Italia menghasilkan penampilan mengesankan saat menang atas tuan rumah Prancis dengan skor 3-1 pada Kamis (6/9). Dalam ajang UEFA Nations League A ini, Gli Azzurri meneruskan potensi pasukan mudanya.
Italia mandek di 16 besar Euro 2024 dengan tampilan yang jauh dari saat meraih gelar di turnamen sebelumnya. Prancis tampil sampai semifinal sebelum ditekuk Spanyol yang akhirnya kampiun.
Namun, Italia mampu memperlihatkan peningkatan di Nations League. Apa saja hal-hal menarik dari hasil paten Gli Azzurri di Parc des Princes ini?
Cuma Hampir 25
Italia dikuasai banyak pemain muda. Sebagian besar pemain berumur antara 24-26 tahun. Rata-rata umur penghubi Gli Azzurri kali ini adalah 24,96 tahun. Rata-rata usia pemain Prancis adalah 26,30 tahun.
Yang tertua dalam skuad Azzurri kali ini adalah Giovanni Di Lorenzo (31 tahun), diikuti Mattia Zaccagni (29) dan Lorenzo Pellegrini (28). Termuda adalah Destiny Udogie (21), diikuti bek baru Arsenal, Riccardo Calafiori (22).
Pelatih Luciano Spalletti memberikan kesempatan debut untuk Marco Brescianini di laga ini. Partai di Grup A2 ini juga menandai Sandro Tonali bisa kembali bermain setelah skorsing akibat kasus judi.
Barcola Tercepat
Tampil di Parc des Princes, Les Bleus segera mengentak. Hasilnya adalah gol tercepat timnas Prancis, yakni pada menit ke-12.
Operan ke belakang menuju Di Lorenzo bisa diserobot Bradley Barcola. Penyerang PSG itu lalu menaklukkan kiper kapten Italia, Gianluigi Donnarumma.
Balasan Ciamik
Italia hampir memberikan reaksi kilat. Beberapa menit setelah gol Barcola, Andrea Cambiaso bisa menguasai bola di garis akhir pertahanan Prancis, tapi sundulan Davide Frattesi dari jarak dekat hanya membentur mistar.
Tekanan Italia akhirnya berbuah saat duel berlangsung setengah jam. Kerja sama satu-dua menghasilkan assist tumit Tonali ditutup voli mantap kaki kiri Federico Dimarco yang bersarang di tiang jauh gawang Prancis yang dikawal Mike Maignan.
Gantian Start
Bertolak belakang dengan start lesu di babak pertama, Italia menggebrak sejak awal babak kedua. Alhasil, Azzurri bisa berbalik unggul.
Serangan balik setelah Prancis kehilangan bola di tengah lapangan melesatkan Mateo Rategui di kiri pertahanan Italia. Penyerang milik Atalanta itu mengirim sodoran ke tengah kotak penalti. Bola disodok masuk oleh Frattesi (51′). Gol ini menjadi yang keenam dari 20 kap pemain Inter Milan itu.
Tiga Pemasti
Gol ketiga Azzurri berawal dari gocekan pemain yang masuk menggantikan Frattesi, Destiny Udogie, di sayap kiri. Operan sayap Tottenham itu pada menit ke-74 diteruskan Giacomo Raspadori dengan aksi mendorong bola ke dalam kotak penalti.
Bola melewati hadangan William Saliba yang telanjur salah langkah. Raspadori meneruskan dengan penempatan di pojok kiri gawang Maignan.
Mbappe Melempem
Kepayahan Prancis terlihat dari banyak serangan yang mandek di kaki para bek Italia. Kylian Mbappe baru bisa memperlihatkan aksi gesitnya di bagian akhir duel.
Namun, secara keseluruhan, catatan Prancis tengah jeblok di Nations League. Skuad Didier Deschamps baru sekali menang di tujuh pertandingan terakhir di ajang pengganti partai uji coba ini. Khusus meladeni Italia di laga kompetitif, Tim Ayam Jantan belum bisa menang lagi setelah kualifikasi Euro 2008.
70 Tahun
Sebaliknya, bagi Italia, kemenangan ini menghasilkan sejarah. Inilah kemenangan pertama di Paris dalam 70 tahun. Terakhir kali mereka melakukannya adalah saat menang di laga uji coba di Stade de Colombes pada 11 April 1954.
Hasil ini juga merupakan kemenangan pertama Azzurri atas tim papan atas di era Spalletti. Ini kali pertama Italia pula membuka ajang Nations League dengan kemenangan.
View this post on Instagram