London akan memanas pada Minggu (10/11). Dua klub termapan terutama soal prestasi di ibu kota Inggris itu, Chelsea dan Arsenal, akan berjumpa di bagian barat kota. Pertaruhannya bisa sampai gelar, tapi paling tidak empat besar dulu.
Chelsea berada di peringkat keempat klasemen, satu anak tangga di atas Arsenal yang adalah runner-up musim lalu. Posisi The Blues itu boleh jadi mengejutkan, mengingat langkah tertatih-tatih mereka musim silam. Namun, pengaruh kedatangan Enzo Maresca ternyata lumayan instan juga.
Dari 10 pekan, Si Biru bisa lima kali menang dan tiga kali imbang. Begitu pula dengan The Gunners yang akan bertamu ke Stamford Bridge. Namun, Chelsea bisa mengoleksi empat angka di tiga pekan terakhir di Premier League, sementara Arsenal satu poin doang.
Dengan grafik performa yang lebih baik, wajarlah bila Blues mengincar kemenangan pertama sejak Agustus 2021. Chelsea menghasilkan pula kemenangan besar di Liga Europa Conference pada Kamis (7/11).
Jadi ceritanya, Chelsea sudah unggul setengah lusin gol saat turun minum kala menjamu Noah. Dibuka gol Tosin Adarabioyo (12′), empat lain pemain masuk daftar pencetak gol. Joao Felix membukukan dua gol (21′ dan 41′). Tiga nama lagi adalah Marc Guiu (13′), Axel Disasi (18′), dan Mykhailo Mudryk (39′).
Di babak pertama, Enzo Fernandez membuat tiga assist, Disasi dan Christopher Nkunku sebuah. Nkunku membuat dua gol terakhir Si Biru di babak kedua laga.
Hanya, walau menang 8-0, Chelsea tak bisa terlalu percaya diri dari laga itu. Pasalnya, Noah hanya runner-up Liga Armenia. Skor gede itu pun terjadi di depan publik Stamford Bridge. Di sisi lain, hasil itu memberikan pilihan memusingkan buat Maresca mengingat ia memberikan kesempatan tampil untuk beberapa pemain yang bisa dikatakan pelapis dalam skuad gemuk yang mereka miliki.
Si Biru mungkin lebih dapat menarik keyakinan dari grafik menurun lawan. Kiprah lesu Arsenal diikuti kekalahan di San Siro di tangan Inter Milan. Hanya, Gunners takkan terlalu minder karena mereka kalah di Liga Champion yang levelnya jauh di atas Liga Europa Conference.
Akan tetapi, kendati tampil dominan pula dengan 63% penguasaan bola di San Siro, Si Gudang Peluru melihat efisiensi permainan mereka tidak oke. Empat tembakan ke gawang hadir dari 20 percobaan. Inter hanya butuh satu shot on goal dari 7 tembakan untuk mengambil poin penuh.
Tantangan buat Arsenal besutan Mikel Arteta untuk bangkit akan terletak pada ketajaman Chelsea di luar partai di Europa Conference. Di empat laga kandang terakhir di Premier League, Chelsea mencetak rata-rata dua gol. Gunners akan mencoba menghentikan produktivitas itu sambil berharap Cole Palmer belum pulih benar dari cedera saat Blues meladeni Man. United minggu lalu.
Gunners akan melawat dengan kabar positif. Kapten Martin Odegaard sudah pulih dari cedera. Harapan untuk mengakhiri sejumlah catatan buruk pun menyeruak di kubu The North Londoners.
Deret tiga laga beruntun di liga tanpa kemenangan, pertama kali pada 2024, diikuti catatan tanpa kemenangan saat bertandang. Namun, Si Gudang Peluru bisa berharap pula pada catatan bagus mereka saat datang ke Bridge. Bukayo Saka cs. tak terkalahkan di lima lawatan terakhir mereka ke sisi barat kota, tiga di antaranya berakhir dengan kemenangan.
Dengan catatan kunjungan yang bagus itu, Gunners akan membawa pulang angka. Saat hasil seri menjadi kemungkinan yang dapat dibilang tertinggi, Arsenal lebih berpeluang meraup tripoin daripada tuan rumah.
View this post on Instagram