Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Amerika Selatan diwarnai tumbangnya dua raksasa. Argentina terkapar di tangan Kolombia, Brasil di tangan Paraguay.
Hari laga kedelapan kualifikasi zona Conmebol pada Selasa (10/9) menambah ketat persaingan memperebutkan tiket ke Amerika Utara 2026. Uruguay, yang baru mengucapkan perpisahan dengan Luis Suarez, tertahan di Venezuela. Namun, atensi akan terarah kepada dua raksasa yang terkapar saat bertandang.
Kolombia 2-1 Argentina
Partai di Estadio Metropolitano Roberto Melendez, Barranquilla, merupakan ulangan final Copa America musim panas silam. Di depan pendukungnya, Kolombia menuntaskan tekadnya membalas kekalahan dari Argentina di final.
Los Cafeteros unggul lebih dulu pada menit ke-25. Yerson Mosquera mencetak gol pertamanya buat Kolombia menyundul keras umpan James Rodriguez.
Argentina, yang masih tampil tanpa Lionel Messi, memaksimalkan start ulang cepat usai turun minum. Tiga menit babak kedua, Nicolas Gonzalez menyamakan kedudukan dengan tembakan jarak jauh setelah Kolombia kehilangan penguasaan bola di tengah.
Kapten Kolombia, James, membawa Kolombia memimpin lagi dari titik putih. Penalti didapat setelah Nicolas Otamendi menggasak Daniel Munoz. James mampu menaklukkan raja penangkal penalti, Emiliano Martinez.
Upaya Lionel Scaloni memasukkan Alexi Mac Allister, Giovani Lo Celso, dan Paulo Dybala tidak berbuah gol kedua. Argentina pun mengalami kekalahan tandang pertama di kualifikasi Piala Dunia sejak 2017.
Kolombia meneruskan kiprah mengesankan dengan catatan tak terkalahkan di delapan laga kualifikasi ini. Cafeteros besutan pelatih asal Argentina, Nestor Lorenzo, berada di peringkat kedua dengan hanya terpaut dua poin dari Albiceleste. Uruguay, dengan hasil 0-0 di Venezuela, tergeser ke peringkat ketiga dengan 15 poin.
Paraguay 1-0 Brasil: Pertama Sejak 2008
Argentina masih memuncaki klasemen kendati menelan kekalahan. Posisi Brasil semakin terancam dengan hasil serupa alias kalah.
Di depan publik Estadio Defensores del Chaco, Asuncion, Paraguay tampil berani sejak awal laga walau Brasil unggul dalam penguasaan bola.
Diego Gomez bisa mengejutkan juara dunia lima kali itu dengan gol spektakuler pada menit ke-20. Setelah berakselerasi menjauhkan diri dari pengawalnya, Gomez melepaskan tembakan dahsyat dengan kaki luar. Bola sempat mengenai tiang sebelum menggetarkan jala gawang Alisson Becker.
Guilherme Arana hampir membuat reaksi cepat, tapi tembakannya masih bisa disapu di depan garis gawang. Trio Real Madrid di depan, Vinicius Jr., Enrick, dan Rodrygo, tak berhasil menembus pertahanan Paraguay.
Di babak kedua, tembakan Rodrygo masih melayang. Kiper Paraguay, Gatito Fernandez, membuat penyelamatan gemilang menepis tembakan Vini di depan kotak usai membuat sayatan dari sayap kiri. Kans Vini pada menit ke-74 itu praktis merupakan yang terbaik yang didapat Selecao. Kemenangan ini menjadi yang pertama dirasakan Paraguay asal Brasil dalam laga 90 menit sejak 2008.
“Kami memohon maaf kepada para fan yang selalu mendukung kami. Ini merupakan masa sulit. Kami hanya ingin meningkat. Saya tahu potensi diri dan apa yang bisa saya lakukan buat timnas. Proses ini tentu sangat berat karena saat tidak percaya diri takkan ada gol, assist, dan performa bagus,” ucap Vini kepada Sportv seperti dikutip ESPN.
Pelatih Brasil, Dorival Junior, bakal semakin tertekan. Tim Samba masih berada di peringkat kelima, tapi koleksi 10 poin mereka sama dengan Venezuela di peringkat keenam dan hanya terpaut satu dari Paraguay di posisi ketujuh dan Bolivia di kedelapan.
View this post on Instagram