Brighton kembali membuat kejutan. Setelah pekan lalu berhasil menumbangkan Manchester United 2-1, mereka sukses menahan imbang Arsenal (1-1), Sabtu (31/8). Gol tuan rumah yang dicetak Kai Havertz (menit 38’) berhasil dibalas lewat gol Joao Pedro (58’).
Raihan satu poin Brighton yang dibawa pulang dari Emirates Stadium bak mematahkan prediksi sebelum laga yang lebih condong menjagokan tuan rumah.
Faktanya, apa yang tersaji di lapangan cukup kontras. Brighton bisa lebih menguasai laga ketimbang Arsenal. Hal itu setidaknya tergambarkan dari data statistik laga versi Flashscore. Brighton unggul persentase penguasaan bola (63% berbanding 37%).
Faktor kartu merah yang diterima Declan Rice pada menit 49’ juga berperan dalam mengubah jalannya laga usai turun minum. Hal itu tercermina dari persentase penguasaan bola Brighton di babak kedua yang bisa mencapai 75%. Padahal di babak pertama, ball possesion kedua tim cukup berimbang (Arsenal 47%, Brighton 53%).
Menurut Opta, ganjaran kartu merah Rice tersebut merupakan yang pertama dirasakannya dari total 245 penampilan di Premier League.
Hal itu berefek dengan menjadi lebih leluasanya Brighton menekan Arsenal. Khusus di babak kedua, Danny Welbeck dkk. mampu mencatatkan 17 peluang dengan empat di antarnya on-target dan salah satunya menjadi gol. Bandingkan dengan Arsenal yang cuma mampu mengkreasi lima peluang (2 on-target).
Padahal di babak pertama, situasinya terbalik. The Seagulls cuma mampu melepaskan tiga tembakan (1 on-target), sedangkan The Gunners berhasil melepaskan enam tembakan, yang mana lima di antaranya merepotkan Raya lantaran on-target.
Secara keseluruhan, Brighton mencatatkan 22 tembakan ke gawang Arsenal. Dilansir Squawka, total 22 tembakan itu merupakan jumlah tembakan terbanyak yang menimpa Arsenal dalam satu laga, terhitung sejak Agustus 2021. Kala itu, lawan yang juga membuat mereka cukup menderita karena terus-terusan digempur adalah Chelsea.
Rekor baru lainnya yang juga lahir adalah terkait keunggulan persentase penguasaan bola Brighton yang mencapai 63,7% Menurut Squawka, angka itu merupakan persentase penguasaan bola terbesar yang mampu dibuat tim lawan kala bertandang ke Emirates Stadium sejak Januari 2022 (Manchester City – 71,2%).
Dengan hasil imbang 1-1 ini, Brighton juga sukses menghentikan delapan kemenangan beruntun Arsenal di Premier League.
Kalaupun ada satu pemain Arsenal yang masuk buku sejarah adalah Bukayo Saka. Ia merupakan penyuplai assist untuk gol Havertz. Assist tersebut melanjutkan torehan serupa Saka di dua laga awal. Itu artinya, Saka sudah mencatatkan tiga assist di setiap pekan.
Catatan positif itu menjadikan Saka sebagai pemain Arsenal pertama yang sukses menyumbang assist di tiga pekan awal secara beruntun, setelah Thierry Henry (musim 2004/05).
View this post on Instagram