Sebelum laga Chelsea kontra Crystal Palace akhir pekan lalu, The Blues memperkenalkan Jadon Sancho sebagai rekrutan anyar mereka di depan publik Stamford Bridge.
Winger berusia 24 tahun itu resmi dipinjam dari Manchester United dengan opsi pembelian di pengujung musim. Prosesnya berlangsung cepat dan kesepakatan terjadi di hari deadline bursa transfer.
Bergabungnya Sancho ke Chelsea hampir bertepatan dengan keputusan Chelsea meminjamkan Raheem Sterling ke Arsenal. Namun, bukan berarti Sancho bakal langsung mendapat slot pasti di Chelsea. Ia masih harus bersaing dengan beberapa winger lain semisal Chistopher Nkunku, Mykhailo Mudryk, Noni Madueke, hingga dua rekrutan anyar: Pedro Neto dan Joao Felix.
Tiga tahun silam, tepatnya pada 1 Juli 2021, Sancho dianggap sebagai salah satu pembelian terbaik Manchester United kala diboyong dari Borussia Dortmund. Hal itu berdasarkan performa cemerlang sang pemain lewat torehan 50 gol dan 64 assist dari total 147 penampilannya bersama Die Borussen.
Yang terjadi malah sebaliknya. Penampilan Sancho terbilang biasa-biasa saja di United. Hubungannya dengan Erik Ten Hag juga memanas. Ia dianggap indisipliner oleh sang pelatih. Konflik itu menyebabkan Sancho terlempar dari skuat utama.
Awal tahun ini, Sancho akhirnya dipinjamkan ke Dortmund. Tampil sebanyak 21 kali, Sancho masih mampu menyumbang tiga gol dan tiga assist. Total kontribusi enam gol Sancho selama setengah musim masa peminjaman itu sudah mencapai 1/3 dari total kontribusi 18 golnya untuk United selama dua setengah musim (12 gol, 6 assist).
Begitu masa peminjamannya di Dortmund tuntas, Sancho kembali ke United. Berhubung nasibnya juga belum jelas di bawah komando Ten Hag, munculah manuver Joe Shield, salah satu Direktur Chelsea yang fokus dalam hal rekrutmen dan talent scouting.
Shields tahu betul kualitas Sancho. Ia adalah sosok yang menemukan bakat Sancho dan membawa Sancho dari Watford ke Manchester City pada tahun 2015 silam. Kala itu, Shields masih memegang jabatan sebagai UK Southern Academy Scouting Manager.
Sancho akhirnya dua tahun menempa diri di tim yunior City dan disiapkan untuk naik ke skuat utama City untuk musim 2017/18. Namun, saat City menjalani tur pra-musim, Sancho dikabarkan beberapa kali bolos latihan. Kasus itu memicu City untuk melepasnya ke Dortmund, klub yang melonjakkan karier Sancho.
*Turun harga dan gaji
Begabungnya Sancho ke Chelsea, erat dengan hubungan dipinjamkannya Sterling ke Arsenal. Dilansir The Athletic, pelatih anyar Chelsea, Enzo Maresca, awalnya merasa skema permainan dan taktik yang bakal diusungnya tak sesuai dengan karakter Sterling.
Hal itu sudah berulang kali diutarakan Maresca sepanjang pra-musim. Buktinya, ia tak pernah menyertakan nama Sterling dalam skuat Chelsea di tiga pekan awal hingga akhirnya dipinjamkan ke Arsenal.
Itu pula mengapa skenario mencari pengganti Sterling juga sudah didelegasikan Maresca ke Shields sejak pra-musim. Salah satu sosok yang langsung muncul di benak Shields adalah Sancho. Berhubung kenalan lama, tak sulit bagi Shields untuk mendatangkan sang winger ke Stamford Bridge.
Proses transfer Sancho dianggap sebagai win-win solution. United, yang awalnya memasang harga 40 juta euro untuk Sancho, rela melepas lebih murah ke Chelsea sebagai peminat serius. Apalagi, nasib Sancho di skuat Manchester Merah juga belum jelas lantaran konfliknya dengan Ten Han tak kunjung mereda.
Media-media Inggris melaporkan bahwa manajemen Setan Merah sepakat di angka 20 hingga 25 juta euro jika nantinya Chelsea mempermanenkan Sancho. Dalam klausul peminjaman Sancho, kepastian soal harga tersebut akan bergantung pada kontribusi Sancho dalam pencapaian akhir Chelsea musim ini.
Semakin besar kontribusi Sancho dan makin tinggi peringkat akhir Chelsea, maka semakin besar pula jumlah uang yang bakal diterima United.
Menurut 90min, Sancho dikabarkan rela menerima upah lebih kecil di Chelsea dibanding yang diterimanya di Manchester United. Manajemen The Blues juga makin senang karena besaran gaji Sancho tersebut masih lebih murah dibanding gaji Sterling yang akhirnya dipinjamkan ke Arsenal.
Selain masalah bayar-bayaran di atas, Sancho sendiri juga antusias bermain di bawah komando Maresca ketimbang terus-terusan dikucilkan di bawah komando Ten Hag.
“Karena manajer (Maresca). Saya sudah mengenalnya sejak di Manchester City. Ia langsung menelfon saya dan mengutarakan soalnya proyeknya di Chelsea. Buat pemain muda saya, hal itu buat saya jadi makin bersemangat untuk gabung,” ujar Sanco dilansir Sky Sports.
“Saya juga tak sabar untuk memulai karier di Chelsea. Manajer ingin pemain wingernya untuk berani berduel satu-lawan-satu secara langsung dengan pemain lawan. Hal itu menjadi salah satu kesukaan saya dalam bermain,” lanjut Sancho.
Berhubung liga-liga Eropa tengah libur karena jeda internasional, Sancho – yang kebetulan juga tak masuk skuat timnas Inggris – tetap bisa mempersiapkan diri di markas latihan Chelsea.
Jika persiapannya berjalan lancar dan dianggap siap tampil, Sancho sudah bisa diturunkan saat skuat London Biru menghadapi Bournemouth pada 15 September mendatang.
View this post on Instagram