Chelsea tampil mengesankan terutama di babak kedua laga di Molineux, kandang Wolverhampton Wanderers. The Blues menorehkan setengah lusin gol dalam laga seru pada Minggu (25/8).
Festival bertabur delapan gol mewarnai lawatan Chelsea ke Molineux di pekan kedua Premier League ini. Tiga angka ini membawa Chelsea belum terkalahkan di liga, yang menjadi tanda awal bagus di bawah manajemen baru. Tiga pemain pantas mendapat perhatian khusus di laga ini.
Jackson Kilat
Laga di Molineux baru berjalan 98 detik ketika umpan tendangan bebas Cole Palmer menjadi liar usai mengenai Matheus Cunha sebelum disundul masuk oleh Nicolas Jackson yang tak terkawal.Gol ini menjadi yang tercepat yang dibuat Chelsea di Premier League sejak 82 detik yang dibuat Alvaro Morata ke gawang Stoke.
Rekor tercepat Premier League masih dipegang Shane Long. Sang penyerang mengukir gol pada 7,69 detik segera setelah sepak mula untuk Southampton di Watford.
Atensi Madueke
Usai skor imbang di babak pertama setelah Wolves dua kali membalas, Noni Madueke melejit untuk menghasilkan perbedaan signifikan. Trigol, yang mirip-mirip dengan tembakan menyusur tanah dari dalam kotak penalti, dalam 14 menit membuat Madueke menyedot perhatian besar di babak kedua.
Yang menarik, Madueke mendapat sorotan dan cercaan publik Molineux karena unggahan di media sosial. Madueke melecehkan kota Wolverhampton. Sang sayap kemudian meminta maaf.
Apa pun, Madueke kini mencetak lebih banyak gol tandang daripada di Stamford Bride yang baru dua biji. Lebih lanjut, produktivitas tinggi Madueke di babak kedua dan gol Jackson di paruh pertama boleh jadi mengirim sinyal buat klub. Mereka tidak perlu mendatangkan striker mahal seperti Victor Osimhen dari Napoli.
Pantas Palmer
Yang sama dari ketiga gol Madueke adalah kesemuanya berasal dari sodoran Palmer. Ya, meskipun Madueke tampil tajam, Palmer layak dikedepankan sebagai nyawa permainan Chelsea.
Tiga assist ini melengkapi kiprah bagus Palmer di babak pertama. Anggapan bahwa pemain tahun kedua usai dibeli dari Man. City ini hanya bintang semusim bisa segera dienyahkan. Keputusan Si Biru memberikan kontrak baru sampai 2033 buat Palmer terasa wajar.
Maresca Ofensif
Rekrutan terbaru, Joao Felix, menggenapkan torehan Si Biru menjadi setengah lusin gol dari assist pemain baru eks pujaan pendukung Wolves, Pedro Neto (80′). Hasil ini layak menjadi etalase potensi besar Chelsea racikan Enzo Maresca. Langkah Blues membajak pria Italia itu dari Leicester guna menggantikan Mauricio Pochettino yang tidak terlalu buruk untuk saat ini tampak masuk akal.
Di Molineux, Chelsea tampil mendominasi. Si Biru mencetak 62 persen penguasaan bola, diikuti 14 percobaan yang 8 di antaranya mengarah ke gawang Wolves. Tuan rumah hanya bisa melepaskan 4 shot on target dari selusin tembakan.
Maresca menyatakan bahwa serangan harus menjadi niat Chelsea di bawah arahannya. Penyelesaian akhir pada akhirnya menjadi pembeda yang dibutuhkan klub London Barat itu.
View this post on Instagram
Lubang Wolves
Faktor pendukung eksternal keberhasilan Chelsea menang di pekan kedua ini adalah performa buruk Wolves di paruh kedua di Molineux. Bek kiri, Ait-Nouri, kerap terpapar saat terlambat turun. Masalah pertahanan Wanderers ditambah dengan kepergian bek tengah Max Kilman ke West Ham.
Padahal, Wolves tampil apik di babak pertama. Mereka bisa dua kali bereaksi terhadap dwigol lawan di paruh pertama. Matheus Cunha bisa memanfaatkan lesatan dan operan Rayan Ait-Nouri (27′). Saat injury time babak pertama, Jorgen Strand Larsen menceploskan bola dari kotak kiper dari operan Toti.
“Kami kehilangan arah. Saya merasa positif, tapi kesalahan di tiga gol babak kedua tak bisa diterima. Kami memberikan banyak bantuan buat Chelsea. Banyak sekali hal yang perlu saya benahi,” ucap bos Wolves, Gary O’Neil, dikutip BBC.
Kekalahan ini juga diwarnai anulir gol Wolves lewat Mario Lemina semenit sebelum gol Felix. VAR memvonis off-side.