AC Milan keluar dari tekanan dengan memenangi Derby della Madonnina pada Minggu (22/9) dengan status sebagai pihak tamu. Kemenangan ini menjadi yang pertama di tujuh benturan terakhir.
Selain kemenangan pertama yang memutus deret buruk I Rossoneri, laga ini diwarnai beberapa catatan menarik.
Start Merah
Sejak awal laga, AC Milan menunjukkan kesiapan mengejutkan Inter. Nerazzurri lebih diunggulkan karena belum terkalahkan dan hasil lebih positif di Liga Champion.
Derbi memasuki menit kesepuluh saat Milan bisa memimpin. Christian Pulisic dapat menguasai bola liar untuk sebelum meluncur ke pertahanan Inter.
Pulisic menyelesaikannya dengan tembakan melewati kiper yang tampil apik pada tengah pekan di Liga Champion melawan Man. City, Yann Sommer. Gol ini menjadi yang ketiga yang dicetak pemain asal AS itu musim ini di Serie A.
Dimarco setelah Maldini
Federico Dimarco membawa Nerazzurri menyamakan kedudukan pada menit ke-27. Setelah bekerja sama dengan Lautaro Martinez, Dimarco melepaskan tembakan menyusur tanah untuk menempatkan bola di pojok gawang.
Dimarco pun menggoreskan namanya di daftar yang belum berubah selama hampir tiga abad. Dimarco menjadi pemain kelahiran Milano terakhir yang mencetak gol liga di Derby della Madonnina. Pengukir gol sebelumnya adalah Paolo Maldini pada November 1994.
Gabbia Pemupus Setengah Lusin
Memasuki babak kedua, derbi Milano berkembang lebih sengit lagi. Di menit ke-65, wasit menunjuk titik putih setelah Martinez dianggap handball.
Namun, pemeriksaan VAR menunjukkan bola mengenai bahu sang striker. Peluang Martinez kemudian dengan eksekusi voli cerdik masih bisa diselamatkan Mike Maignan.
Kans Rafael Leao, dari sodoran Tammy Abraham mengakhiri serangan balik cepat, bisa ditangkal Sommer kembali. Di pengujung derbi, tembakan Abraham masih melebar walau tinggal berhadapan dengan Sommer menyusul sodoran daerah Tijjani Reijnders.
Benturan sekota ini tampak akan berakhir imbang. Namun, Matteo Gabbia bisa menyambar tendangan bebas Reijnders untuk tripoin I Diavolo Rosso. Gol itu baru yang ketiga sang bek tengah di Serie A sepanjang kariernya.
Tekanan Turun
Kekalahan ini merupakan yang pertama diderita Inter sebagai tuan rumah di San Siro dalam setahun. Si Hitam-Biru gagal memuncaki klasemen. Koleksi poin Milan kini delapan angka, sama dengan si tetangga.
Hasil ini mengakhiri pula catatan jeblok Rossoneri di derbi. Di enam bentrokan sekota sebelumnya, Inter selalu keluar sebagai pemenang derbi.
Kemenangan ini mengurangi lagi tekanan ke arah pelatih baru Rossoneri, Paulo Fonseca. Di pekan sebelumnya, Milan menang atas Venezia, tapi lalu kalah 1-3 di San Siro dari Liverpool di Liga Champion.
Setelah Beberapa Waktu
“Ini derbi, Milan belum menang lagi untuk beberapa saat, dan tentu hasil ini penting bagi kami. Saya rasa para pemain memperlihatkan keberanian besar dan layak menang. Saya tak ingat lagi tim terakhir yang bisa merepotkan Inter,” ucap Fonseca dikutip DAZN seperti dilansir Football Italia.
“Mereka tampil lebih baik daripada kami petang ini dan layak menang. Kami memberikan pendekatan yang keliru dan tidak cukup solid, sesuatu yang jarang terlihat. Kami tidak memulai kedua babak dengan sikap yang tepat. Saya mencoba mengubah beberapa hal, tapi tidak bisa mengubah,” tutur allenatore Inter, Simone Inzaghi.
View this post on Instagram