?
Setengah Lusin + 100 Welbeck
Danny Welbeck mengawali petang buruk buat mantan klubnya, United. Penyerang berusia 33 tahun itu membuka skor pada menit ke-32 menapak operan Kaoru Mitoma.
Gol ini merupakan gol keenam Welbeck ke gawang Red Devils. Penyerang yang sempat lama memperkuat Arsenal setelah dilepas United ini hampir menambah perbendaharaan golnya jika sundulannya di babak kedua tidak menerpa mistar.
Yang juga berkesan buat Welbeck, gol itu adalah yang ke-100 dirinya di semua kompetisi. “Ia merupakan seorang anutan. Saya dapat belajar banyak darinya karena pengalamannya yang tidak saya miliki saat bermain. Ia merupakan penghubung. Ia menyimak di kamar ganti. Saya menikmati kerja sama dengannya,” puji Fabian Hurzeler.
Diallo Atas Sancho
Red Devils bereaksi cepat. Hanya dua menit setelah gol Welbeck, United membalas. Akan tetapi, gol Marcus Rashford dianulir setelah VAR mendapati off-side.
Erik ten Hag memasukkan Joshua Zirkzee saat turun minum. Pemberi tiga poin di pekan sebelumnya kala menjamu Fulham di Old Trafford itu masuk menggantikan Mason Mount.
Iblis Merah akhirnya dapat menyamakan kedudukan saat pertandingan berjalan sejam. Amad Diallo mampu meneruskan umpan bek baru United, Noussair Mazraoui. Mengiris ke dalam kotak penalti, Diallo melepaskan tembakan rendah ke arah tiang jauh. Usaha Jan Paul van Hecke untuk memotong malah membelokkan bola ke gawang BHA.
Gol ini boleh jadi membuat Ten Hag semakin yakin untuk melepas Jadon Sancho. Eks sayap Dortmund itu kembali tidak dimainkan.
Anulir Gol Nahas Zirkzee
Alejandro Garnacho masuk pada menit ke-65 menggantikan Rashford. Pergerakan pemain Argentina itu berbuah gol yang membuat United berbalik unggul lima menit berselang.
Penyerang asal Argentina itu menyelesaikan umpan rendah Bruno Fernandes. Namun, pemeriksaan VAR membatalkan gol ini. Nahas buat United dan hoki buat Brighton, bola menyentuh Zirkzee yang tidak dapat menahan lajunya di depan gawang tuan rumah.
Camar Momok
Brighton akhirnya yang menuai momentum setelah anulir kedua gol lawan itu. Joao Pedro dapat memaksimalkan sodoran pemain muda The Seagulls, Simon Adingra, dengan sundulan di tiang jauh.
Malang buat United, gol pada menit kelima injury time yang dihasilkan penyerang asal Brasil itu memaksa mereka pulang dengan tangan hampa. Si Camar pun mengukir kemenangan ketiga atas United dari empat benturan terakhir.
Start Emosional Bos Muda
Start cerah Brighton di bawah arahan pelatih baru, Fabian Hurzeler, pun berlanjut. Bayangan langkah berat menggantikan Roberto De Zerbi pun bisa dienyahkan bos anyar asal Jerman yang masih berusia 31 tahun itu.
“Selalu emosional ketika meraih kemenangan di menit terakhir dan tim saya layak menang. Sulit menjelaskan emosi itu. Itulah mengapa saya mencintai pekerjaan ini. Emosi itu tak terbeli dan tak bisa didapat dari tempat lain.
“Namun, sejujurnya, akan sulit kalau United mencetak gol. Saya realistis, tidak bergembira berlebihan. Kalau merasa euforia, artinya saya kehilangan fokus pada hal-hal yang realistis,” ucap Hurzeler dikutip BBC.
Nyanyian “Kami berada di puncak klasemen” pun berkumandang di tribun Amex Stadium yang boleh jadi sekaligus mencemooh United yang membuka liga dengan kemenangan.
Trio Pesakitan
Dari kubu seberang, Erik ten Hag menyorot tiga pemain bertahannya. Ketiga pemain itu adalah Diogo Dalot, Kobbie Mainoo, dan Mazraoui.
“Kami tidak menghentikan umpan Adingra. Ada tiga pemain dengan kaki hidup kaki kanan yang bisa memaksanya melebar alih-alih membiarkannya menusuk dan mengumpan. Kami tentu harus membicarakan hal ini,” ucap ETH dikutip The Evening Standard.
View this post on Instagram