Kelanjutan perjalanan Prancis di Nations League pada jeda internasional ini tidak akan menampilkan Kylian Mbappe. Bahkan saat tidak masuk skuad, penyerang Real Madrid itu masih menjadi bahan bahasan terbesar.
Menjelang laga yang menarik perhatian dari segi politik dan kemudian keamanan, yakni saat Prancis menjamu Israel di Paris pada Kamis (14/11), absensi tak membuat Mbappe keluar dari topik perbincangan.
Arsitek Les Bleus, Didier Deschamps, tak pelak menjadi sasaran desakan para wartawan. Eks gelandang itu mesti merespons pertanyaan apakah ia telah berbicara dengan Mbappe mengenai keputusannya mencoret kaptennya tersebut.
Awalnya Deschamps bergurau dengan berkata bahwa ia berharap pertanyaan itu dilontarkan lebih awal saat jumpa pers. Mantan pemain Chelsea itu kemudian kembali serius untuk menghindari perdebatan lebih lanjut.
“Dengar, saya sudah memberi tahu kalian. Anda bebas berbicara dan menafsirkan. Saya mesti menyiapkan tim saya untuk laga besok. Ada 23 pemain di sini. Kylian tidak ada. Tolong jangan bahas soal dia,” kata Deschamps seperti dikutip Reuters.
Minggu lalu saat mengumumkan skuad, Deschamps mengungkapkan bahwa dirinya telah berdiskusi dengan Mbappe. Pencoretannya hanya untuk dua laga sepekan ini. “Kylian ingin bergabung,” ucap Deschamps ketika itu.
Bulan lalu, Mbappe dihantam kritik karena tidak bergabung dengan Les Blues untuk partai Nations League kontra Belgia dan Israel. Mbappe konon menderita cedera ringan di pahanya. Namun, eks penyerang PSG itu tampil untuk Real Madrid.
Kali ini, Deschamps disebut menepikan Mbappe karena alasan grafik penampilan. Performa Mbappe tidak meyakinkan sejak pindah dari PSG ke Madrid pada musim panas lalu. Sang sayap tidak menambah pundi-pundi 48 golnya buat Prancis sejak Juni.
Spekulasi lain penepian Mbappe ada kaitannya dengan kabar yang beredar di Swedia bahwa eks Monaco itu diduga melakukan rudapaksa atau pemerkosaan. Agen Mbappe menyanggah dan melabeli berita itu “ngawur dan tidak bertanggung jawab”.
Tiga hari setelah menjamu Israel, Les Bleus akan bertandang ke Italia yang memuncaki klasemen grup. Kembali ke jamuan untuk Israel di Stade de France, pihak keamanan Paris berharap tidak ada kejadian seperti bentrokan antara penduduk lokal dan pendukung Israel di Amsterdam minggu lalu.
Dari sisi lain, lawatan timnas Israel hadir di tengah momen ketegangan politik. Hubungan diplomatik antara kedua negara, terutama antara Presiden Prancis, Emmanuel Macron, dengan pemimpin Israel, Benjamin Netanyahu, memanas karena serangan Israel di Gaza.
Sekitar 4 ribu polisi akan dikerahkan untuk mengamankan pertandingan. Para personel akan ditempatkan di dalam dan sekitar stadion serta di transportasi umum. Di lapangan, hanya bendera Prancis dan Israel yang boleh dikibarkan.
View this post on Instagram