Performa Paris Saint-Germain di Liga Champions musim ini benar-benar buruk. Teranyar, PSG kalah dramatis 1-2 kala menjamu Atletico Madrid, Kamis (7/11).
Dibilang dramatis karena anak-anak asuh Luis Enrique sebenarnya mampu unggul lebih dulu berkat gol Warren Zaire-Emery saat laga baru berjalan 14 menit.
Gol tersebut bahkan mengantarkan Zaire-Emery – yang baru berusia 18 tahun dan 243 hari – sebagai pencetak gol termuda PSG di Parc des Princes (khusus di ajang Liga Champions).
Ia berhasil mematahkan rekor yang sebelumnya dipegang Kylian Mbappe. Mega bintang yang kini berseragam Real Madrid tersebut berusia 18 tahun dan 337 hari kala membobol gawang Celtic di November 2017.
Sayangnya, keunggulan 1-0 PSG berkat gol bersejarah Zaire-Emery itu cuma bertahan empat menit lantaran Atletico berhasil menyamakan kedudukan lewat gol full-back kanan mereka, Nahuel Molina (menit 18’).
Skor imbang 1-1 sempat bertahan hingga waktu normal, sebelum akhirnya Atletico berhasil membawa pulang tiga poin berkat gol menit-menit akhir pemain pengganti, Angel Correa (90+3’).
Correa baru masuk di menit 67’. Ia menggantikan mantan striker Manchester City yang kini berseragam Atletico, Julian Alvarez.
Berikut merupakan beberapa hal menarik yang patut disayangkan PSG dari kegagalan meraih poin versus Atletico.
*Dominasi Ball Possesion dan peluang yang sia-sia karena Oblak
Wajar jika publik tuan rumah menyayangkan hasil buruk ini. Pasalnya, PSG sebenarnya tampil sangat mendominasi laga.
Dilansir Flashscore, Ousmane Dembele dkk. bukan hanya unggul dalam hal persentase penguasaan bola (71% berbanding 29%), tapi juga soal jumlah tembakan (22 berbanding 4).
Dari 22 tembakan PSG, sebanyak sembilan di antaranya bahkan on-target. Dasar kiper Atletico, Jan Oblak, memang lagi tampil bagus. Ia tercatat melakukan delapan penyelamatan gemilang.
Meski tak terpilih sebagai pemain terbaik laga versi UEFA (Nahuel Molina, kiper berusia 31 tahun asal Slovenia itu tetap mendapatkan rating penampilan tertinggi versi Flashscore (8,3) dan Whoscored (8,2).
Begitu laga usia, akun resmi Atletico di X bahkan juga mengunggah salah satu foto aksi Oblak di laga tersebut, lengkap dengan caption: “Best Goalkeeper in The World”
*Rekor buruk Enrique vs Atletico
Kekalahan ini juga membuat Atletico Madrid semakin menjadi mimpi buruk bagi pelatih PSG, Luis Enrique.
Pasalnya, ini merupakan kekalahan ketiga Enrique dari 14 laga menghadapi Atletico di sepanjang karier kepelatihannya.
Menurut Opta, jumlah tiga kekalahan itu menjadikan Atletico sebagai tim kedua (setelah Atletic Bilbao – 4 kali) yang paling sering mengalahkan Enrique di karier kepelatihannya.
*Terpuruk ke papan bawah
Kekalahan 1-2 dari Atletico itu juga makin menggelincirkan PSG ke papan bawah lantaran baru mengemas empat poin dari empat laga.
Sebelum takluk dari Atletico, Dembele dkk. cuma sekali menang atas Girona di Matchday pembuka. Setelah itu, mereka takluk 0-2 dari Arsenal dan ditahan imbang 1-1 kala menjamu PSV Eindhoven.
Dengan cuma mengoleksi empat poin, PSG cuma berkutat di peringkat 25 alias papan bawah di format baru Liga Champions musim ini.
View this post on Instagram