Man. United mesti puas dengan satu angka di kandang saat menjamu Chelsea pada Minggu (3/11). Pekerjaan rumah Ruben Amorim masih bakal berat kalau melihat laga ini.
Chelsea datang dengan keinginan melupakan kekalahan di Piala Liga. United sebaliknya, mendapatkan kepercayaan diri dari ajang kelas keempat itu di bawah penanganan bos interim, Ruud van Nistelrooy, untuk pertama kali.
Beberapa hal perlu disimak dari pertandingan pekan ke-10 ini. Sebagian enggak menyenangkan buat fan United.
Ubah Depan Belakang
Di laga pertamanya menukangi United di Premier League, Van Nistlerooy membuat sedikit perubahan dibandingkan dengan saat United menekuk Leicester di Piala Liga pada tengah pekan. RvN menduetkan Matthijs de Ligt dan Lisandro Martinez di tengah pertahanan. Rasmus Hojlund ditempatkan sebagai ujung tombak.
Tamu Dominan
Meski bertandang ke Old Trafford, Chelsea tampil sebagai kubu yang lebih mendominasi permainan. Di kedua babak, Si Biru mencatatkan 54% penguasaan bola. Meski demikian, kedua tim sama-sama menghasilkan sebuah tembakan ke gawang di paruh pertama.
Chelsea memiliki kesempatan terbaik di babak pertama, tapi sundulan Noni Madueke menyambut sepak pojok masih membentur tiang kiri gawang Andre Onana. Dai United, tembakan Alejandro Garnacho mudah dikuasai kiper The Blues, Robert Sanchez.
Berkat Penalti
United menaikkan tekanan di paruh kedua, dengan hasil 3 shot on goal, sebuah lebih banyak daripada Blues. Namun, kans bersih yang diinginkan publik tuan rumah tidak datang.
Iblis Merah bisa membuka skor setelah Sanchez menjatuhkan Hojlund usai sodoran Casemiro. Keputusan wasit Robert Jones diperkuat VAR. Eksekusi Bruno Fernandes bersarang di sisi kanan gawang Chelsea pada menit ke-70.
First Time Caicedo
Chelsea hanya membiarkan keunggulan Red Devils bertahan empat menit saja. Situasi bola mati kembali mewarnai gol balasan klub London Barat yang tercipta secara apik.
Sapuan United terhadap tendangan sudut Chelsea yang diambil Cole Palmer cuma sampai garis depan kotak penalti. Di sana, menunggu Moises Caicedo. Gelandang bertahan Si Biru itu menggeber kali pertama bola itu melewati kaki Mykhailo Mudryk untuk menjaringkannya di sisi kanan gawang Onana yang tak berkutik.
Gol ini bermakna besar buat Chelsea secara historis. Blues terhindar dari tiga kekalahan beruntun di Old Trafford untuk pertama kali sejak Januari 1957.
Geser Arsenal
Satu angka membuat United naik satu peringkat ke posisi ke-13 di klasemen. Chelsea berada di empat besar, satu poin di bawah Nottingham Forest. Arsenal tergeser ke peringkat kelima, diikuti Aston Villa yang keok 1-4 dari Tottenham. Chelsea, Arsenal, dan Villa sama-sama mengoleksi 18 poin.
Walau gagal menyamai catatan sejarah lebih dari setengah abad lalu, di sisi lain Iblis Merah memperpanjang catatan tak terkalahkan dari Si Biru di 12 pertemuan terakhir. Chelsea pun gagal menang dua kali beruntun atas United sejak Maret 2011.
Rating Tamu Lebih Oke
Chelsea terbilang lebih baik daripada United. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai yang diberikan Flashscore sebesar 7,1, beda tipis sebenarnya dari Unites sebesar 6,9.
Namun, di United, hanya Casemiro, Noussair Mazraoui, dan Fernandes yang mendapat nilai di atas 7. Dari Chelsea besutan Enzo Maresca, empat pemain dapat nilai di bawah 7.
Simak nilai kedua tim.
MAN. UNITED:
Onana 6,5
Dalot 6,7
De Ligt 6,6
Martinez 6,7
Mazraoui 7,9
Casemiro 7,0
Ugarte 6,1
Garnacho 6,5
Fernandes 8,2
Rashford 6,3
Hojlund 6,9
Diallo 5,9
Zirkzee 6,1
Lindelof 6,3
CHELSEA:
Sanchez 6,9
Gusto 6,5
Fofana 7,5
Colwill 7,2
James 7,2
Caicedo 7,9
Lavia 7,2
Madueke 6,2
Palmer 7,2
Neto 7,2
Jackson 7,1
Cucurella 6,6
E. Fernandez 6,3
Mudryk 6,3
View this post on Instagram