Inggris memilih Thomas Tuchel sebagai pelatih tetap terbaru mereka. Penunjukan ini terbilang mengejutkan Negeri Raja Charles.
Masa kepelatihan Tuchel di Inggris belum segera dimulai. Namun, berbagai wacana sudah beredar, bahkan boleh jadi melebihi para pendahulunya. Berikut ini lima hal yang menjadi perhatian awal periode bos baru di The Three Lions.
Proses Pendek
Pengangkatan Tuchel dari penganggur menjadi arsitek timnas Inggris terbilang cepat. Hanya beberapa jam setelah merebak, isu pengikatan eks pelatih Chelsea ini menjadi kenyataan.
Yang menarik, Tuchel masuk pula bursa calon pengganti Erik ten Hag di United. Entah bagaimana perasaan para fan United dengan melesetnya Tuchel dari bidikan.
FA memberikan kontrak yang rada berbeda buat Tuchel dibandingkan dengan pelatih-pelatih permanen sebelumnya. Tuchel hanya diikat selama 18 bulan.
Tugas Menanti
Tuchel akan menggantikan Lee Carsley, pelatih interim, yang mengisi tempat yang ditinggalkan Gareth Southgate. Carsley akan kembali ke peran awalnya sebagai pelatih Inggris U-21. Carsley masih akan menangani Inggris di dua partai di Nations League bulan depan.
Tugas besar segera menanti Tuchel begitu resmi menjalankan peran sebagai bos Inggris per 1 Januari nanti. Inggris akan melakoni kualifikasi Piala Dunia 2026. The Three Lions di bawah Tuchel mungkin pula masih harus melewati laga lain di Nations League tergantung posisi di klasemen.
Dengan kontrak selama 18 bulan saja sampai musim panas 2026, Piala Dunia di Amerika Utara akan menjadi pertaruhan terbesar dalam penunjukan Tuchel ini.
Barry Lagi
FA menyebut bahwa staf kepelatihan baru nanti bakal kecil saja. Sementara ini, Tuchel baru memastikan satu staf. Anthony Barry dipilihnya sebagai asisten.
Barry merupakan asisten Tuchel di Chelsea dan Bayern. Peran itu ia jalankan juga di Republik Irlandia, Belgia, dan Portugal.
Spesialisasi Barry di bola-bola mati. Eks Accrington Stanley ini menjadikan lemparan ke dalam, dengan bahan 17 ribu throw-in di Premier League dalam sebuah musim, sebagai subjek penelitian disertasinya sebagai bagian dari kursus UEFA Pro Licence yang ia ambil.
Potensi Pola
Tak seperti kebanyakan pelatih, Tuchel tidak memiliki kecenderungan untuk formasi tim yang ia besut. Timnas Inggris rasanya juga bakal diwarnai banyak eksperimen eks bos Mainz ini.
Di Chelsea, Tuchel kerap memaksimalkan tiga bek tengah dengan dua bek sayap. Kai Havertz diplot sebagai penyerang lubang. Dortmund racikannya beberapa kali memainkan tiga bek juga, tapi seringnya empat bek seperti yang ia terapkan di Mainz, PSG, dan Bayern.
Di PSG, Tuchel kerap mencoba mencocokkan para pemain menyerang ke dalam timnya. Musim lalu, Munchen memainkan dua jangkar dan tiga pemain di belakang Harry Kane.
BBC memperkirakan Tuchel akan mencantumkan pula tiga bek dan dua jangkar di Tim Tiga Singa. Di belakang striker, orang Jerman ini diduga akan menempatkan sampai empat pemain.
Jadi kira-kira begini pengisi 3-2-4-1: Pickford; Walker, Stones, Guehi; Rice, Bellingham; Alexander-Arnold, Palmer, Foden, Saka; Kane.
Menarik?
Target Jernih
Beban menukangi Inggris sudah jelas bagi siapa pun pengembannya. “Inggris butuh trofi dan butuh seorang manajer yang bisa mewujudkannya. Pelatih mesti memenangi turnamen. Untuk itulah ia ditunjuk,” ucap eks striker, Alan Shearer, dikutip BBC.
Beban itu bakal semakin besar karena status Tuchel. Sebagai pelatih asing anyar dan secara khusus orang Jerman, sorotan media Inggris bakal deras dan pekat.
Jangan tanya besarnya beban. Pengalaman melatih Chelsea sudah cukup buat Tuchel untuk mengetahuinya. Membuka bocoran tak halus mengenai penunjukannya di media sosial dengan latar Wembley, ia mengakui kegugupannya. Ia tahu persis beban akan menggelayutinya selama kontrak berjalan.
“Saya bangga berada di sini dan mewakili Inggris. Saya ingin menempatkan bintang kedua di seragam ini. Kami akan bekerja keras untuk sasaran terbesar dalam sepak bola, mewujudkan impan di Piala Dunia 2026.
“Maaf saya hanya punya paspor Jerman. Namun, semua suporter dapat merasakan hasrat saya di Premier League, betapa senangnya saja bekerja di sini, dan senang tinggal di sini. Semoga saya dapat meyakinkan mereka betapa bangganya saya menjadi manajer Inggris,” tutur Tuchel.
View this post on Instagram