Manchester City dan Arsenal berbagi angka di Etihad Stadium pada Minggu (22/9). Beberapa kejadian mengundang kontroversi lebih lanjut yang dianggap Arsenal telah merugikan mereka.
Partai ini tergelar sesuai harapan pada dua klub teratas di dua musim terakhir. Sejumlah insiden mewarnai laga ini. Beberpa di antaranya menjadi kontroversial karena terlihat berat sebelah.
100 Haaland
Gol pertama segera mengundang pembicaraan tak cuma karena sudah muncul saat duel baru berjalan sembilan menit. Erling Haaland dapat mencecar sodoran daerah Savinho untuk menaklukkan David Raya.
Gol ini merupakan gol ke-100 penyerang Norwegia itu buat Arsenal dari 105 pertandingan di semua kompetisi. Artinya, Haaland mampu mencetak sebiji gol per 85 menit. Sadis!
City Protes Duluan
Arsenal, ditukangi eks asisten Pep Guardiola di City, Mikel Arteta, memperlihatkan tantangan besar mereka seperti di dua musim terakhir. Klub London Utara ini hanya membiarkan tuan rumah unggul selama 13 menit, tak lama setelah Rodri ditarik keluar karena mengalami cedera.
Menyusul benturan di lini tengah, bola diterima Gabriel Martinelli di sayap kiri. Sayap asal Brasil itu mengirimkan operan di sekitar sudut kanan kotak penalti. Bek anyar Gunners, Riccardo Calafiori, melepaskan tembakan melengkung yang tidak bisa dijangkau Ederson.
Gol ini mengundang protes dari kubu Cityzens. Mereka tampak mengklaim bahwa tendangan bebas dilepaskan sebelum Walker kembali ke posisinya di kanan pertahanan City.
Momok Pojok Gabriel
Gol Calafiori tercetak secara menawan. Gol kedua kubu tamu saat menit pertama injury time paruh pertama menunjukkan lagi sebuah kelebihan mereka.
Gabriel Magalhaes dapat melepaskan diri dari kawalan Walker untuk menyambut sepak pojok Bukayo Saka. Gol itu mirip dengan dibuat bek Brasil tersebut saat menang di derbi London Utara minggu lalu.
Merah Trossard
Akan tetapi, angin segera berubah arah. Delapan menit injury time babak pertama, wasit Michael Olver, mengeluarkan kartu kuning kedua buat Leandro Trossard.
Michael Oliver, yang berada tak jauh dari tempat pelanggaran terhadap Bernardo Silva yang dilakukan Trossard, tampak menilai gelandang serang Belgia itu tampak mengangkat sikutnya. Namun, organisasi wasit Prem saat turun minum meneluarkan pernyataan bahwa kartu kuning kedua kerena Trossard mengulur waktu dengan membuang bola.
Sebelumnya di Brigton, Declan Rice diusir untuk penilaian yang sama. “Saya memperkirakan akan ada 100 laga Premier League dengan 10 lawan 11 pemain atau 10 lawan 10 atau 9 lawan 10. Kita tunggu saja,” ucap bos Gunners, Mikel Arteta, usai laga seperti dikutip AP.
View this post on Instagram
Tabah sampai Menjelang Akhir
Namun, tampil dengan 10 pemain boleh jadi menaikkan hasrat Arsenal untuk mempertahankan keunggulan. City menekan sepanjang babak kedua, tapi menemui tembok keras The Gunners.
Masuknya Ben White menggantikan Saka untuk kepentingan taktis tampak mantap. David Raya layak mendapat kredit besar untuk sekian banyak penyelamatan yang ia lakukan.
Cityzens tampak mendekat ke kekalahan pertama di rumah dalam hampir dua tahun. Kubu terakhir yang pulang dengan tiga poin dari Etihad Stadium adalah Brentford pada November 2022.
Namun, Arsenal mendapatkan kesesakan di pengujung laga. Pemain pengganti, John Stones, dapat melesakkan bola dalam kemelut di depan gawang Raya menyusul sepak pojok pendek sesaat setelah injury time memasuki menit kedelapan.
Tempo itu sedikit melewati injury time yang sebelumnya ditentukan selama tujuh menit. Gol diikuti tingkah konyol Haaland yang melemparkan bola ke kepala Gabriel usai mengambil si kulit bundar dari dalam gawang. Tak ada kartu buat Haaland.
Usai laga, City masih memuncaki klasemen. Gunners berada di peringkat keempat.
Walau belum mengalami kekalahan seperti halnya City, Arsenal layak mendapatkan kesan bahwa kemenangan mereka yang didapat secara susah payah telah direnggut lewat keputusan kontroversial pengadil.