Pelatih Manchester United, Erik ten Hag, terus jadi sorotan. Kritikan mulai menguat kala United cuma meraih tiga angka di tiga pekan awal.
Setelah cuma menang tipis 1-0 kala menjamu Fulham di laga pembuka, Setan Merah takluk 1-2 kandang Brighton dan dibantai 0-3 kala menjamu Liverpool.
Setelah itu, kompetisi libur hampir dua pekan karena jeda internasional di awal September. Ten Hag mau-tak mau harus memperbaiki performa timnya. Jika tidak, nasibnya bakal makin tak jelas di Old Trafford.
Apalagi, jadwal padat langsung menghadang usai jeda internasional. United dinanti tujuh laga hanya dalam kurun 22 hari sebelum liga kembali libur karena jeda internasional bulan Oktober.
Nah, dua dari tujuh laga tersebut sebenarnya sudah berhasil dijalani ten Hag dengan baik, yakni kemenangan 3-0 atas Southampton di liga (14 September), serta pesta gol 7-0 vs Barnsley di Carabao Cup (18 September).
Hanya saja, dua hasil positif itu kembali terganjal lantaran di laga teranyar. United cuma bisa bermain imbang 0-0 versus tuan rumah Crystal Palace di laga teranyar, Minggu (22/9). Hasil itu tak lepas dari kebijakan rotasi yang tengah dijalankan ten Hag demi mengakali jadwal padat.
Semua berawal dari kemenangan 7-0 vs Barnsley. Di laga tersebut, ten Hag menurunkan delapan pemain berbeda dengan starting eleven-nya di laga Southampton.
Hasilnya cukup positif karena United bisa menang tujuh gol tanpa balas. Namun, di saat mereka sudah unggul lima gol di babak kedua, ten Hag malah memainkan Bruno Fernandes yang seharusnya dibiarkan beristirahat penuh.
Patut diingat bahwa gelandang Portugal itu sudah memasuki kepala tiga awal September silam. Beban menit bermainnya sudah harus dicermati.
Musim lalu, Fernandes melahap 4.284 menit tampil atau sekitar 90% lebih dari menit bermain yang tersedia secara keseluruhan. Ia tampil di 48 laga dengan 47 di antaranya sebagai starter.
Fernandes pada akhirnya memang tetap memberikan sumbangsih dua assist di 30 menit tampilnya kontra Barnsley. Namun, urgensinya tak terlalu kentara karena Setan Merah sudah unggul lima gol saat sang kapten masuk dari bangku cadangan.
Masalahnya, justru di laga kontra Palace yang lebih sifatnya lebih krusial, Fernandes malah gagal menghadirkan kontribusinya nyata. Peluang emasnya hanya membentur tiang.
*Rashford malah dicadangkan
Kebijakan rotasi ten Hag yang lebih aneh lagi adalah kala ia mencadangkan Rasford di laga kontra Palace. Sang bomber baru dimainkan di 30 akhir laga untuk menggantikan Joshua Zirkzee pada menit 61’.
Di sisa waktu yang terbatas, kontribusi yang bisa dihadirkan Rasford sangat minim. Berdasarkan Whoscored, ia bahkan tak kebagian melepas satu tembakan pun ke gawang Palace.
Padahal, mental bermain Rashford sedang terangkat setelah ia sukses mengemas dua gol dan satu assist di laga kontra Barnsley.
Mundur satu laga sebelumnya lagi, striker berusia 26 tahun itu juga menyumbang satu gol kala United menang 3-0 versus Southampton.
Terkait Rashford, ten Hag meyakini bahwa keputusan mencadangkan sang striker kontra Palace merupakan pilihan yang harus diambilnya.
“Saya senang dengan performa Marcus belakangan ini, tentang semuanya, cara dia ikut ambil bagian dalam bertahan, menyerang, mencetak gol di beberapa laga, performanya bagus. Tak ada maksud lain dari keputusan saya menaruhnya di bangku cadangan, murni bagian dari rotasi,” ujar ten Hag dilansir Sky Sports.
“Ada banyak laga ke depan yang harus kami jalani. Kami punya lebih dari 11 starter dan memberikan mereka kesempatan jika bisa tampil bagus dan dari situ kita bisa tahu mana yang akan lebih sering tampil,” ujar ten Hag.
===
View this post on Instagram