Laga Liverpool menjamu Bournemouth, Sabtu (21/9), memasuki 15 menit akhir babak pertama dan publik Anfield sedang gembira-gembiranya.
Hal itu lantaran mereka terhibur berkat dua gol Luis Diaz yang lahir hanya dalam rentang tiga menit (menit 26’ dan 28’). Liverpool unggul 2-0.
Saat eufuria belum mereda, para Kopites kembali bersorak berkat gol ketiga yang dicetak Darwin Nunez. Apalagi, proses golnya terbilang cantik.
Berawal dari umpan panjang Ibrahima Konate, Nunez melakukan umpan satu-dua dengan Mohamed Salah. Striker Uruguay itu lantas melesat di sisi kiri pertahanan Bournemouth.
Situasinya tiga lawan tiga di kotak penalti lawan. Selain Nunez, ada Salah dan Diaz, berikut pengawalnya masing-masing.
Setelah sepersekian detik mengamati situasi di depan gawang lawan, Nunez menekuk bola untuk kemudian melepas tembakan kaki kiri. Bola melesat ke tiang dalam dan gol!
Saking kerennya, akun resmi Liverpool di Youtube sampai mengunggah konten video khusus yang materinya berbagai angle kamera dari proses gol Nunez tersebut.
Dalam proses selebrasinya, Nunez tampak begitu haru. Ia berlari ke sudut lapangan sambil menengadahkan kepalanya. Setelah mendapat pelukan beberapa rekannya, Nunez juga tampak menyeka air mata dengan jerseynya.
Yang bisa kita pahami dari keharuan Nunez adalah lantaran gol tersebut merupakan gol yang sangat dinanti-nantinya. Itu karena sudah hampir enam berlalu sejak terakhir kali Nunez menyumbang gol untuk The Reds. Tepatnya kala Liverpool menang 3-1 atas Sheffield United pada 4 April silam.
Setelah laga kontra Sheffield tersebut, Nunez melewatkan 15 laga (di luar uji coba) tanpa pernah sekalipun mencetak gol. Hingga akhirnya penantian panjang itu tuntas di laga kontra Bournemouth.
Berlabelkan sebagai pemain termahal di skuat Merseyside Merah sejak direkrut seharga 86 juta euro dari Benfica pada awal musim 2022/23 silam, beban berat sekan terus dipikul Nunez.
Apalagi, ia kerap dibanding-bandingkan dengan Erling Haaland yang direkrut Manchester City pada periode serupa. Koleksi gol Nunez kalah jauh dari Haaland.
Musim lalu misalnya, Nunez cuma bisa mengemas 18 gol di semua ajang, sementara Haaland sanggup mengoleksi 38 gol atau 20 gol lebih banyak dari Nunez.
Dari total 18 gol Nunez di musim lalu tersebut, 11 di antaranya lahir di ajang Premier League. Namun, tak satupun dari 11 gol tersebut yang ia cetak ke tim-tim yang finis di peringkat enam besar.
Jumlah 11 gol Nunez di Premier League musim lalu itu juga cuma lahir di sembilan laga dari total 38 partai yang dijalaninya.
Sebagai perbandingan di internal klub, rekan Nunez, DIogo Jota, mampu mengoleksi 10 gol atau hanya berselisih satu gol dari koleksi Nunez. Padahal, Jota cuma tampil 19 kali di liga musim lalu.
Jota juga mendadak menjadi pesaing utama Nunez di bawah komando pelatih anyar The Reds musim ini, Arne Slot.
Buktinya, laga kontra Bournemouth merupakan kali pertama Nunez tampil sebagai starter di era Slot. Itu pula mengapa striker Uruguay tersebut tampak begitu emosional dalam melakukan selebrasinya tersebut.
Usai laga kontra Bournemouth, kapten tim, Virgil van Dijk sampai perlu mengingatkan Nunez untuk tetap optimis.
“Bergabung ke Liverpool dengan harga besar tentu menghadirkan tekanan tersendiri bagi Nunez di setiap pekannya. Ia sudah berusaha keras dan hal itu memang tak mudah,” ujar van Dijk dilansir Flashscore.
“Ia menjadi starter di laga ini dan mungkin tidak di laga berikutnya. Jadi, kami berharap ia bisa tetap konsisten terutama jika mendapat kesempatan tampil sejak awal. Kami selalu mendukung Nunez,” ujar van Dijk.
===
View this post on Instagram