Liverpool memperbesar peluang lolos ke fase gugur Liga Champion usai menjadi tim pertama yang selalu menang di empat laga pertama fase liga Liga Champion. Empat gol tanpa balas mewarnai keunggulan The Reds atas Bayer Leverkusen di Anfield pada Selasa (5/11).
Dua pemain Liverpool tampil menonjol untuk menjadi perbedaan. Salah satu pemain menarik perhatian karena situasi kontraknya tak menentu. Apa lagi bahasan apik lainnya dari pertandingan ini?
Anfield Sambut Xabi
Terdapat beberapa latar menarik dari laga ini. Pada akhir pekan lalu, Liverpool memastikan memuncaki klasemen Premier League. Keyakinan merebak menjelang laga menjamu Leverkusen, sensasi di Jerman musim lalu dengan gelar pertama sepanjang sejarah tanpa terkalahkan.
Xabi Alonso berada di belakang pencapaian dahsyat Leverkusen tersebut. Eks gelandang bertahan elegan itu memberikan mental baja pada klub berjulukan Die Werkself.
Padahal, Xabi belum lama terjun ke dunia kepelatihan. Tak ayal, reputasinya melejit sebagai arsitek muda penuh harapan. Beberapa klub mengincar tanda tangannya di atas kontrak. Liverpool salah satunya, dan disebut berpeluang besar mendapatkan pengganti Jurgen Klopp pada Alonso karena pernyataan orang Spanyol itu bahwa dirinya akan lebih memilih klub yang pernah ia perkuat.
Akan tetapi, peminatan Liverpool tidak bersambut. Alonso memilih bertahan di Bayer04. Keputusan itu ditengarai karena ia lebih memilih Real Madrid yang dalam tempo tak lebih dari dua tahun akan ditinggal Carlo Ancelotti.
Usai penampikan itu, Livepool berharap bisa terus menunjukkan kiprah menawan di bawah arahan Arne Slot yang akhirnya dipilih menggantikan Klopp. Meski Alonso tak menerima pinangan, publik Anfield menyambut hangat mantan pemain andalan mereka itu.
4 dari 4
Leverkusen tampil dengan inisiatif mendominasi di paruh pertama. Mereka dapat menghasilkan 58% penguasaan bola di babak awal ini.
Liverpool membuat tiga tembakan ke gawang dari 9 upaya, sementara Bayer hanya sebuah dari 5 percobaan. Leverkusen melihat keberuntungan mereka menyusut di akhir babak pertama ketika wasit menganulir gol Jeremie Frimpong setelah VAR mendapati handball dalam prosesnya.
Babak kedua berlangsung sebaliknya. Penguasaan bola Leverkusen hanya 47%, dengan efek 3 shot on goal dari 7 percobaan. Reds membuat 13 percobaan dengan 5 di antaranya mengarah ke gawang.
Efisiensi pemanfaatan peluang menjadi pembeda. Empat gol Liverpool datang di babak kedua untuk memberikan kemenangan keempat dari empat hari laga pertama.
3 Diaz, 2 Salah
Sebelum duel, Luis Diaz baru mencetak enam gol buat Liverpool di semua kompetisi, terakhir sebuah di Piala Liga melawan Brighton. Menghadapi lawan yang sama di Premier League beberapa hari kemudian, sayap Kolombia ini hanya tampil selama 25 menit sebagai pemain pengganti.
Laga ini memperlihatkan lagi kapasitas besarnya. Eks pemain Porto ini membuka skor pada menit ke-61 dengan mencungkil operan Curtis Jones melewati kiper Lukas Hradecky. Diaz menambah dua gol lagi di bagian akhir laga, masing-masing pada menit ke-83 dan menit kedua injury time lewat rebound dari tembakan Darwin Nunez yang diblok Piero Hincapie.
Mohamed Salah menjadi penyedia operan untuk gol kedua Diaz. Sayap dari Mesir itu menghasilkan pula assist untuk gol kedua Liverpool yang dibuat Cody Gakpo dengan sundulan. Wacana bahwa Si Merah akan kehilangan eks pemain Roma itu merebak kembali mengingat kontraknya akan habis pada akhir musim.
Intensitas Lawan
Liverpool menjadi klub pertama yang menggoreskan empat kemenangan dari empat hari laga pertama Liga Champion format baru ini. Hanya Aston Villa yang berpeluang mengikuti jejak The Reds, jika menang pada Rabu petang.
Meski bisa memenangi laga dan memuncaki klasemen, Liverpool tampil datar di babak pertama seperti halnya di liga saat menjamu Brighton. Semangat mereka baru meluap setelah gol pertama Diaz.
Start pelan itu terlihat dari 15 gol yang tercipta di paruh pertama 22 gol di babak kedua di semua ajang. Jumlah tembakan di babak pertama sebanyak 97 tembakan (44 ke sasaran), berbanding 147 tembakan (66) di babak penutup.
“Saya tak tahu apakah itu berhubungan dengan intensitas, tapi kami mengambil risiko lebih besar. Lawan memenuhi lini tengah dan kami menyesuaikan dan mengambil risiko untuk berulang kali berhadapan satu lawan satu. Tim lawan juga biasanya menghadirkan intensitas. Untungnya kami mampu terus menghasilkan energi dan meningkatkan permainan. Kami tentu ingin melihatnya sejak awal, tapi lawan juga patut dipuji dengan tekanan mereka,” tutur Slot dikutip BBC.
“Masih awal, tapi saya bisa melihat Liverpool memiliki keseimbangan yang sangat baik. Sebuah tim yang sangat lengkap. Mereka bekerja dengan 11 pemain dan memiliki daya untuk menjaga clean sheet. Hasil ini menyakitkan. Begitu pula dengan performa kami. Kami kurang bertenaga dan konsistensi. Kami mesti menerima kekalahan ini. Selamat untuk Liverpool. Saya mesti memisahkan kepahitan akibat hasil ini dengan perasaan kembali dan disambut hangat. Saya sangat menghargainya,” ucap Alonso.
View this post on Instagram