Lille menghasilkan kejutan terbesar di dua hari laga pertama Liga Champion musim ini. Wakil Prancis ini menumbangkan penguasa sekaligus juara bertahan ajang ini, Real Madrid, pada Rabu (2/10).
Lille Olympique Sporting Club memiliki julukan Les Dogues atau Si Mastiff, jenis anjing besar dan kuat, seperti terlihat di logonya. Pada hari laga kedua, mereka bisa menggigit raksasa. Beberapa pemainnya tampil memesona, yang mungkin bisa dicomot klub-klub besar saat jendela transfer dibuka.
Trio Sentral Belakang
Pelatih Lille, Bruno Genesio, menampilkan pola 5-3-2. Trio bek tengah layak mendapatkan pujian dengan aksi disiplin menghadang tusukan Madrid. Bafode Diakite, Alexsandro, dan Gabriel Gudmunsson layak menarik perhatian klub-klub yang lebih mapan. Flashscore memberikan nilai 7,1 buat ketiga bek, lebih baik daripada tiga gelandang
Lille.
Duet Penyerang
Dua penyerang yang dipasang Genesio, Jonathan David dan Edon Zhegrova, bermain penuh percaya diri sehingga serangan-serangan Lille bisa mengancam gawang Madrid.
Zhegrova beberapa kali membuat tusukan berbahaya. Sayap kanan Kosovo ini mencatat peluang bagus ketika tembakannya memaksa Andriy Lunin terbang menyelamatkan gawangnya. Zhegrova jadi pemain terbaik laga ini versi UEFA.
Penyerang Kanada, Jonathan David, menuntaskan kinerja bagusnya dengan eksekusi dingin dari titik putih saat injury time paruh pertama. Wasit memberikan penalti setelah pemeriksaan VAR mendapati tendangan bebas Zhegrova mengenai lengan Eduardo Camavinga.
Chevalier Berkibar
Faktor penting kejutan Lille adalah ketangguhan Lucas Chevalier di bawah mistar mereka. Kiper yang sempat dipinjamkan ke Valenciennes ini tercatat membuat tiga penyelamatan krusial.
Potensi Chevalier berkibar di masa depan sangat terbuka. Kiper yang tercatat membela Prancis di berbagai kelompok usia hingga U-21 ini masih berusia 22 tahun.
Santos Joss
Bintang Lille petang itu tak ayal adalah Tiago Santos. Bek sayap kanan asal Portugal itu menghentak publik Stade Pierre-Mauroy dengan aksi-aksi brilian yang penuh kepercayaan diri yang mengoyak Madrid. Flashscore memberikan nilai 8,2 buat kiprah Tiago di laga ini.
Tak hanya lesatannya ke depan, Santos juga berandil besar di belakang. Aksi defensif terbaiknya adalah saat menahan sundulan Antonio Rudiger di garis gawang, sebelum Chevalier membuat penyelamatan gemilang atas rebound.
Boleh jadi reputasi dan harga jual Tiago Santos melonjak usai laga ini. Seperti Chevalier, eks binaan Sporting ini masih berusia 22 tahun.
Nahas dan Buruk
Selain tertangkal pertahanan tangguh LOSC, Madrid terbilang kurang beruntung juga. Penalti mereka terima karena handball Eduardo Camavinga saat hendak menghalau tendangan bebas. Padahal, Camavinga, bersama Dani Carvajal, jadi dua pemain El Real yang tampil lumayan bagus petang itu.
Sisanya tampil kurang mengesankan. Endrick meluputkan peluang melambungkan bola setelah gawang ditinggal Chevalier. Penyerang muda dari Brasil itu juga memiliki peluang, tapi penyelesaiannya masih mudah diantisipasi. Begitu pula dengan kompatriotnya, Vinicius Jr., di awal laga.
El Real mencatat 56% penguasaan bola, 62% di babak kedua. Sang juara bertahan melepaskan 5 tembakan ke gawang lawan, sementara Lille 3 shot on goal, kesemuanya di babak pertama.
Yang tak pelak mendapat sorotan lebih tajam tak lain dari Kylian Mbappe. Masuk pada menit ke-57, penyerang Prancis ini melempem nyaris tak berkutik. Untung adiknya, Ethan, tidak turun di partai itu.
View this post on Instagram