Ada yang tak biasa dari laga Tottenham Hotspur menjamu Arsenal, Minggu (16/9). Kemenangan tipis 1-0 yang diraih tim tamu berkat gol sundulan Gabriel Magalhaes (64’), tak mencerminkan kebiasaan skor akhir di North London Derby.
Di edisi-edisi sebelumnya, duel London Merah versus London Putih kerap dihiasi dengan lahirnya banyak gol.Sebagai contoh, ada 22 gol yang lahir dalam enam pertemuan terakhir. Jika dikalkulasi, berarti ada rata-rata lebih dari tiga gol yang tercipta di setiap laga.
Dilansir dari Sportskeeda, derbi ini juga selalu melahirkan gol di 43 pertemuan. Jumlah itu merupakan yang terbanyak dalam pertemuan antar dua tim di ajang Premier League.
Sedangkan di laga tadi malam, cuma nama Gabriel yang terpampang di papan skor. Namun, bukan berarti laga berjalan adem-adem saja. Namun, tetap ada hal menarik yang layak untuk disimak, terutama dari kubu Arsenal selaku tim pemenang.
*Menang meski kalah penguasaan bola
Arsenal, meski sukses membawa pulang tiga poin, terpaksa tak tampil dengan gaya asli mereka: penguasaan bola. Pasalnya, Spurs memang tampil lebih mendominasi berkat keunggulan persentase penguasaan bola (64% berbanding 36%) versi Opta.
Angka persentase 36% penguasaan bola Arsenal itu bahkan menjadi salah satu yang terendah sepanjang kiprah The Gunners di ajang Premier League.
Sisi positifnya, justru di kondisi itulah Arsenal berhasil dua kali mengalahkan Spurs di sepanjang tahun 2024 ini. Pada April silam, Arsenal juga menang 3-2 versus rival sekota mereka tersebut meski cuma mencatatkan 37,8% penguasaan bola.
*Gabriel raja gol sundulan
Nama Gabriel selaku pencetak gol tunggal kemenangan juga wajib diapresiasi. Ia mendapat nilai 8,2 untuk rating penampilannya versi Flashscore.
Sebagai gambaran, tak satupun dari total 17 pemain kedua tim yang merumput tadi malam mendapatkan nilai rating penampilan di atas 8 selain bek asal Brasil tersebut.
Gol tersebut merupakan gol ke-15 tak Gabriel semenjak dirinya berseragam Arsenal (September 2020). Dilansir Squawka, tak ada satupun bek lain di Premier League yang mampu menandingi produktivitas Gabriel tersebut.
Kalaupun ada yang terdekat adalah Kurt Zouma (11 gol), Lewis Dunk (10 gol) dan Ben Mee (10 gol).
Berhubung golnya ke gawang Spurs lahir lewat sundulan, Gabriel kini juga tercatat sebagai pemain dengan koleksi 10+ gol sundulan terbanyak keempat sepanjang sejarah Arsenal. Ia cuma kalah dari Olivier Giroud (27 gol), Ian Wright (14 gol), dan Emmanuel Adebayor (12 gol).
*Gol bola mati andalan
Gol Gabriel lahir dari sepak pojok. Menurut Squawka, Arsenal kini tercatat sebagai tim yang paling banyak mencetak gol dari situasi bola mati jika dihitung sejak awal musim lalu. Sudah ada 23 gol bola mati yang dicetak pasukan skuat Meriam London.
Gol sundulan Gabriel tadi malam bahkan merupakan gol dari sepak pojok ketiga yang dicetak Arsenal dari empat gol terakhir mereka yang bersarang ke gawang Spurs. Catatan positif itu tak lepas dari peran salah satu asisten pelatih Mikel Arteta, Nicolas Jover.
*Arteta bisa, Wenger tidak
Kredit juga diraih Arteta lewat kemenangan ini. Pasalnya, Arsenal kini sudah mencatatkan tiga kemenangan beruntun dari tiga kunjungan terakhir mereka ke markas Spurs.
Hal itu merupakan sesuatu yang tak bisa diraih Arsenal kala masih ditangani sosok legendaris, Arsene Wenger. Dilansir Opta, Arsenal menanti sejak September 1988 untuk akhirnya bisa meraih tiga kemenangan tandang beruntun atas Spurs.