Ruud van Nistelrooy tengah menjalani momen unik dalam hidupnya. Berawal dari pemecatan pelatih Erik ten Hag beberapa waktu lalu, ia diangkat sebagai pelatih interim Manchester United.
Laga menjamu Leicester di ajang Carabao Cup pada 31 Oktober lalu, menjadi laga perdana Nistelrooy dengan status barunya tersebut. Ia menjalaninya dengan baik karena United menang telak 5-2.
Setelah debut tersebut, Ruudje membawa United imbang 1-1 vs Chelsea, dan yang teranyar, menang 2-0 atas PAOK di ajang Liga Europa, tengah pekan ini.
Jika ditotal, Setan Merah berarti sudah menjalani tiga laga tanpa pernah sekalipun kalah semenjak kursi kepelatihan berpindah dari ten Hag ke sang suksesor.
Catatan positif itu bisa berlanjut akhir pekan ini lantaran United bakal kembali kedatangan Leicester di kancah liga, Minggu (10/11). Kemenangan 5-2 di laga perdananya bertugas menjadi modal bagus bagi sosok asal Belanda tersebbut.
Media-media Inggris menyebut bahwa laga kontra Leicester ini bakal menjadi laga terakhir Nistlerooy memimpin United.
Hal itu berkaca dari kesepakatan Setan Merah dengan sang pelatih anyar, Ruben Amorim, yang baru akan merapat ke Inggris di masa jeda internasional pertengahan November ini.
Belum jelas nasib Nistelrooy apakah dirinya tetap menjadi asisten pelatih di United atau tersingkir karena Amorim kabarnya juga membawa beberapa stafnya ke United.
Dalam sesi jumpa pers di Carrington, Jumat (8/11), Nistelrooy mengaku tak terlalu memikirkan hal itu dan memilih tetap fokus menghadapi laga kontra Leicester.
“Ya, ini periode spesial dalam karier saya dan yang terpenting tim bisa meraih hasil sebaik mungkin di empat laga ini. Saya kira, kami menjalaninya dengan baik. Jadi, belum terbayang rasanya apakah laga kontra Leicester besok akan terasa emosional buat saya. Saya sih pragmatis saja, bersyukur bisa menjalani peran ini,” ujar Nistelrooy di situs resmi klub.
Lebih jauh, Nistelrooy juga mengaku belum berbicara banyak dengan Amorim, sehingga ia belum ada bayangan masa depannya di United seperti apa.
“Tidak ada kabar baru hingga kemarin. Kami sama-sama lagi sibuk. Ia (Amorim) fokus dengan tugasnya di Braga dan saya fokus menghadapi Leicester. Kita lihat saya nanti bagaimana setelah akhir pekan ini,” ujarnya.
Salah satu jurnalis lain juga bertanya apakah Nistelrooy akan memberikan masukan-masukan saat serah-terima jabatan itu berlangsung?
“Pertanyaan yang bagus. Lagi-lagi, semuanya mungkin terjawab setelah laga akhir pekan ini. Saya baru tiga bulan menjadi asisten pelatih dan itu terbilang singkat. Tapi, benar juga yang Anda bilang, mungkin ada baiknya saya rangkum evaluasi saya tersebut untuk menjadi bahan diskusi dengan Amorim,” ujar Nistelrooy.
Akan menjadi sebuah kebanggaan pula bagi Nistelrooy jika ia benar-benar bisa membawa United tak terkalahkan di empat laga dirinya bertugas sebagai pelatih interim. Itu pula mengapa ia lebih fokus ke persiapan tim.
“Ya, meski cuma empat laga, namun tetap saja ini merupakan periode penting. Saya mengistilahkannya sebagai upaya menstabilkan kapal. Tiga laga sudah kami lalui dengan baik. Semua berlangsung cepat dan kini tinggal yang terakhir, jadi benar-benar berarti buat saya,” tutup Nistelrooy.
View this post on Instagram