Lazio nangkring nyaman di puncak klasemen fase liga Liga Europa dengan torehan empat kemenangan dari empat hari laga. Angka penuh terakhir pada Kamis (7/11) dibuat klub kota Roma itu secara dramatis atas eks jawara Liga Champion, Porto.
Lazio merupakan salah satu tim mengejutkan musim ini. Di Serie A, klub ibu kota itu berada di peringkat kelima klasemen, tapi hanya berjarak tiga angka dari pemuncak, Napoli.
Kejutan berikutnya terlihat di Liga Europa. Kampiun Piala Winner 1999 itu menjadi satu-satunya kubu yang selalu menang di empat hari laga kompetisi ini. Yang lebih mengesankan, kemenangan terakhir dibuat secara dramatis atas juara dua kali Liga Champion, Porto.
Sejumlah hal bisa disimak dari laga di Olimpico. Atmosfer yang paling kental adalah niat untuk menang dan memunculkan diri sebagai kandidat kuat juara ajang nomor dua di Eropa itu.
Efektif Babak Awal
Lazio segera menggebrak di awal laga. Pada menit kedelapan, upaya mereka berupa gol Valentin Castellanos dibatalkan VAR yang mendapati off-side.
Meski unggul dalam penguasaan bola, kubu tamu tidak bisa membuat sebiji shot on goal di babak pertama. Porto mesti membayar pula kelengahan sebelum turun minum. Castellanos menjadi penyedia assist untuk gol Alessio Romagnoli saat injury time babak pertama berjalan lima menit.
Tamu Membaik
Serangan Porto lebih efektif di paruh kedua. Dari tiga percobaan klub berjulukan Os Dragoes atau Sang Naga itu, dua di antaranya mengarah ke gawang Lazio. Wakil Portugal ini bahkan bisa menyamakan kedudukan melalui Stephen Eustaquio yang melanjutkan sodoran Galeno (66′).
Porto besutan Vitor Bruno boleh jadi sudah puas dengan membawa pulang satu angka. Lazio memiliki gagasan yang berbeda.
Pedro Keladi
Pemain kawakan menjadi perwujudan ambisi Lazio untuk mengambil tak kurang dari tiga poin. Dua menit memasuki injury time, mantan pemain Barcelona, Pedro, melejit untuk mengejutkan pertahanan Porto dengan menggeber operan mantap Gustav Isaksen.
Pedro meneruskan musim mantapnya bersama Si Elang. Eks pemain Chelsea yang kini berusia 37 tahun itu telah membuat enam gol, tiga di Liga Europa, dan dua assist. Padahal ia menghangatkan bangku cadangan di beberapa pekan awal musim ini.
“Ia dapat bermain 90 menit karena bugar. Pikirannya pun terfokus. Ia percaya diri. Jika berlatih seperti sekarang ini, ia takkan tepengaruh umur,” puji pelatih Lazio, Marco Baroni, untuk Pedro kepada Sky Sport Italia seperti dikutip Football Italia.
Pantang Menyerah
Gambaran umumnya: mental pemenang Lazio sejauh ini terasah di Liga Europa.
“Kami sangat gembira. Ada banyak antusiasme dan kami ingin terbakar olehnya melalui performa. Itulah yang tim ini lakukan melawan lawan yang sangat kuat. Anak-anak layak mendapat apresiasi karena tak berhenti percaya,” ujar Baroni.
Baroni melayangkan pujian pula buat para pemain pengganti. “Mereka masuk dengan sikap yang tepat. Lihat saja tekel Luca Pellegrini sembilan menit usai masuk,” lanjutnya.
Pellegrini baru masuk pada menit ke-89. Tekel itu memastikan tiga poin buat Biancocelesti.
View this post on Instagram
Spurs Gagal
Walau menghasilkan poin sempurna, keunggulan Lazio belum terlalu jauh. Lima tim, yakni Ajax, Galatasaray, Frankfurt, Anderlecht, dan Bilbao, membuntuti Lazio dengan perolehan 10 poin. Dua tim lagi, yaitu Tottenham dan FCSB, di dua tempat terakhir di zona lolos otomatis dengan sembilan angka.
Tottenham gagal membukukan kemenangan keempat usai dipukul Galatasaray di Istanbul. Laga yang berakhir dengan skor 3-2 itu diwarnai dua gol Victor Osimhen dan kartu merah pencetak gol pertama Spurs yang menyamakan kedudukan, Will Lankshear, di menit ke-60. Walau kalah jumlah pemain, Spurs bisa membuat sebuah gol lagi lewat Dominic Solanke. Gala unggul 3-1 saat turun minum.
Kubu yang juga belum terkalahkan adalah Man. United. Namun, raksasa Inggris itu baru mengumpulkan enam angka setelah tiga laga pertama berakhir imbang. United berada di posisi ke-15 di klasemen.
Keunggulan Lazio belum terlalu jauh. Akan tetapi, empat kemenangan beruntun ditambah posisi yang juga bagus di Serie A layak membuat Le Aquille layak dikedepankan sebagai calon kuat juara.