Arsenal menjejaki langkah positif setelah gagal mempertahankan keunggulan di detik-detik akhir laga kontra Manchester City akhir pekan lalu.
Teranyar, The Gunners membantai Bolton 5-1 di ajang Carabao Cup 2024/25, Kamis (26/9). Penampilan cemerlang pemain muda Ethan Nwaneri lewat sumbangsih dua gol (menit 37’ dan 49’), dilengkapi dengan tambahan tiga gol lain dari para seniornya seperti Declan Rice (16’), Raheem Sterling (64’), dan Kai Havertz (77’).
Dilansir dari berbagai sumber, berikut makna spesial dari gol-gol tersebut.
- Gol perdana Rice
Laga baru berjalan sekitar 15 menit ketika bola sapuan yang kurang sempurna dari lini pertahanan Bolton justru jatuh di kaki Rice.
Berada persis di luar kotak 16 meter, Rice sempat lebih dulu mengutik bola untuk kemudian melepas tembakan keras terukur ke pojok kiri gawang Bolton.
Dilansir Opta, gol tersebut merupakan gol perdana Rice sepanjang kariernya tampil di ajang Carabao Cup. Dengan demikian, Rice sudah mencicipi manisnya menggetarkan jala lawan di tiga ajang utama Inggris.
Sebelumnya, Rice sudah pernah mencetak gol di ajang Piala FA kala dirinya masih berseragam West Ham. Meski cuma sekali namanya masuk dalam scoresheets, gol tersebut cukup spesial karena jadi gol penyelamat detik-detik akhir versus tim non-league, Kidderminster, pada Februari 2022. (West Ham menang tipis 2-1).
Sedangkan khusus di ajang Premier League, Rice sudah mengoleksi 17 gol bersama West Ham (10 gol) dan Arsenal (7 gol).
Uniknya lagi, ke-17 gol Rice itu lahir di 17 laga berbeda Premier League dan setiap kali Rice mencetak gol, timnya juga tak pernah kalah (menang 15 kali dan imbang 2 kali).
- Nwaneri jadi pencetak dua gol termuda
Secara usia, Nwaneri memang cuma menempati peringkat ke-4 dalam daftar pencetak gol termuda Arsenal di abad 21.
Berusia 17 tahun dan 188 hari, jebolan asli akademi Arsenal itu masih kalah muda dengan tiga pendahulunya seperti Cesc Fabregas (16 tahun dan 212 hari), Jack Wilshere (16 tahun dan 266 hari), serta Arturo Lupoli (17 tahun dan 183 hari).
Akan tetapi, ada satu hal istimewa yang digoreskan Nwaneri dan tak mampu diraih ketiga nama tersebut, yakni dalam urusan mencetak dua gol sekaligus.
Torehan brace Nwaneri ke gawang Bolton menjadikannya sebagai pemain Arsenal termuda sepanjang sejarah yang mampu mencetak 2+ gol di penampilan perdananya sebagai starter.
Dipercaya pelatih Mikel Arteta untuk tampil sejak menit awal, Nwaneri mencatatkan beragam data statistik gemilang versi Squwka Live. Ia cuma dua kali salah umpan (26/28 umpan sukses), lalu sebanyak lima kali melakukan sentuhan di kotak penalti lawan, tiga kali memenangi duel, dan dua kali melepas tembakan yang keduanya berujung gol.
- Gol pengingat keberadaan Sterling
Jika tak ada gol ini, sebagian orang mungkin belum sepenuhnya menyadari bahwa Sterling sudah berseragam Arsenal. Pasalnya, sejak ditransfer dari Chelsea pada bursa transfer musim panas silam, Sterling jarang diturunkan oleh pelatih Mikel Arteta.
Terhitung sejak Sterling merapat ke Etihad Stadium, Arsenal sudah menjalani tujuh laga di musim ini dan baru tadi malam pemain berusia 29 tahun itu mendapat kesempatan tampil sebagai starter.
Sterling sempat diturunkan di dua laga lain, yakni saat melawan Atalanta di ajang Liga Champions dan versus Tottenham Hotspur di liga. Namun, di kedua laga tersebut, Sterling cuma berstatus sebagai pemain pengganti. Ia hanya melahap 18 menit kontra Atalanta dan 11 menit kontra Spurs.
Meski begitu, Sterling setidaknya membuktikan bahwa kualitasnya masih ada jika diberi kepercayaan lebih semisal tampil sejak menit awal. Bolton menjadi korbannya. Selain mencetak satu gol, Sterling juga menyumbang assist untuk gol penutup Arsenal yang dicetak Kai Havertz.
Jika mengacu pada data statistik Whoscored, Sterling juga tercatat sebagai pemain Arsenal dengan rating penampilan tertinggi (8,6) di laga dini hari tadi.
===
View this post on Instagram