Datang sebagai tim yang lebih diunggulkan, Arsenal nyatanya ditahan imbang 0-0 kala bertandang ke Atalanta di Matchday 1 Liga Champions 2024/25, Jumat (20/9).
The Gunners bahkan masih termasuk beruntung membawa pulang oleh-oleh satu poin ke London. Pasalnya, mereka bisa saja pulang dengan tangan hampa seandainya David Raya tak melakukan double-save gemilang kala menahan eksekusi penalti dan bola rebound Mateo Retegui di awal-awal babak kedua.
Berdasarkan rating pemain versi Whoscored, Raya meraih nilai tertinggi (7,8) di antara keseluruhan 31 pemain dari kedua tim yang merumput dini hari tadi.
Kisah di atas terbilang kontras jika berkaca pada beragam prediksi yang lebih menjagokan skuat Meriam London bisa menang dari Atalanta.
Salah satu penyebabnya adalah soal minimnya peluang yang mampu diciptakan anak-anak asuh Mikel Arteta. Mereka cuma melepas enam tembakan di sepanjang laga.
Menurut Squawka, jumlah enam percobaan tembakan itu merupakan yang terendah dari seluruh laga-laga tandang Arsenal di ajang Liga Champions dalam 10 tahun terakhir.
Tepatnya sejak mereka cuma bisa menciptakan lima peluang vs Borussia Dortmund di Liga Champions 2014/15 (16 September 2014). Pada laga tersebut, Arsenal dipaksa bertekuk lutut 0-2 oleh Dortmund.
Faktor sejarah turut mempengaruhi. Arsenal memang punya tradisi yang kurang baik setiap kali bertandang ke Negeri Spageti di ajang Liga Champions. Mereka kerap kesulitan menjebol gawang lawan.
Buktinya, skor 0-0 versus Atalanta menandai kegagalan Arsenal dalam mencetak gol di empat kunjungan terakhir. Sebelumnya, Arsenal kalah 0-2 dari Napoli, 0-4 dari AC Milan, dan 0-1 dari AS Roma.
Usai laga, gelandang andalan Arsenal, Declan Rice, mengakui bahwa timnya memang kesulitan dalam menyiasati strategi permainan Atalanta.
“Atalanta tampil sangat kompak dan solid sehingga mereka sulit untuk ditembus. Selain itu, mereka juga terus mengikuti Anda di sepanjang lapangan. Jadi, sulit untuk mengakalinya,” ujar Rice dilansir TNT Sports.
Hal serupa juga diutarakan Arteta dalam sesi jumpa pers usai laga. Ia mengaku para pemainnya tak terlalu tampil ofensif karena sangat berhati-hati.
“Tentu saja, menghadapi tim yang tampil dengan strategi man-to-man, bisa beresiko kami kehilangan momen saat transisi dari menyerang ke bertahan,” ujar Arteta.
“Saya kira, kami sudah bermain cukup baik, terutama dengan bola. Para pemain selalu berada di posisi yang tepat. Hanya memang tusukan-tusukan kami dari lini sayap sedang kurang efektif,” lanjut Arteta.
View this post on Instagram