Setelah menelan kekalahan perdana di era kepelatihan Arne Slot pada akhir pekan lalu (0-1 vs Nottingham Forest), Liverpool harusnya sedikit goyah karena lanjut berlaga di Liga Champions tengah pekan ini. The Reds bertandang ke AC Milan, Rabu (18/9).
Namun, kekhawatiran itu tak dirasa terlalu berlebihan lantaran Milan, secara tradisi, tak terlalu menyulitkan. Khusus di tiga pertemuan terakhir sejak tahun 2020, skuat Merseyside Merah sukses memborong kemenangan atas Milan Merah.
Termasuk dua di antaranya di fase grup Liga Champions 2021/22. Kala itu, Liverpool menang 3-2 di Anfield dan menang 2-1 kala ganti bertandang ke San Siro.
Itu pula mengapa ketika tuan rumah lebih dulu unggul lewat gol cepat Christian Pulisic (menit 3’), permainan Liverpool tak goyah dini hari tadi.
Buktinya, Mohamed Salah dkk. bisa langsung berbalik unggul 2-1 saat turun minum berkat gol-gol duo centre-back mereka, Ibrahima Konate dan Virgil van Dijk.
Konate sukses menanduk umpan dari tendangan bebas Trent Alexander-Arnold (23’), sedangkan van Dijk berhasil meneruskan sepak pojok Konstantino Tsimikas (41’).
Dilansir Sky Sports, ini merupakan kali pertama ada dua bek tengah Liverpool yang sukses menjebol gawang lawan dalam satu laga Liga Champions.
Catat pula bahwa ada dua tembakan Mohamed Salah di babak pertama yang gagal menjadi gol lantaran cuma membentur tiang gawang.
Di babak kedua, gol Dominik Szoboszlai (67’) meredam hasrat Milan untuk bisa bangkit. Gol tersebut lahir berkat assist Cody Gakpo.
Bomber asal Belanda itu meraih nilai rating penampilan tertinggi versi dua situs penyuplai data statistik, Flashscore (8,4) dan Whoscored (8,2). Gakpo menjadi salah satu pemain tersibuk lewat percobaan tiga tembakan dan empat dribel sukses.
Secara keseluruhan, Milan boleh saja unggul dalam hal persentase penguasaan bola di 90 menit (56% berbanding 44%). Akan tetapi, jumlah percobaan gol mereka (6) kalah jauh dari Liverpool (14).
Gol Pulisic bahkan menjadi satu-satunya shot-on-target yang bisa dilepaskan Milan. Di sisi lain, Liverpool mencatatkan enam shot-on-target.
Penampilan paten Liverpool dini hari tadi setidaknya mencerminkan hal serupa dari beberapa pertemuan mereka kontra Milan sebelum-sebelumnya.
Menurut Opta, ini merupakan kekalahan keempat terakhir Milan di ajang Liga Champions setelah mereka sempat unggul terlebih dulu dan tiga dari empat kekalahan tersebut mereka derita dari Liverpool.
Dua kekalahan serupa Milan lainnya terjadi di fase grup Liga Champions 2021/22. Kala lebih dulu bertandang ke Anfield pada 16 September 2021, Milan sempat unggul 2-1 di babak kedua, sebelum akhirnya pulang dengan kekalahan 2-3.
Lalu saat ganti menjamu Liverpool di San Siro pada 8 Desember 2021, Milan sempat unggul 1-0 lewat gol Fikayo Tomori, meski pada akhirnya harus takluk 1-2 berkat gol-gol balasan Salah (36’) dan Divock Origi (55’).
Intinya, Milan memang sudah biasa kena comeback oleh Liverpool, terutama yang paling ikonik tentu saja kala di-comeback dari unggul 3-0 menjadi imbang 3-3, hingga akhirnya kalah adu penalti di final Liga Champions 2004/05.
View this post on Instagram