Italia meraih hasil buruk di EURO 2024. Berstatus sebagai juara bertahan, langkah Gli Azzurri justru mentok di babak 16 besar. Mereka tersingkir usai takluk 0-2 dari Swiss.
Padahal, dalam perjalanannya ke tangga juara EURO 2020, Swiss menjadi salah satu lawan yang berhasil ditaklukkan Italia. Kala itu, Italia menang telak 3-0 di fase grup berkat dua gol Manuel Locatelli (menit 26’ dan 52’) serta gol penutup dari Ciro Immobile (89’).
Hasil buruk di EURO 2024 sempat membuat posisi Luciano Spalletti selaku pelatih, terancam. Dalam kondisi terjepit, Spalletti beruntung bisa membangkitkan kembali performa anak-anak asuhnya.
Kurang dari tiga bulan setelah takluk dari Austria di EURO 2024, Italia menjalani laga resmi internasional pertama mereka di ajang UEFA Nations League.
Tak tanggung-tanggung, lawan yang langsung mereka jajal di partai pembuka Grup 2 adalah tim kuat, Prancis, Kamis, (6/9). Apalagi, laga berlangsung di kandang Les Blues, Parc des Princes.
Namun, ujian berat itu berhasil dilewati dengan baik. Italia menang 3-1 berkat gol-gol Federico Dimarco (30’), Davide Frattesi (51’), dan Giacomo Raspadori (74’). Padahal, Dimarco dkk. sempat tertinggal lebih dulu di laga tersebut lewat gol cepat striker muda Paris Saint-Germain, Bradley Barcola (menit ke-2’).
Tiga hari setelah menaklukkan Prancis, Spalletti dan para pemainnya kembali meraih tiga poin usai menang 2-1 atas Israel, Senin (9/9).
Berhubung kompetisi Eropa kembali rehat karena jeda internasional, Spalletti berhasrat untuk melanjutkan performa bagus timnya tersebut.
Yang terdekat, Italia bakal kembali berlaga di ajang UEFA Nations League. Mereka akan kedatangan dua tim dalam rentang sepekan ke depan, yakni Belgia (11 Oktober) dan Israel (15 Oktober).
Dilansir Football Italia, seluruh pemain yang dipanggil Spalletti untuk kedua laga tersebut, sudah berkumpul di markas pemusatan latihan Azzurri, Coverciano, sejak awal pekan ini.
*Duplikasi formasi kemenangan vs Prancis
Sebagai persiapan menghadapai Belgia, media-media Italia mengulas bahwa besar kemungkinan Spalletti bakal menurunkan starting-eleven yang sama persis kala menaklukkan Prancis.
Kala itu, Spalletti menurunkan formasi 3-5-1-1. Posisi striker tunggal diisi oleh bomber Atalanta, Mateo Retegui. Posisi no.10 di belakang Retegui diemban oleh playmaker asal AS Roma, Lorenzo Pellegrini.
Keduanya ditopang trio gelandang tengah, yakni Frattesi (Inter), Sandro Tonali (Newcastle), dan Samuelle Rici (Torino). Turut mendampingi mereka adalah dua full-back, yakni Dimarco (Inter) di sisi kiri, dan Andrea Cambiaso (Juventus) di sisi kanan.
Sedangkan posisi tiga bek dihuni Giovanni Di Lorenzo (Napoli), Alessandro Bastoni (Inter), dan Riccardo Calafiori (Arsenal). Mereka bertugas mengamankan posisi Gianluigi Donnarumma di bawah mistar.
Format tiga bek ini merupakan modifikasi yang paling signifikan dari formasi empat bek yang ditampilkan Spalletti di EURO 2024.
Selain itu, sang pelatih juga terus berupaya meremajakan komposisi pemainnya. Dari daftar pemain yang ia siapkan kontra Belgia dan Israel, hanya Di Lorenzo satu-satunya pemain yang berusia di atas 30 tahun.
Guna mengakomodir kebijakannya tersebut, Spalletti memanggil dua youngster baru ke dalam skuatnya, yakni Niccolo Pisilli (20 tahun/AS Roma) dan Daniel Maldini (22 tahun/Monza).
Nama yang disebut terakhir merupakan putra dari bek legendaris Italia, Paolo Maldini. Saat ini, Maldini junior tengah menjajal keberuntungannya di Monza sebagai pemain pinjaman dari AC Milan. Ia sudah mengoleksi empat gol dari total 11 penampilanya sejak berseragam Monza.
“Sudah saya bilang bahwa komposisi pemain muda ini sudah benar-benar siap untuk naik ke level yang lebih tinggi. Saya meyakininya dari sesi-sesi latihan. Mereka punya energi dan hasrat besar untuk membuktikan kualitas mereka,” ujar Spalletti.
View this post on Instagram